
Arisan, Investasi atau Bukan Ya?
Bagi sebagian orang, mengikuti sebuah arisan adalah sebuah keharusan, karena dari arisan kita bisa saling menjaga silaturahmi atau justru menambah pertemanan baru. Jangka waktu arisan juga bisa disesuaikan dengan kesepakatan bersama. Ada yang biasa per bulan, dua minggu sekali atau juga seminggu sekali. Arisan yang ada pun berbeda-beda dari yang hanya uang sampai mungkin yang tidak masuk di akal sekali pun ada. Kita tidak akan membahas yang tidak di masuk di akal tersebut lebih dalam karena sudah berbeda konteksnya.
Arisan bisa berbentuk uang, emas, perhiasan, mutiara, atau apa saja yang sekiranya bernilai dan disepakat bersama oleh anggota kelompok arisan tersebut.
Pertanyaan yang selalu timbul adalah, apakah arisan itu bisa dikategorikan investasi atau tidak? Jika iya, apakah dalam bentuk uang atau bentuk lainnya? Sebagaimana yang telah menjadi penjelasan awal di atas. Kegiatan sosialisasi dari sebuah arisan ini memang tidak diragukan lagi.
Arisan juga bisa disamakan dengan menabung ternyata. Alasan banyak orang mengikuti sebuah arisan adalah bisa memaksa mereka untuk menabung secara konsisten. Bahkan untuk beberapa orang, hasil dari arisan ini dipergunakan untuk liburan, menambah investasi yang sudah ada atau bahkan meningkatkan dana pensiun.
Sistem yang cukup mudah dalam arisan, bagi yang namanya keluar setelah dikocok, maka pada saat itu dia yang mendapatkan arisan tersebut. Yang didapat adalah akumulasi dari seiap setoran seluruh anggota dalam arisan itu. Hanya saja karena uang yang digunakan dalam arisan ini, maka tidak akan bertambah nilainya karena tidak sistem pertambahan bunga.
Anda yang ingin ikut arisan tetapi sebagai investasi yang menguntungkan, berarti terdapat kesalahpahaman. Menabung pun dapat dikatakan investasi jika terdapat penambahan nilai dalam kurun waktu tertentu, seperti tabungan atau deposito yang menawarkan bunga yang lebih tinggi di atas angka inflasi. Mungkin Anda sudah terbiasa dengan arisan dalam uang tunai, baik itu rupiah atau pun US dolar. Anda pun pasti pernah ditawari untuk ikut dalam arisan barang atau emas seperti yang dirinci secara singkat di atas.
Arisan dalam bentuk barang biasanya bekerjasama degan distributor penjual. Sistemnya adalah, Anda mencari sejumlah anggota. Setiap arisan yang dikocok, koorinator arisan akan menyetorkan uang arisan atau dana yang dikumpulkan kepada distributor penjual untuk mendapatkan barang sesuai dalam katalog. Keuntungan lebih bisa Anda dapatkan bila menjadi koordinator, biasanya Anda akan mendapatkan komisi tambahan dari distributor barang tersebut. Sebenarnya arisan barang seperti ini, merupakan sarana gotong royong para peserta untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
Berbeda halnya dengan arisan emas, arisan ini bisa mulai dari satuan palng kecil yakni 1gram. Bisa setor uang atau pun emas itu sendiri. Jumlah peserta dan nilai emas pun bisa disepakati bersama. Ada dua cara untuk menjalani arisan ini , yang pertama mengacu pada jumlah emas yang diterima sesuai dengan kesepakatan. Setoran akan disesuaikan dengan harga emas ketika kocokan arisan terjadi, sehingga akan dibagi secara rata berapa uang yang harus diberikan setiap anggota.
Sistem lainnya adalah dengan setoran tetap. Keuntungan dari sistem kedua ini adalah jika Anda mendapatkan arisan pada saat harga emas sedang turun, maka fisik emas yang didapatkan pastinya lebih besar. Sedangkan jika Anda mendapatkan arisan ketika harga emas saat sedang naik, Anda mendapatkan fisik emas jauh lebih kecil. Sehingga dengan arisan emas, dengan salah satu sumber menyebutkan, bahwa arisan emas ini bisa dikategorikan sebagai sebuah investasi.
Memang jika dibandingkan dengan membelanjakan sejumlah uang, arisan tersebut lebih menguntungkan. Kelebihan dari arisan emas ini dibanding uang tunai adalah adil. Nilai emas cenderung tetap daya belinya terhadap komoditas lain atau berarti naik jika divaluasi dengan rupiah.
Jika Anda ikut arisan dengan periode 1 tahun, misalnya dengan Rp 1 juta sebagai hadiah arisan tersebut, akan terus nilainya. Pemenang arisan yang mendapatkan undian terakhir tentu karena daya beli yang telah menurun.
Contohnya Anda mendapatkan uang Rp 1 juta di arisan bulan pertama, pasti jika dibelanjakan sembako akan mendapatkan lebih banyak ketimbang dengan yang mendapatkan pada akhir bulan periode arisan, hal ini bisa terjadi karena dampak inflasi.
Berbeda hal kalau objeknya emas. Sesuai dengan sistem pertama yang dijelaskan di atas tadi, seluruh partisipan sepakat besarnya emas yang didapatkan, misalnya 10 gram, sehingga setoran akan menyesuaikan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan jika kita berinvestasi di emas, selain emas memiliki fungsi lindung nilai, emas juga memilik risiko kehilangan fisik dan risiko naik turunnya harga.
Menurut salah seorang perencana keuangan, arisan bukanlah investasi, pendapatnya justru berbanding terbalik dengan sumber yang pernah disebutkan di atas. Bahkan jika arisan tersebut emas atau berlian seharga Rp 20juta, Anda seperti membeli tetapi dengan mencicil.
Investasi dan arisan memiliki konsep yang berbeda, investasi itu menunda sekarang untuk menikmati di kemudian hari. Sementara jika arisan, Anda emmbayar untuk apa yang akan Anda dapatkan.
Di dalam investasi jelas ada kemungkinan untung atau rugi, maka dengan mengikuti arisan, Anda akan mendapatkannya cepat atau lambat. Selain itu dalam investasi Anda juga juga bisa melakukan pengelolaan sehingga nilai aset akan bertambah di masa datang.
Sebenarnya keuntungan yang paling signifikan dari arisan adalah times value of money. Jika mendapatkan di akhir periode, sama seperti membeli sesuatu atau mengumpulkan uang sendiri.
Arisan pada akhirnya dapat membantu Anda untuk tidak terlalu konsumtif dalam berbelanja dan mempeluas jaringan sosial Anda. Dan jika uang atau barang yang Anda dapat selama arisan bisa Anda kelola dengan baik, bukan tidak mungkin kantong Anda akan semakin bertambah isinya.
Teliti peserta dan koordinator ketika akan mengikuti arisan, karena jaman sekarang banyak aksi penipuan berkedok arisan.
Komentar