Usaha Macet? Gunakan KUR untuk Menyelamatkan Bisnis Anda

Usaha Macet? Gunakan KUR untuk Menyelamatkan Bisnis Anda

Memperkuat ekonomi rakyat merupakan salah satu agenda dari pemerintah yang akan terus berjalan. Salah satu usaha pemerintah dalam membantu perekonomian rakyat secara lebih luas adalah dengan adanya KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Pemerintah sudah menganggarkan dana KUR hingga puluhan triliun untuk memastikan majunya sektor usaha kecil dan menengah di Indonesia. Oleh karenanya, bagi Anda yang memang memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit usaha, seperti yang akan dijelaskan selanjutnya, Anda disarankan untuk mengajukan KUR agar beban usaha Anda menjadi lebih ringan.

Mari kita lihat ulasan mengenai apa itu KUR, lembaga keuangan yang menjadi penyalur utama, syarat dan cara mendapatkan KUR.

Apa itu KUR?

KUR (Kredit Usaha Rakyat) merupakan sebuah skema pembiayaan modal kerja atau investasi untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK). UMKMK  yang berhak mendapatkan KIR harus merupakan jenis usaha yang produktif dan layak (feasible), tapi tidak mampu dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan perbankan (belum bankable).

Untuk pengertian lebih lanjut, berikut adalah penjelasan singkat mengenai usaha produktif, usaha layak, dan belum bankable.

  • Usaha produktif adalah usaha yang kegiatannya memproduksi barang atau jasa dengan tujuan memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan si pelaku usaha.
  • Usaha layak adalah usaha yang memberikan laba/ menguntungkan pelaku usaha. Sehingga pelaku usaha dapat membayar tagihan/ hutang pada lembaga pemberi KUR.
  • Usaha disebut belum bankable karena usaha tersebut belum mampu memenuhi persyaratan pengajuan pinjaman ke bank. Misalnya, pelaku usaha tidak memiliki jaminan/ agunan untuk mendapatkan pinjaman dari bank.

Kredit yang diberikan dari KUR ini berjumlah tidak lebih dari Rp 500.000.000 dengan pola penjaminan dari pemerintah sesuai dengan sektor usahanya. Untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, dan industri kecil jaminan bernilai 80% dari plafon kredit. Sedangkan untuk sektor lainnya, penjaminannya bernilai 70% dari plafon kredit.

Adapun lembaga penjamin yang terlibat dalam proses KUR adalah lembaga penjamin nasional PT Jamkrindo dan PT Askrindo. Serta adapula dua lembaga penjamin daerah  yaitu PT Penjaminan Kredit Daerah Jawa Timur (Jamkrida Jatim) dan PT. Jamkrida Bali Mandara.

Skema yang berlaku untuk KUR ada tiga skema:

  • KUR Mikro dengan plafon hingga Rp 20 juta dikenakan suku bunga kredit maksimal 22% per tahun
  • KUR Ritel dengan plafon dari Rp 20 juta hingga Rp 500 juta maka dikenakan suku bunga kredit maksimal 13% per tahun
  • KUR Lingkage dengan plafon dari Rp 500 juta hingga lebih dari Rp 2 milyar. Jenis KUR ini bisa menggunakan lembaga lain sebagai pihak yang meminjamkan KUR dari Bank Pelaksana pada UMKMK. Lembaga yang digunakan seperti koperasi, BPR, dan lembaga keuangan non-bank.

Sumber: https://www.undercover.co.id/ingin-usaha-coba-saja-kredit-usaha-kecil-menengah-ukm/

Apa manfaat KUR untuk usaha kecil jika dibandingkan dengan jenis pinjaman bank biasa?

Secara umum, dengan adanya KUR ini diharapkan usaha kecil dapat bertahan dan berkembang. Secara spesifik, dapat manfaat KUR dapat dijelaskan sebagai berikut.

  • KUR dapat membantu berkembangnya Sektor Riil dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
  • Memudahkan akses pembiayaan untuk UMKMK dengan melibatkan lembaga keuangan.
  • Dengan mudahnya akses pembiayaan untuk UMKMK, maka diharapkan upaya pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

Di sisi lain, ada pula produk pinjaman dari bank yang juga dapat dimanfaatkan masyarakat, sebut saja KTA atau jenis pinjaman lainnya. Hanya saja untuk usaha berskala kecil, KUR memang pilihan kredit yang lebih aman. Berikut perbandingan manfaat antara KUR dan jenis pinjaman bank lainnya.

  • Jika pinjaman dibawah angka Rp 25 juta, maka Anda KUR tidak perlu memberikan jaminan apa-apa. Hal ini karena pemerintah sendiri sudah bekerja sama dengan lembaga penjamin untuk membantu usaha kecil. Berbeda dengan pinjaman bank lainnya, Anda akan terikat dengan berbagai persyaratan seperti minimum kepemilikan kartu kredit atau jumlah pinjaman yang tidak bisa menembus angka Rp 20 juta jika tanpa jaminan.
  • Walaupun tanpa jaminan, bunga pada KUR bisa ditekan hingga 9% per tahun. Sedangkan pinjaman tanpa agunan dari bank memiliki Bunga yang cukup tinggi, yaitu hingga 20% per tahun. Tentunya kebijakan ini sangat membantu usaha kecil.
KTA Standard Chartered

KTA Standard Chartered

Nikmati suku bunga pinjaman dari 11,88%/tahun!

KTA dengan suku bunga yang cukup ramah

Lima lembaga keuangan yang menyediakan KUR

Agar terwujud pemerataan dan kemudahan akses pembiayaan untuk UMKMK, pemerintah mengharapkan lebih banyak lagi bank dan lembaga keuangan lainnya yang bisa terlibat untuk menyalurkan KUR. Pemerintah sendiri menganggarkan Rp 92 triliun di tahun ini untuk disalurkan ke UMKMK.

Sejauh ini ada lima lembaga keuangan yang berfungsi sebagai penyalur KUR, yaitu , dan bank umum lainnya serta LKNB (Lembaga Keuangan Non Bank). Lihat juga daftar lengkap bank yang menjadi penyalur KUR, baik di lingkup nasional maupun daerah.

Berikut ulasan singkat tentang bank dan lembaga keuangan penyalur KUR yang utama sesuai dengan informasi kucuran dana pemerintah di tahun 2016.

  • Bank BRI

Dapat dikatakan bahwa sebagian besar dana KUR disalurkan dari bank BRI. Di tahun 2016, pemerintah mengalokasikan dana hingga Rp 67,5 triliun dengan pembagian Rp 61 triliun untuk KUR Mikro, Rp 6 triliun untuk KUR Ritel, dan Rp 500 milyar untuk KUR TKI.

  • Bank BNI

Alokasi dana KUR di BNI adalah Rp 11,5 triliun dengan pembagian KUR Ritel Rp 10 triliun, KUR Mikro Rp 500 milyar, dan KUR TKI sebesar Rp 1,5 triliun.

  • Bank Mandiri

Bank mendapat alokasi dana Rp 13 triliun untuk penyaluran KUR ke UMKMK. Rincian dari dana tersebut adalah KUR Mikro sebanyak Rp 1 triliun, KUR Ritel Rp 11 triliun, dan KUR TKI Rp 2 triliun.

  • BPD (Bank Pembangunan Daerah)

KUR yang disalurkan ke BPD mencapai Rp 2,5 triliun, dengan alokasi Rp 1,5 triliun untuk KUR Mikro dan Rp 1 triliun untuk KUR Ritel.

  • Bank umum lainnya dan LKNB (Lembaga Keuangan Non Bank)

Sedangkan untuk bank umum lainnya, alokasi dana mencapai Rp 4 triliun. Dengan pembagian Rp 1,5 triliun untuk KUR Mikro dan Rp 1 triliun untuk KUR Mikro. Untuk LKNB alokasi dana KUR mencapai Rp 1,5 triliun, yaitu Rp 500 milyar untuk KUR Mikro dan Rp 1 triliun untuk KUR Ritel.

Bagaimana memilih bank untuk keperluan KUR?

Sebagaimana pengajuan pinjaman jenis lainnya, pasti ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh calon debitur sebelum memilih bank untuk keperluan pinjaman. Begitupun dengan KUR, ada beberapa hal yang harus menjadi catatan calon debitur sebelum memilih bank.

Anda tidak perlu membandingkan bank penyalur KUR dari segi bunga, karena pemerintah sendiri sudah mematok bunga KUR adalah 9%. Yang perlu Anda bandingkan adalah persyaratannya. Misalnya, persyaratan minimum lama usaha di tiap bank bisa saja berbeda. Jika di bank BRI lama usaha minimal 6 bulan, di bank Mandiri usaha minimal sudah beroperasi selama dua tahun.

Perhatikan pula limit pinjaman pada tiap bank. Besaran KUR yang Anda dapatkan pastinya akan menyesuaikan dengan nilai jaminan Anda, skala usaha, juga hasil survey. Oleh karenanya, penting juga untuk membaca review dari orang-orang yang sudah menggunakan jasa bank untuk kebutuhan kredit usaha ini.

Jangan ragu untuk menanyakan semua informasi yang dibutuhkan dari beberapa bank sebagai perbandingan.

Bagaimana cara mendapatkan KUR?

Sebelum memulai proses pengajuan KUR pada bank, Anda perlu melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Syarat untuk mendapatkan KUR adalah seperti berikut:

  • Pastikan sebagai pelaku usaha, usaha Anda merupakan usaha yang produktif di sektor yang sesuai dengan ketentuan pemerintah.
  • Lama usaha minimal enam bulan, dan tidak pernah berhenti beroperasi selama enam bulan ini. Untuk bank Mandiri, minimal usaha Anda harus sudah berjalan selama dua tahun.
  • Calon debitur tidak sedang terikat dalam perjanjian kredit lainnya. Baik itu kredit kendaraan, kpr, atau kredit usaha.
  • Melampirkan dokumen lengkap seperti; KTP, KK, surat legalitas usaha/SIUP, NPWP, lampiran tabungan dalam enam bulan terakhir, slip gaji asli, pas foto, dan dokumen jaminan (jika diperlukan).

Adapun langkah-langkah pengajuan KUR sebagai berikut:

  • Pastikan usaha yang dijalankan adalah usaha yang layak dan produktif, serta tidak melanggar hukum.
  • Persiapkan semua berkas yang dibutuhkan. Jika perlu, beberapa hari sebelum mengajukan KUR, Anda mendatangi bank untuk menanyakan semua persyaratan yang diperlukan.
  • Datanglah ke bank membawa semua kelengkapan dengan pakaian rapi. Di sini juga Anda harus bisa meyakinkan pihak bank bahwa usaha yang Anda jalankan merupakan usaha produktif yang profitable.
  • Setelah semua dokumen diterima oleh bank, maka usaha Anda akan disurvey. Hasil survey inilah yang akan menentukan apakah usaha Anda berhak memperoleh KUR atau tidak.

KUR juga bisa diajukan secara online, sebagaimana yang disediakan oleh Bank BNI. Anda bisa mengunduh formulirnya dengan mendaftar terlebih dahulu di situs ini.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga mendapatkan KUR?

Lama waktu yang dibutuhkan hingga dana KUR cair beragam. Hal ini mengingat adanya proses survey untuk menentukan apakah si pelaku usaha berhak menerima KUR.

Jika semua berjalan lancar, maka seharusnya dana KUR sudah bisa mendapat persetujuan dalam waktu seminggu. Namun dengan adanya berbagai keadaan dan kendala. Kendala yang biasanya menghambat pencairan dana KUR diantaranya adalah calon debitur yang sulit bekerjasama saat survey, atau bisa juga karena banyaknya calon debitur sehingga proses pengambilan keputusan memakan waktu yang lebih lama. Bahkan ada calon debitur yang baru mendapat keputusan mengenai pengajuan KURnya setelah beberapa minggu.

Dapatkan juga informasi penting mengenai Kredit Usaha Rakyat di artikel lainnya.

Komentar