
Adit Insomnia : Lingkungan Dan Teman Adalah Investasi Terbaik
Aditya Fadillah, yang biasa dikenal dengan Adit Insomnia. Dikenal lewat acara MTV yang begitu melekat pada dirinya ini, berhasil membawanya pada kesuksesan yang diraihnya sekarang ini. Dengan nama yang tersebut, Adit bisa menjadi seperti sekarang, dia sekarang menggeluti profesi sebagai penyiar di radio yang terbilang baru mengudara sekitar setengah tahun yaitu; Hitz FM. Berikut wawancara seru tim AturDuit.com bersama Adit Insomnia!
Boleh diceritain, sejak kapan jadi penyiar radio? Dan kenapa tertarik jadi penyiar?
Itu kebetulan, karena saya orangnya tidak suka tampil, tapi senang berinteraksi dengan orang baru.
Dulu sebelum menjadi seperti sekarang, ada kegiatan apa?
Dulu awal diajakin sama Surya untuk menjadi mc di kampus, lama-lama mc ke luar kampus akhirnya dibayar dari menjadi mc itu. Kebetulan sekarang ada usaha baru-baru merintis, potong rambut sudah dua tahun, terus sama sekarang lagi bikin sepatu dan baru jalan 5 bulan dari Februari.
Menjadi host sudah, penyiar sudah, mau jadi yang lain tidak? Atau mau menjadi host di acara apa?
Saya dari dulu bercita-cita jadi musisi, tetapi tidak terealisasikan. ‘Nyanyi jelek, main alat musik pas-pas-an, jadi ulama kali gua, udah pake baju koko.’, kelakar Adit.
Saya sudah lihat di twitter nya dan mas Adit juga sudah menjelaskan punya usaha, selain itu mau usaha di bidang lain tidak?
Ini yang belum kesampaian sekarang adalah clothing-an. Jadi kemarin sempat bikin sih awalnya, dulu sempat bikin #sabar, itu juga iseng buat di twitter, saya bikin topinya, dan ternyata laku dijual. Sudah laku banyak tapi duitnya juga saya tidak putar. Ya sudah, saya tabung, saya habiskan uangnya. Kausnya di rumah ada, saya bikin twitter sendiri buat #sabar project itu, kalau ada yang pesan ya silakan. Jika, ada yang minta silakan saja, jadi tidak harus jualan, dan rencananya sih pengin banget mulai tahun ini atau minimal tahun depan buka clothing-an.
Clothing-an sudah banyak juga, bagaimana menyiasatinya?
Menyiasatinya, sebenarnya dari dulu, karena saya orang nya interest banget sama musik dan sama musisi. Jadi saya pengin, bikin merchandise mereka, menurut saya, selagi musik ini masih punya pendengarnya, punya fans yang banyak, menurut saya orang-orang yang suka, bakal beli merchandisenya terutama band-band indie. Biasanya minat fans nya untuk beli merchandise lebih tinggi daripada band-band mainstream, jarang yang beli merchandise officialnya.
Memulai usaha itu bagaimana? Mengumpulkan modal dan langkah-langkahnya yang harus dijalankan apa saja?
Jadi kemarin termasuk nekat, saya bukan orang yang bisa jualan, dulu saat kuliah saya pernah jualan, orangnya tidak enak-an, saya menjual barang orang, terus ditipu sama orang. Jadi untuk ganti uang dari barang yang saya ambil dari orang tersebut, saya pakai duit sendiri. Ketika kemarin berpikir, saya harus punya usaha nih, terus saya mengajak teman saya, untuk menjadi partner dalam berbisnis. Saya tidak jago jualan, pembukuan, tapi saya bisa memanfaatkan koneksi saya, saya bisa sedikit-sedikit belajar marketing
Percaya tidak sih kalau dunia entertain itu menjanjikan secara finansial?
Sampai saat ini masih menjanjikan, saya pernah punya mantan pacar, dia psikolog, dia riset, keinginan orang untuk bekerja dari pembantu sampai dokter, karyawan, mereka semua pengin jadi artis karena pendapat mereka artis itu bisa menghasilkan uang yang banyak, tetapi kembali, bagaimana memanage dengan baik.
Selain buka usaha untuk masa depan, mau melakukan apa? Main saham, reksadana atau yang lain?
Ke arah situ sih belum pengin sih, belum paham, ya sementara sih di usaha saja, karena saya orangnya paling senang berinteraksi dengan orang banyak, pengin punya kenalan orang baru. Kalau bikin clothing-an, nanti ketemu sama tukang jahitnya, tukang sablonnya. Jika mau bikin merchandise band, saya harus me-lobby management-nya atau saya harus melakukan pendekatan khusus sama artisnya, yang saya suka seperti itu, suka bersosialisasi, tidak kaku istilahnya.
Kalau untuk usaha sendiri kan, memang sudah senang, punya tips-tips khusus untuk mempelajari investasi yang sekarang sudah dijalankan?
Investasi yang paling gampang kalau mulai usaha adalah, menurut saya, Anda harus baik sama lingkungan Anda, karena saya pernah di kasih tahu sama bang Aldo Sianturi. 1000 orang di phonebook Anda, 10% nya adalah konsumen dari produk atau usaha yang bakal Anda jalankan, teman-teman yang suka sama produk yang Anda jual, jadi kita harus bisa punya attitude yang baik ke teman-teman ke lingkungan juga sih kalau menurut saya. Jadi investasi terbaik adalah teman jika buat bisnis, karena kebanyakan sekarang yang masih dekat sama bisnis saya ya teman-teman saya, mereka tetap bayar, support saya, selalu membeli produk yang kita produce. Yang penting kalau buka usaha sih, Anda harus punya koneksi yang baik sama teman-teman.
Bisa kasih tips buat para pembaca, kalau investasi itu memulai persiapannya apa saja sih, ada kendala atau tidak?
Dulu saya juga orang yang susah mengatur uang untuk investasi, tapi pelan-pelan, saya sudah mulai bisa, memisahkan rekening gaji sama rekening usaha, sama mungkin rekening buat jajan, jadi ada beberapa rekening, cuma kalau belum bisa ya rekening gaji dulu atau rekening pendapatan dengan rekening nanti buat usaha, sama buat yang lain. Harus bisa memisahkan rekening dulu sih, pintar menyisihkan uang.
Artis kan pendapatannya bisa dibilang sudah enak, kalau untuk usaha dengan modal yang didapat dari artis bisa jadi investasi? Ada kendala atau tidak?
Kendalanya hawa nafsu, tidak bisa me-manage uang, misalnya; saya punya pendapatan Rp 10 juta per bulan, 4 juta untuk kebutuhan, sisanya 6 juta, kalau tidak pandai mengatur duit, uang 6 juta itu akan habis. Saya orangnya tidak ngoyo, saya punya tabungan, misal tadi 10 juta, sisa 6 juta, 1 juta buat menabung, 2 juta untuk jajan, sisa 3 juta untuk usaha atau hura-hura. Awalnya untuk hura-hura saya buat lebih banyak, itu tidak terpakai semuanya, sisanya saya tabung, jadi mencoba untuk menantang diri saya sendiri. Anda bisa tidak dikasih uang hura-hura yang lebih banyak apakah akan selalu habis justru malah tersisa banyak? Kalau dikasih uang untuk hura-huranya sedikit, nanti Anda bandel, uang hura-hura cuma Rp 500.000, mungkin Anda akan mengambil Rp 500.000 sekali lagi.
Menggunakan kartu kredit tidak? Mungkin untuk belanja online atau untuk keluar negeri atau ke luar kota daripada membawa cash.
Sekarang menggunakan satu kartu kredit. Akan tetapi saya dulu anti kartu kredit, sampai akhirnya saya berpikir, kalau tiba-tiba saya sakit, ada asuransi yang tidak bisa diklaim langsung, jadi pakai kartu kredit dan baru di reimburse. Kemarin bikin kartu kredit juga karena lagi tergila-gila, ketagihan belanja di e-bay, belanja di amazon, padahal belanja cuma dvd, komik, tidak penting barang yang dibeli, beli vinyl, sampai akhirnya bosan belanja seperti itu, dan tidak terpakai lagi. Kartu kredit sekarang hanya untuk stand-by saja sama kebutuhan mendadak. Saya beli hand phone yang lebih ok tapi kredit saja belinya. Namun, sudah punya pertimbangan uang untuk kreditnya dari mana, misalkan, duit untuk mengcover hand phone ini dari keuntungan barber shop haircuts, jadi harus punya pertimbangan sendiri. Kira-kira gaji Anda per bulan itu hanya bisa memenuhi kebutuhan Anda, untuk kebutuhan yang tidak primer ini lebih baik tidak usah.
Kalau usaha mas Adit itu kan segmentasinya anak muda, pernah tidak sih di endorse?
Di endorse kaus rata-rata, saya orangnya tidak mau terikat, jadi saya tidak mau digaji, saya tidak mau di endorse terus dibayar, kalau memang clothing-an Anda bagus, bahannya bagus, desainnya bagus, saya pakai, kalau tidak, saya tidak mau.
Jadi biaya fashion sudah ditanggung sama endorsement tersebut, sehingga tidak butuh untuk mengeluarkan biaya tambahan?
Pokoknya kalau saya di endorse, saya tidak terima bayaran, kecuali dia mau menjadikan saya brand ambassador, itu beda lagi. Kalau ambassador jatuhnya saya bisa request desainnya. Kalau ada clothing-an yang mau endorse saya tapi dengan bahan atau desain yang kurang bagus dan saya dibayar, saya tidak mau Karena dulu awal-awal terjun ke dunia ini, ada clothing-an sebulan bisa mengirim 80an kaus, digaji 4 juta sebulan, tapi bajunya tidak bagus dan saya juga tidak pakai, ujung-ujungnya saya kasih orang bajunya, dan saya diatur-atur, itu saya tidak mau. Jangan sampai kita diatur sama duit.
Haircuts masukin produk juga seperti pomade?
Ada beberapa vendor, layrite, chief barbershop masih proses, kalau rmbl itu beli putus, kalau yang lain titip jual, tergantung jarak, karena agak riskan, kalau pomade lokal rata-rata beli putus karena belum besar juga, biar tidak risiko.
Bisa promosi usaha, mungkin media sosialnya, haircuts sama sepatu.
Project terdekat, kemungkinan, di haircuts, mau buka haircuts foundation, jadi orang yang mau belajar potong rambut, saya ajarkan gratis. Terbuka buat anak-anak muda, daripada nongkrong-nongkrong ngga jelas, ngga punya kerjaan. Sudah dapat tawaran beberapa franchise, nah maunya saya kalau franchise itu, saya yang menyalurkan kapsternya juga. Atau mungkin teman-teman yang mau buka barber shop, saya yang support kapsternya, jadi teman-teman yang pengin belajar potong rambut, kemungkinan setelah lebaran mulai jalan. Kalau sepatu, saya mau kolaborasi sama artis indie. Artis indie sih pastinya yang lebih related ke musik.
Komentar