5 Hal yang Anda Perlu Ketahui Tentang Pengalihan Premium ke Petralite Dalam Hal Financial

premium ke petralite
PT Pertamina (Persero) telah menyatakan bakal merilis produk bahan bakar minyak (BBM) baru bernama Petralite. Rencananya, bensin yang digadang-gadang akan mengganti keberadaan premium itu akan diuji coba pada semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di jalan tol per Mei 2015. Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat meminta PT Pertamina (Persero) menunda bahan bakar minyak jenis baru tersebut. Sejumlah anggota komisi beralasan, petralite belum disosialisasikan dengan baik, dan masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa premium akan dihapuskan.

Ketua Komisi Energi Kardaya Warnika meminta Pertamina mengkaji ulang rencana peluncuran petralite. Kalau pun petralite tetap dipasarkan, jangan sampai kuota atau volume premium berkurang. Penjualan petralite di setiap SPBU juga tidak boleh memakai dispenser dan nozzle premium, sehingga jangan sampai akses masyarakat terhadap premium berkurang. DPR menegaskan menolak dengan keras jika keberadaan petralite mengganggu ketersediaan premium karena premium ini yang paling murah dan palng banyak dipakai masyarakat. Jika ada gangguan terhadap premium, dia khawatir akan terjadi gejolak pada masyarakat.

Beberapa dampak terhadap pengalihan premium ke petralite:

1. Kuota impor premium

Petralite diproyeksikan dapat mengurangi kuota impor premium. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, pihaknya sangat optimistis jika pengalihan premium ke petralite ini akan menurunkan impor premium ke depannya jika berhasil dipasarkan ke masyarakat. Pertamina yakin jika petralite bisa diterima di masyarakat maka ketergantungan impor premium akan menurun. Untuk soal kilang, akan diperhitungkan nanti. Sampai saat ini yang diketahui, kapasitas kilang sangat jauh berkurang sebanyak 50%, lalu pertamina impor sebesar 60%. Hingga saat ini, Indonesia masih mengimpor premium. Hal tersebut disebabkan kapasitas kilang yang dimiliki Indonesia hanya mampu memenuhi 40% kebutuhan BBM khususnya Premium. Sisanya, sebanyak 60% premium dari luar negeri dengan jumlah 10 juta barel tiap bulan.

2. Harga BBM yang semakin mahal

Dengan adanya penambahan atau pun penggantian di kedepannya antara premium ke petralite, harga yang diusung Pertamina tersebut masih dikatakan mahal karena jarak harga yang terlalu dekat ke harga pertamax. Harga yang diperkirakan untuk petralite adalah Rp 8.000 – Rp 8.300

3. Imbas tehadap kenaikan harga bahan pokok

Petralite yang diperkirakan muncul awal bulan Mei ini, akan semakin menambah pengeluaran masyrakat Indonesia, meskipun, premium masih bisa dibeli tetapi sebelum adanya petralite saja berdampak pada kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, walaupun pernah terjadi harga premium turun. Toh, harga kebutuhan pokok juga tidak serta merta turun, melainkan jika harga BBM naik, harga-harga kebutuhan pokok tersebut semakin naik.

4. Bahan baku petralite

Petralite terdiri dari produk kilang yang tidak bermanfaat (naphtha), dengan kadar RON (Research Octane Number) 70 dicampur dengan High Octane Mogas Component (HOMC) RON 92. Pertralite itu bahan bakunya naphtha dan HOMC RON 92, bahan tersebut akan diblend satu sama lain.

5. Pengalihan ke transportasi umum atau pun penghematan yang dilakukan

Masyarakat yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi mungkin akan beralih ke transportasi umum, di mana transportasi umum sebentar lagi aka nada yang baru khususnya di DKI Jakarta akan diterapkan MRT. Jika, pengendara pribadi masih nyaman menggunakan kendaraan pribadinya tersebut, bisa saja, melakukan penghematan ke sektor lain yaitu dengan menekan biaya makan sehari-hari.

Peluncuran pada bulan Mei adalah target awal, pertamina belum selesai melakukan kajian, terkait volumenya berapa dan akan seberapa besar dampak kepada premium belum diketahui secara pasti. Pengurangan volume konsumsi premium akan terjadi secara alamiah jika konsumen nantinya beralih dari premium ke petralite.

Ini bisa jadi referensi Anda dalam menyikapi BBM baru, bisa menggunakan transportasi umum atau tetap menggunakan kendaraan pribadi.

Komentar