Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan, Mana yang Lebih Sesuai?

asuransi jiwa atau asuransi kesehatan

Dewasa ini banyak sekali perusahaan asuransi yang mengklaim dirinya terbaik dalam memberikan layanan dengan berbagai promosi dan tawaran programnya, mulai dari asuransi jiwa hingga asuransi kesehatan. Akan tetapi pernahkah terlintas dalam benak Anda pilihan manakah yang menurut Anda layak menjadi pilihan utama di antara dua pilihan di atas? Oleh karena itu, mari kita sama-sama mempelajari tentang pilihan tersebut.

Kita akan mulai dengan pengertian asuransi jiwa. Asuransi Jiwa adalah alat perlindungan dan penyelamatan dari berbagai kemungkinan risiko dalam kehidupan. Sebagian risiko itu bahkan bersifat pasti, dalam arti akan terjadi juga meski manusia berusaha menghindari atau menundanya dengan segala cara. Kematian, sakit, penuaan dan pensiun adalah contoh dari risiko yang pasti terjadi. Di samping itu, masih banyak risiko lain yang belum tentu terjadi namun bisa terjadi sewaktu-waktu terhadap diri atau keluarga kita, seperti kehilangan barang berharga. Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya perampokan, pencurian, kebakaran dan kecelakaan.

Semua kejadian ini akan memberikan dampak atau konsekuensi bagi kita atau keluarga kita, suka atau tidak, siap atau tidak, mau atau tidak. Salah satu konsekuensi dari risiko itu adalah timbulnya masalah keuangan keluarga. Kita tentu sadar betul bahwa hidup memang mengandung risiko. Tak ada kehidupan yang bebas risiko, baik risiko alamiah atau pasti (meninggal, tua, sakit, pensiun, dan sebagainya) maupun risiko tidak pasti (kecelakaan, kehilangan benda berharga, kecurian, dan lain-lain).

Langkah berikutnya yang lebih penting lagi adalah mengantisipasi berbagai jenis risiko itu agar kita atau keluarga kita relatif siap secara finansial bila musibah terjadi. Asuransi tidak bisa mengobati rasa sedih kehilangan orang yang sangat kita cintai. Kendati demikian, asuransi jiwa dapat menolong kita sekurang-kurangnya dari aspek finansial, untuk menghadapi dampak dari musibah.

  • Mengenal Produk Asuransi Jiwa Dasar

Proteksi yang biasa dilakukan adalah dengan memindahkan risiko yang mungkin terjadi ke pihak ketiga, dalam hal ini adalah perusahaan asuransi (konsep asuransi konvesional) melalui produk asuransi jiwa. Jenis asuransi ini memberikan perlindungan terhadap pihak yang ditinggalkan (keluarga, ahli waris) bila seseorang meninggal dunia, baik secara tiba-tiba maupun yang telah diperkirakan. Perlindungan ini bersifat finansial. Namun, perlindungan finansial ini dapat memberikan dampak psikologis dan sosial-emosional lainnya. Sekurang-kurangnya mereka tidak sampai merasa kehilangan seluruh dukungan finansial dari orang yang meninggal dunia. Adapun produk asuransi jiwa terdiri dari 2 pilihan, antara lain:

1.      Asuransi Sementara

2.      Asuransi Permanen

Jadi tujuan utama asuransi jiwa adalah menjaga kelangsungan kehidupan keluarga yang ditinggalkan. Produk-produk asuransi jiwa dasar bisa menjadi alternatif dalam mengembangkan perencanaan asuransi agar terhindar dari risiko kehidupan yang mengakibatkan malapetaka finansial bagi keluarga. Setelah kita membahas perihal asuransi jiwa, kita akan membahas lebih dalam mengenai asuransi kesehatan.

Asuransi Kesehatan adalah asuransi yang memberikan proteksi atau perlindungan yang berkaitan dengan kesehatan bagi Anda dan anggota keluarga. Banyaknya masyarakat yang memilih jenis asuransi kesehatan ini adalah karena adanya kesadaran tentang pentingnya arti perlindungan bagi kesehatan dan pikiran/alasan bahwa kesehatan itu adalah hal yang paling penting. Akan tetapi bila alasan di atas menjadi dasar Anda untuk mendapat perlindungan, menurut penulis hampir semua produk asuransi kesehatan di Indonesia dapat mencakup hal-hal yang telah disebutkan.

Namun perlu Anda ingat, penyakit atau kesehatan merupakan masalah serius yang harus dipersiapkan sebaik-baiknya, oleh sebab itu sebelum Anda memiliki asuransi kesehatan, perlu dipertimbangkan bahwa kebutuhan Anda bukanlah untuk memproteksi Anda/keluarga dari risiko kesehatan hari ini atau esok semata, melainkan beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun ke depan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan di antaranya adalah:

  • Manfaat asuransi untuk rawat inap;
  • Rawat jalan;
  • Perawatan operasi, dan sebagainya.

Banyak orang beranggapan bahwa memiliki proteksi di atas sama dengan menyatakan bahwa asuransi tersebut cocok baginya. FAKTANYA: Tidak banyak manfaat rawat jalan atau rawat inap yang digunakan oleh nasabah. Sebagian orang mengambil proteksi ini semata-mata untuk melakukan double claim dari proteksi yang telah diberikan oleh kantor tempatnya bekerja. Mereka berpikir rawat inap atau rawat jalan adalah proteksi utama dalam memilih asuransi.

Coba Anda ingat-ingat kapan terakhir Anda rawat inap di rumah sakit? 3 tahun… 5 tahun… mungkin saat Anda masih sekolah. Artinya manfaat ini jarang sekali penggunaannya. Perlu disadari bahwa manfaat rawat inap dan rawat jalan berhubungan dengan besarnya premi yang akan dibayarkan. Saat Anda memutuskan untuk mengambil manfaat ini, perlu dilihat berapa hari dalam setahun Anda akan mendapat perlindungan? Jika Anda memutuskan untuk mendapat perlindungan saat ini, Anda perlu menghitung hingga usia berapa Anda akan mendapat perlindungan, karena tentunya selisih 5 tahun pun akan sangat penting bagi Anda, bukan?

Asuransi kesehatan yang mengklaim produknya bagus harus memiliki masa proteksi paling lama, khususnya untuk penyakit kritis (hingga nasabah berusia 70-100 tahun). Selain itu, carilah asuransi kesehatan yang tidak melakukan pengurangan manfaat jika terjadi pengajuan klaim untuk penyakit kritis atau cacat tetap total dengan klaim yang akan diterima oleh ahli waris jika tertanggung meninggal dunia.

Oleh sebab itu sebelum Anda memutuskan pilihan dalam hal berasuransi, hendaknya mengetahui terlebih dahulu jenis asuransi manakah yang menguntungkan serta bermanfaat bagi Anda dan keluarga ke depannya, dan mana yang malah merugikan. Semua pilihan masa depan dalam berasuransi ada di tangan Anda.

Komentar