8 Top Pebisnis Cilik yang Sukses di 2014

Apa reaksi Anda ketika mendengar seorang anak di usianya yang masih sangat belia membangun kerajaan bisnis? Kagum, salut, dan bangga pastinya. Berikut bocah-bocah luar biasa yang berani memulai langkah dengan menjadi pebisnis cilik.

1.  Christian Owens

Pebisnis Cilik Christian Owens

Di usia 15 tahun,  Christian Owens yang berasal dari Northamptonshire, Inggris ini sudah meraup Rp10 miliar. Bahkan kini ia sudah mempunyai delapan pegawai yang semuanya merupakan orang dewasa. Hebatnya Owens memimpin mereka yang tinggal di Inggris dan AS dari kantor yang sekaligus kamarnya di rumah orangtuanya.  Owens bertekad tidak akan berhenti berbisnis sebelum mencapai penghasilan 100 juta poundsterling (sekitar Rp1.4 triliun).

Berawal pada tahun 2008, Owens memakai uang sakunya untuk membuat situs Mac Box Bundle yang menjual kombinasi aplikasi populer Mac. Setahun kemudian, ia mendirikan situs Branchr yang  melayani jasa iklan pay-per-click. Owens mengelola bisnisnya sepulang sekolah dan akhir pekan. Formula ajaib Owens hanya kerja keras, keteguhan, dan semangat untuk mengerjakan sesuatu yang hebat. Kesuksesannya tidak mengubah kehidupan pribadi dan hubungan dengan teman-temannya.

2.  Louis Barnett

Pebisnis Cilik Louis Barnett

Seorang bocah berusia 12 berkebangsaan Inggris, Louis Barnett, memulai bisnis cokelat dengan nama Chokolit. Kini, di usia 20 tahun, ia berhasil mempopulerkan cokelatnya ke 22 negara. Kunci kesuksesan Barnett adalah energi yang besar, kerja keras, dan kepercayaan diri akan produk buatannya. Ia pernah diremehkan oleh sebuah toko ritel besar di Inggris. Namun setelah Barnett berhasil mempresentasikan produknya, toko tersebut langsung memesan 165 kotak Chokolit. Ia juga terjun langsung melihat detail pengerjaan cokelat pesanan klien-kliennya.

Barnett tak melupakan inovasi dengan menambahkan rasa yang tidak umum seperti limun, cabai, bahkan merica. Ada kalanya penjualan tidak lancar, tetapi ia tidak menyerah. Bayangkan saja, Barnett memasarkan cokelatnya hingga ke Eropa dan Amerika Selatan. Hasilnya tidak sia-sia, cokelatnya diterima pasar luar negeri. Saat ini  penjualan di Inggris  hanya mencapai 5% sedangkan sisanya laku keras di pasar luar negeri.

3.  Fraser Bawtree

Pebisnis Cilik Fraser Bawtree

Berasal dari Cheltenham, Inggris, Fraser Bawtree menuai kesuksesan di Amerika dengan tampil di sampul majalah Time for Kids Magazine yang memiliki 8 juta pembaca. Semua ini bermula dari resep kue Fudge dari sang kakek. Ia menjual kue buatannya itu hingga mengambil langkah untuk membuat perusahaan pada usia 11 tahun. Menginjak tahun pertama, perusahaan tersebut menghasilkan total penjualan 13.000 poundsterling (sekitar Rp252 juta). Tahun ini, setelah mempekerjakan manajer marketing dewasa, total penjualan usahanya meningkat menjadi 40.000 poundsterling (sekitar Rp777 juta). Online shop yang didirikan Bawtree mendapat pesanan dari berbagai penjuru dunia, seperti  Amerika, Jepang, dan Eropa. Walau menderita dyslexia, impian bisnis Bawtree tak  terbendung. Diversifikasi produk  dilakukannya dengan  merambah ke pembuatan raisin, permen, mashmallow, dan paket-paket kado.

4.  Isabella Barret

Isabella Barret

Di usianya yang baru enam tahun, Isabella Barret sudah menjadi miliuner. Setelah memenangkan berbagai kontes kecantikan, Barret sering tampil di TV hingga kemudian memiliki lini perhiasan dan make-up. Ia menjelma menjadi bocah kaya dengan kehidupan yang mewah.

Sejak kecil, sang ibu Susanna sering mengikutsertakannya dalam beragam kontes. Setiap mengikuti kontes, baju dan perhiasan yang digunakan Barret bisa mencapai US$ 10 ribu atau hampir Rp100 juta. Bersama sang bunda, Barret mendirikan lini perhiasan dan kosmetik bernama ‘Glitzy Girl’. Semua berawal dari banyaknya fans Barret yang suka dengan perhiasan yang dikenakannya. Barret yang sering menirukan gaya wanita dewasa ini sering berpergian dan menginap di hotel-hotel mewah. Tak jarang ia memesan menu filet mignon dan lobster dengan harga sekitar 20 juta.

5.  M. Adam Sudaryanto

M. Adam Sudaryanto

Satujutalink.com merupakan karya kreatif anak bangsa. Situs yang mempunyai tagline “Jadikanlah Link-mu Bagian dari Sejarah Internet Indonesia” ini adalah buah karya M. Adam Sudaryanto, CEO DAMSCorp, yang merupakan singkatan namanya. Adam, seorang pelajar yang baru berumur 15 tahun ini memang bercita-cita menjadi miliarder dunia.

Satujutalink.com menjual 1 juta unit link kepada para pemilik situs atau usaha. Saat baru berusia dua minggu, Satujutalink.com berhasil meraup untung lebih dari satu juta rupiah, sebuah nilai yang bagus untuk startup baru. Kelebihan dari satujutalink.com adalah hanya dengan sekali bayar, mampu meningkatkan popularitas situs dan meningkatkan penjualan produk. Adam berharap bisnisnya ini bisa mengurangi angka pengangguran yang cukup besar di Indonesia. Strategi Adam dalam menyikapi persaingan dunia bisnis adalah dengan  meningkatkan promosi di berbagai media mengenai situs satujutalink.com.

6.  Mo Bridges

Mo Bridges

Sementara sebagian besar anak-anak lainnya sibuk menonton TV atau bermain video game, Mo Bridges yang berusia 11 tahun sudah menduduki posisi sebagai  CEO dari Mo’s Bow, sebuah perusahaan dasi kupu-kupu buatan tangan. Perusahaan yang diluncurkan bocah asal Memphis, AS tahun 2011. Bridges pertama kali tertarik pada dasi kupu-kupu saat  berusia tiga tahun. Neneknya yang merupakan seorang penjahit mengajarinya cara menjahit. Ia pun mulai membuat dasi kupu-kupunya. Tak lama kemudian, bisnisnya lahir.

7.  Ryland Goldman

Ryan Goldman

Ryland Goldman, уаng tinggal dі California, Amerika Serikat telah memiliki restoran ѕеndіrі sejak berusia 7 tahun. Cita-cita menjadi pengusaha kuliner telah tumbuh saat ia berusia tiga tahun, bermula dаrі hobi memasaknya. Impian Goldman menjadi semakin nyata saat keluarganya pindah ke California. Ia melihat peluang dari lingkungan уаng strategis, berada dekat dengan sekolah dаѕаr Daves Lane ѕеhіnggа banyak orang melintasi rumahnya. Ide Goldman adalah  menyediakan sarapan dan terwujudlah Ryland’s Restaurant уаng menyajikan menu ѕереrtі aneka biskuit, muffin, dаn brownies уаng ia masak ѕеndіrі. Tersedia juga minuman pendamping seperti jus dаn kopi. Goldman menyiapkan ѕеndіrі ѕеgаlа sesuatunya, mulai dari belanja perlengkapan, menulis menu, menyusun hidangan, hіnggа melayani pelanggan. Ia mengerjakan bisnisnya ѕеbеlυm berangkat sekolah dаn tіdаk setiap hari. Goldman pun berhati mulia kаrеnа penghasilannya уаng mencapai lеbіh dari US$ 100 dаlаm beberapa hari sebagian disumbangkan υntυk sekolahnya.

8.  Paul Dunahoo

Paul Dunahoo

Seorang  entrepreneur muda yang berusia 13 tahun, Paul Dunahoo, berhasil menjadi developer aplikasi untuk Apple. Dunahoo yang bersekolah di Connecticut, AS ini sibuk berjejaring dengan programmer lainnya dan dengan senang hati mendapatkan masukan berharga dari mereka yang lebih tua darinya. Dunahoo juga tercatat sebagai Chief Executive Officer dari perusahaan Bread and Butter Software LLC. Ia adalah satu dari sekian remaja yang semakin menggemari pembuatan aplikasi untuk Apple. Potensi ini tak disia-siakan oleh Apple sebagai pemimpin industri aplikasi.

Periksa juga 10 orang yang terkaya di Indonesia berdasarkan survey terkini di AturDuit.com.

Komentar