7 Mitos Pinjaman Pribadi Yang Perlu Diketahui

mitos pinjaman pribadiHampir semua orang pernah mengalami keadaan darurat membutuhkan uang dalam jumlah besar karena berbagai alasan. Salah satu jawaban untuk keadaan tersebut adalah dengan mencari pinjaman pribadi, baik ke bank maupun lembaga peminjaman dana. Mengajukan pinjaman pribadi tidaklah terlalu sulit, karena itu pinjaman pribadi merupakan solusi tepat untuk kebutuhan uang yang mendadak dan dalam jangka waktu singkat. Namun, masih ada juga masyarakat yang merasa enggan mengajukan pinjaman pribadi karena berbagai alasan, misalnya proses yang rumit, persyaratan yang terlalu banyak, dan merasa memiliki catatan keuangan yang kurang baik. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu begitu. Berikut ini adalah mitos-mitos pinjaman pribadi yang perlu Anda ketahui agar tidak ragu lagi untuk mengajukan pinjaman pribadi.

1. Meminjam dari Bank Terbesar

Mitos pinjaman pribadi yang pertama adalah pinjaman pribadi terbaik hanya diberikan oleh bank-bank besar. Ketika akan mengajukan pinjaman pribadi, umumnya calon nasabah akan mengajukan ke bank-bank yang besar dan memiliki reputasi bagus. Namun, bank-bank yang lebih kecil maupun lembaga peminjaman dana lainnya terkadang juga memiliki suku bunga yang kompetitif dan paket pinjaman pribadi yang lebih fleksibel. Hal itu karena bank yang lebih kecil maupun lembaga peminjaman uang berusaha untuk menarik lebih banyak konsumen dengan melakukan promosi-promosi yang tentunya sangat menarik.

2. Ditolak Satu, Ditolak Semua

Jika pengajuan pinjaman pribadi Anda di sebuah bank ditolak, bukan berarti harapan Anda untuk mendapatkan pinjaman pribadi hilang. Cobalah untuk mengajukan pinjaman pribadi ke bank lain maupun lembaga peminjaman dana yang lain. Sama seperti alasan di poin pertama, bahwa bank lain yang lebih kecil dan lembaga peminjaman dana juga berusaha mendapatkan nasabah sebanyak-banyak agar bank maupun lembaga itu semakin terkenal. Karena itu, peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman pribadi di tempat lain masih terbuka.

3. Meminjam Lebih Dari yang Dibutuhkan

Orang yang mengajukan pinjaman pribadi biasanya membutuhkan uang itu untuk suatu alasan, misalnya membuka usaha atau membayar biaya rumah sakit. Akan tetapi, biasanya ketika mengajukan pinjaman pribadi para calon nasabah akan berusaha untuk meminjam uang melebihi jumlah yang dibutuhkan. Padahal, seharusnya nasabah menghindari untuk meminjam uang melebihi yang dibutuhkan untuk meminimalisir risiko gagal kredit. Selain itu, pihak pemberi pinjaman pun akan berusaha memberikan pinjaman sesuai dengan kemampuan si nasabah, sebab pemberi pinjaman pun takut mengalami rugi karena nasabahnya gagal membayar cicilan.

4. Catatan Keuangan Buruk Sama Dengan Ditolak

Jika Anda mengalami catatan keuangan yang buruk, Anda mungkin sudah malas untuk mengajukan pinjaman pribadi maupun kredit lain ke bank. Ditanya-tanya mengenai pendapatan, pengeluaran, utang kartu kredit, dan hal berharga lain yang Anda miliki oleh pihak pemberi dana adalah hal yang kurang menyenangkan. Namun, itu adalah hak dari pihak pemberi dana untuk menyaring para peminjamnya. Akan tetapi, memiliki catatan keuangan yang kurang baik bukan berarti pengajuan pinjaman pribadi Anda akan ditolak. Masih ada beberapa pemberi dana yang akan memberikan pinjaman, tapi mungkin jumlahnya tidak begitu terlalu besar.

5. Peminjam Berusia Muda Selalu Ditolak

Jika Anda masih muda dan kondisi keuangannya belum stabil, Anda akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman pribadi. Hal itu mungkin akan bertambah buruk apabila Anda masih tinggal bersama orangtua. Akan tetapi, ada beberapa pemberi pinjaman yang tidak menolak anak muda untuk mengajukan pinjaman pribadi, walaupun jumlah pinjaman yang diberikan juga terbatas.

6. Tidak Bisa Mengajukan Pinjaman ke Beberapa Tempat Sekaligus

Beberapa orang merasa bahwa mengajukan pinjaman pribadi hanya dapat dilakukan ke satu lembaga atau bank. Karena itu, ketika mengajukan pinjaman pribadi, banyak nasabah yang meminta pinjaman dalam jumlah banyak. Padahal, nasabah yang potensial diperbolehkan meminta pinjaman pribadi ke beberapa lembaga atau bank sekaligus, asalkan nasabah memang mampu untuk melunasinya. Namun, mengingat segala sesuatu harus dicek ke Bank Indonesia mengenai catatan keuangan nasabah, proses pengajuan pinjaman pribadi akan berjalan cukup lama. Akan tetapi, memang mengajukan pinjaman pribadi hanya ke satu lembaga atau bank memang cara yang paling efektif.

7. Skor Kredit Adalah yang Utama

Mitos pinjaman pribadi lainnya adalah bahwa skor kredit seseorang yang paling menentukan apakah pengajuan pinjaman pribadinya diterima atau ditolak. Walaupun skor kredit adalah faktor yang paling menentukan, tapi tidak hanya itu syarat yang diwajibkan. Setiap lembaga peminjaman dana maupun bank memiliki syarat-syarat yang berbeda dalam menerima atau menolak pengajuan pinjaman pribadi oleh nasabahnya. Karena itu, tanyalah terlebih dahulu ke tempat Anda mengajukan pinjaman pribadi mengenai syarat-syarat yang menentukan apakah pinjamannya diterima atau ditolak.

Apa pun mitos pinjaman pribadi yang ada, intinya adalah ajukan pinjaman yang seperlunya dan bayarlah utang tersebut secepatnya untuk menghindari denda. Beri perhatian terhadap perjanjian yang Anda tanda tangani, dan perhatikan limit yang ditetapkan. Dengan begitu, semua akan baik-baik saja.

Ingin mengajukan pinjaman pribadi? Berikut ini adalah jenis-jenis pinjaman pribadi yang tersedia

Komentar

komentar