Belanja Online, Untung atau Rugi?

Belanja Online, Untung atau Rugi?

Summary

Kebiasaan belanja online yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia bukan hanya memicu peningkatan toko online namun juga berpengaruh pada jumlah transkasi online per tahunnya yang bisa mencapai triliunan rupiah.

Fenomena belanja online tengah dirasakan masyarakat Indonesia. Kemudahan belanja yang ditawarkan oleh perusahaan e-commerce membuat para konsumen beralih untuk melakukan transaksi belanja secara online. Selain cepat dan mudah, konsumen bisa mengakses transaksi di mana saja tanpa harus membuang waktu serta tenaga.

Data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna pada semester pertama 2015. Jumlah tersebut cukup mencengangkan. Mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet melalui smartphone mobile. Jumlahnya sekitar 85 persen, 32 persen mengakses melalui laptop, 14 persen dari PC dan 13 persen mengakses melalui tablet.

Populasi Indonesia yang besar dan pengguna ponsel yang terus meningkat, memberikan peningkatan berarti pada individu yang online secara aktif.  Ini juga disinyalir menjadi sebuah pergeseran gaya hidup. Saat ini orang memenuhi kebutuhan dengan belanja online. Kemudahan akses internet dan peluang usaha kecil untuk memasarkan produknya secara online juga terbuka luas.

belanja online

Kaum perempuan menempati persentase terbesar dari konsumen belanja online, yakni sebesar 53 persen dengan demografi usia antara 18-30 tahun. Sedangkan laki-laki sebesar 47 persen. Menurut riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres), produk yang paling banyak dibeli secara online adalah fashion. Membeli produk fashion dilakukan oleh 78 persen konsumen online disusul ponsel (46 persen), elektronik (43 persen), buku dan majalah (39 persen), dan barang kebutuhan rumah tangga (24 persen).

Salah satu faktor yang membuat tingginya belanja online di Indonesia adalah bermunculan toko-toko online. Bukan hanya menjajakan produk teknologi dan fashion saja. Belanja tiket pesawat, tiket konser, hotel hingga kebutuhan rumah tangga , semua bisa terlaksana lewat online.

Maraknya toko online memicu konsumen untuk berbelanja tanpa harus ke luar rumah

Maraknya toko online memudahkan konsumen untuk berbelanja tanpa harus ke luar rumah

Menjamurnya toko online membuat konsumen tergiur untuk berbelanja. Apalagi promosinya kerap ditemukan di halaman berbagai situs. Ada yang berkonsep iklan baris seperti kaskus.co.id, olx.co.id, dan berniaga.com. Ada yang konsepnya B2C (business to consumer) seperti lazada.co.id, bhineka.com, dan zalora.co.id. Ada pula mal online seperti blibli.com, elevenia.co.id, tokopedia.com, dan rakuten.co.id.

Semakin banyak toko online di Indonesia, semakin banyak pula pilihan untuk berbelanja. Perlahan tetapi pasti masyarakat Indonesia menjadikan belanja online sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan primer hingga tersier sekalian. Ini yang membuat belanja online jadi fenomena di Indonesia.

Demi mengampanyekan minat belanja online di Indonesia, maka tercetus Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Harbolnas dirayakan setiap tanggal 12 Desember. Perayaan ini sudah tiga kali berlangsung di Indonesia terhitung dari tahun 2012-2014. Hari Belanja Online Nasional bertujuan mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online aman dan nyaman yang bisa dilakukan kapan saja. Kampanye yang digelar selama 24 jam ini juga memiliki misi untuk memajukan industri e-commerce di Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet cukup tinggi.

Maka, jangan heran apabila setiap tahun bahkan setiap bulan selalu saja muncul toko online dan perusahaan e-commerce. Sektor e-commerce pun telah menjadi primadona di kalangan startup. Pemainnya bukan hanya dari lokal, namun ada invasi pemain e-commerce besar luar negeri yang masuk ke Indonesia. Alasan utama mereka ialah memperluas jaringan serta menangkap pasar Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika transaksi e-commerce untuk segi B2C (Business to Consumer) di Indonesia terus meningkat setiap tahun.

belanja online

Pada dasarnya, belanja online memiliki dua sisi. Ada untung sekaligus ruginya. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.

KeuntunganKerugian
Kemudahan dalam berbelanja, tidak perlu keluar rumah jika ingin membeli sesuatu. Anda dapat melakukannya 24/7 hari. Rentan penipuan. Untuk itu konsumen harus selektif memilih toko online, pilih yang sudah punya nama besar dan tepercaya.
Prosesnya cepat dan ringkas. Pilih produk yang diinginkan lalu mau metode pembayaran transfer, cash on delivery (COD) atau dengan kartu kredit. Setelah transaksi sukses tinggal menunggu produk dikirim ke tempat tujuan. Konsumen tidak bisa leluasa mencoba produk yang diinginkan sebelum membeli.
Sangat praktis karena hemat waktu dan tenaga untuk membeli suatu produk. Tak semua toko online memberikan garansi sehingga jika ada cacat produk dan kerusakan, konsumen harus menanggungnya.
Bisa membandingkan harga dari setiap toko online hanya dengan berselancar di internet hingga akhirnya menemukan produk yang termurah.Proses klaim atau refund barang lebih lama dan cenderung rumit.
Beberapa toko online suka memberikan potongan harga dan promo menarik.Ada kalanya foto dan spesifikasi produk yang dipajang di toko online berbeda dengan aslinya.
Toko online memiliki koleksi produk yang unik dan jarang ditemukan di pasaran.Beberapa toko online menawarkan proses transaksi melalui kartu kredit dan kartu debit, sehingga bagi konsumen yang tak memiliki keduanya spontan tak bisa berbelanja.

Untuk terhindar dari kerugian belanja online, Anda harus menjadi konsumen yang pintar. Dalam hal ini, selektif saat membeli barang di suatu toko online. Cek dahulu testimoni dari para konsumennya. Apakah memang toko online yang Anda pilih direkomendasikan atau tidak. Anda juga bisa bertanya pada keluarga atau rekan Anda yang telah lebih dulu melakukan belanja online.

Makin maraknya perdagangan online membuktikan bahwa Indonesia sebuah market yang luas. Selain itu memacu jiwa individu untuk berbisnis dan berwirausaha demi merebut pasar dalam negerinya sendiri. Dengan cara mendirikan usaha dengan bentuk perusahaan kecil yang serius dan terus berkembang menjadi besar. Ataupun individu yang hanya menjadikan usaha online, sebagai usaha sampingan.

Nah, sebagai konsumen keputusan untuk berbelanja ada di tangan Anda. Mau tetap belanja di toko konvensional atau beralih ke toko online. Tentu keduanya memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Selamat berbelanja!

Supaya kantong tetap terjaga saat transaksi online baca juga bagaimana cara berhemat saat berbelanja online?

Komentar