Apa yang Terjadi Jika Menarik Deposito Sebelum Jatuh Tempo?

Ditulis oleh Dyah Ikhsanti

Bagi sebagian besar orang Indonesia, deposito berjangka masih menjadi salah satu alat konservatif terbaik untuk menyimpan uang karena jaminan uang kembali, bunga yang tinggi (dibandingkan dengan rekening tabungan konvensional) dan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Tetapi, apa yang terjadi jika Anda terpaksa menarik uang yang Anda tanamkan dalam bentuk rekening deposito berjangka sebelum jatuh tempo? Akankah Anda kehilangan seluruh bunganya? Atau lebih buruk lagi, apakah Anda akan terpaksa membayar penalti selain kehilangan bunga?

Dalam artikel ini, kami akan menunjukkan pada Anda konsekuensi yang akan Anda terima jika Anda memilih menarik uang dari rekening deposito berjangka konvensional sebelum jatuh tempo, berdasarkan kebijakan yang diterapkan oleh bank-bank utama di Indonesia.

1)   Untuk Rekening Deposito Berjangka 1 – 3 Bulan

Untuk rekening deposito berjangka dengan masa 1 bulan, 2 bulan, atau 3 bulan, penarikan dini akan mengakibatkan Anda kehilangan seluruh bunga yang telah Anda hasilkan dari deposito Anda. Bahkan jika Anda memilih untuk menarik hanya satu hari lebih awal dari tanggal jatuh tempo, Anda masih tidak akan menerima satu sen pun bunga.

2)   Untuk Rekening Deposito Berjangka lebih dari 3 Bulan

Untuk deposito berjangka dengan masa lebih dari tiga bulan, ada dua hal yang mungkin terjadi:

• Jika Anda memilih untuk melakukan penarikan dini kapan pun dalam tiga bulan pertama, Anda akan kehilangan seluruh bunga yang dihasilkan;
• Jika Anda memilih untuk melakukan penarikan dini SETELAH tiga bulan, Anda masih akan mendapat bunga tetapi hanya dengan setengah suku bunga yang ditawarkan pada Anda Dengan kata lain, 50% bunga yang Anda peroleh diambil oleh bank sebagai biaya penarikan dini.

Contoh:

Misalkan Anda menanamkan Rp400,000,000 ke dalam rekening deposito berjangka 1 tahun dengan suku bunga 3% per tahun, tetapi memutuskan untuk menarik uang Anda setelah hari-120.

Bunga Anda = (1/2 × 3%) × Rp400,000,000  × (120 / 365) = ~ Rp1,972,602

Jika Anda tidak melakukan penarikan dini, bunga yang akan Anda hasilkan dalam periode yang sama = 3% × Rp400,000,000 × (120/365) = ~ Rp3,945,205

Selain kebijakan di atas, beberapa bank seperti Bank Mandiri menetapkan penalti khusus untuk penarikan deposito berjangka sebelum jatuh tempo, yaitu 0,5% dari jumlah pokok simpanan jika angkanya di bawah Rp250 juta. Untuk simpanan dengan jumlah lebih dari Rp250 juta, akan dikenakan suku bunga penalti khusus.

Apa Artinya Bagi Pengguna Umum Deposito Berjangka?

Jadi, apa artinya hal di atas bagi pengguna umum deposito berjangka? Sebagai permulaan, hal di atas berarti Anda perlu terlibat dalam suatu bentuk perencanaan sebelum Anda berkomitmen untuk menanamkan uang Anda pada deposito berjangka. Jika jumlah yang terlibat cukup banyak, penarikan lebih awal dapat menyebabkan Anda kehilangan ratusan ribu atau bahkan jutaan rupiah dalam bentuk bunga! Pendekatan yang baik bagi deposito berjangka adalah dengan mengantisipasi adanya pembelanjaan bernilai besar yang mungkin perlu Anda lakukan dalam waktu dekat, kemudian baru menanamkan uang Anda dalam deposito berjangka setelah menyesuaikan keadaan dengan pembelanjaan tersebut. Ingat: rekening deposito berjangka konvensional TIDAK memiliki syarat-syarat “berjangka”. Jika Anda menginginkannya, Anda dapat mengatur rekening tersebut agar jatuh tempo pada bulan ke-6, bulan ke-9, atau bahkan ke-12.

Hal terpenting adalah bahwa tanggal jatuh tempo deposito tersebut sebaiknya tepat di sekitar waktu Anda memerlukan uang.

Anda menyukai artikel ini? Anda mungkin ingin membaca tentang Alasan Deposito Layak Jadi Pilihan Investasi.

Anda memiliki uang yang ingin Anda masukkan ke dalam rekening deposito berjangka? Pilihlah bank yang menawarkan angka terbaik saat ini pada tabel perbandingan deposito berjangka kami.