
Berinvestasi Ala Gen Y dan Z
Apa itu gen Y dan Z? Berikut kami akan paparkan penjelasan tentang gen tersebut atau yang dalam arti sebenarnya adalah generasi.
Generasi Y adalah generasi yang lahir antara tahun 80’an sampai 95’. Generasi ini masih merasakan bagaimana bermain bersama teman-teman di luar rumah. Generasi yang di mana membutuhkan interaksi secara langsung untuk berkomunikasi. Walaupun demikian, generasi ini juga tidak luput dari teknologi, justru saat munculnya teknologi terbaru, generasi ini yang memulai mencoba terlebih dahulu sejak kemunculannya. Generasi Y ini dipercaya bisa menyeimbangkan dunia nyata dengan dunia teknologi; mencakup digital, virtual dan lain sebagainya yang semakin berkembang saat ini.
Generasi Y ini merupakan generasi di mana yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi, bahkan sampai menganggap pendapatnya selalu benar. Mereka mempunyai keyakinan bahwa merekalah yang terbaik.
Untuk urusan pekerjaan pun, generasi Y lebih senang bekerja sesua dengan passion, sebuah pekerjaan yang memang diimpi-impikan olehnya. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mempunyai nilai, bahwa bekerja itu untuk hidup.
Generasi Y ini sudah tidak sungkan untuk mengemukakan pendapat, tidak terkecuali kepada senior mereka di kantor. Maka dari itu, ide segar dan kreatif selalu hadir dalam setiap kesempatan yang datang kepada gen Y tersebut.
Generasi Y yang memang mempunyai karakteristik terbuka bisa -melakukan seperti yang sudah diajabarkan di atas. Mungkin untuk orang-orang yang lahir sebelum generasi Y tersebut, berpikir, generasi Y ini sebagai pendatang baru yang tidak memiliki sikap yang baik dan terlalu menganggap dirinya bernilai tinggi. Karena mereka menganggap dirinya penuh dengan kreatifitas, mereka pun tidak mau mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan kreatifitas.
Dengan sikap yang generasi Y tunjukkan, mereka mampu menghasilkan yang mereka inginkan, baik itu gaji tinggi termasuk dengan asuransi dan hal lain yang telah terpenuhi. Tetapi dengan segala pencapaiannya itu, dia selalu ingin berpindah kerja. Ambisi, inilah yang membuat generasi Y menjadi seperti itu, mereka tidak mengindahkan pekerjaan yang aman karena mereka dinamis. Sehingga mereka tidak akan berpikir dua kali jika di tempat lain mereka menemukan pekerjaan yang mereka sebut pekerjaan impian mereka.
Beralih kepada generasi Z yang sejak lahir sudah akrab dengan berbagai teknologi, bahkan ketika remaja, generasi ini tidak bisa lepas dengan smartphone di tangan dan headset di telinga. Entah, ini sudah menjadi gaya hidup atau hanya mengikuti yang sedang tren di masyarakat.
Generasi Z ini jika diibaratkan, sudah mencicipi gadget saat dikandungan karena orang tua, khususnya sang ibu yang menggunakannya saat masih di kandungan. Setelah lahir pun, sang ibu menyusui sembari memeriksa social medianya. Kelebihan dari gen Z ini adalah lebih cepat menangkap informasi terbaru dari gen Y dan gen sebelumnya.
Generasi ini adalah generasi di mana semua tugas sekolah, maupun pekerjaan mereka selalu dibantu menggunakan internet. Generasi ini merupakan orang-orang yang multitasking, di mana dalam satu kesempatan dapat mengerjakan beberapa kegiatan secara bersamaan.
Generasi Z ini cenderung berorientasi pada hal-hal yang realistis yanga ada pada masa sekarang, tidak seperti generasi sebelumnya.
Karakteristik generasi Z ini merupakan orang-orang yang memang fasih teknologi seperti yang sudah dijelaskan di atas. Suka berkomunikasi, mereka senang bersosialisasi terhadap teman-teman sebaya mereka, terutama melalui social media. Dan pastinya mereka yang termasuk dalam generasi Z merupakan orang-orang yang menyuka hal-hal berbau multimedia. Generasi Z ini, senang bersosialisasi dengan orang-orang yang kemungkinan besar memiliki hobi yang sama, dengan kata lain suka berkumpul dengan komunitasnya.
Berkaitan dengan karakteristik masing-masing generasi tersebut, untuk gen Y investasi yang cocok dilakukan, pastinya yang berkaitan dengan teknologi dan memacu kreativitas mereka.
Ada seperti reksa dana, ORI (Obligasi Republik Indonesia), Logam Mulia, Forex atau Saham.
Alasan memulai investasi seperti itu, jika Anda seorang karyawan, Anda lebih baik memulai reksa dana sehingga Anda tidak harus memantau harga secara terus menerus, investasi ini cocok untuk jangka panjang. Anda hanya datang ke bank dan mendaftarkan rekda data engan manager investasi sesuai pilihan. Minimal payment untuk jenis investasi reksa dana tergolong murah dan terjangkau. Anda juga bisa menggunakan fasilitas installment yang berupa fasilitas top up secara otomatis karena rekening Anda akan didebet secara otomatis pada tanggal tertentu untuk menambah dana investasi Anda di reksa dana.
Adapun untuk investasi yang bisa dilakukan generasi Z adalah yang berkatan dengan bisnis online, sudah banyak yang masuk ke ranah online. Misalkan membuka toko online atau pun bergabung dengan toko online yang sudah lama berdiri, dengan cara meregistrasi diri atau toko online kreasi Anda.
Alasan generasi Z cocok untuk melakukan investasi demikian adalah
• generasi Z yang memang sudah melek teknologi
• suka berinteraksi dengan teman-teman di social media
• tidak mau ribet
Ada salah satu investor muda berumur 17 tahun bernama Brandon Fleisher. Dia membuat keuntungan tiga kali lipat dari modal yang ia gelontorkan. Dari modal sekitar Rp 665 juta dia mendapat keuntungan sektar Rp 1.3 miliar dalam investasinya selama dua tahun.
Di mana anak seusianya hanya mencari tahu bagaimana cara mempercantik foto atau selfienya untuk diunggah di instagram, lain halnya dengan Brandon yang di waktu luangnya sibuk belajar bagaimana caranya berinvestasi. Di kesempatan lain, ia belajar membuat website dan buletin yang sekarang dikenal dengan The Financial Bulls. Di website tersebut, Brandon mengajak para calon investor untuk belajar mengenai pasar secara gratis, di sini pasar dikaitkan dengan bidang investasi.
Brandon menginvestasikan dananya dengan membeli ribuan saham Mobile-iklan Inuvo (Inuv). Dia pun berbincang dengan CEO Inuvo, Richar Howe. Richard bersama dengan rekan investornya Alan Sheinwald berpikr bahwa Brandon memang cerdas dan berwawasan luas, ‘seperti berbincang dengan profesional’, tambahnya.
Saat di kelas 8, Brandon dan teman-teman kelasnya diminta gurunya untuk memilih salah satu saham dan melihat perkembangannya, akan tetapi dar pilihan yang diberikan dia tidak memilih satu pun, melainkan dia memilih saham dari luar daftar yang dberikan oleh gurunya. Brandon justru memilih Avalon Rare Metals (AVL). Apa yang terjadi terhadap AVL, saham itu justru memuncaki nilai saham pada musim semi kala itu.
‘Investasi merupakan sesuatu hal yang saya sukai’, jelas Brandon. Setelah kelas matematika tersebut, Brandon memulai investasi di marketwatch.com. Beruntung bagi Brandon, kedua orang tuanya mendukung kegiatannya tersebut. Dari kedua orang tuanya nilah Brandon mendapatkan modal awal senilai $48.000 jika di kurs kan ke rupiah, sekitar Rp 665 juta.
Biasanya para manager keuangan menyarankan agar berinvestasi dengan modal besar atau di reksa dana, tidak dengan Brandon. Gaya investasi Brandon berbeda dari investor biasanya, dia memilih perusahaan dengan saham kecil dan tidak pernah menyimpannya lebih dari setahun. Akhir kata, Brandon ingin agar orang-orang belajar tentang investasi.
Di sini pula, Anda bisa mempelajari peluang investasi emas bagi pemula.
Komentar