Deposito atau Tabungan: Mana Lebih Baik untuk Dana Pendidikan Anak?

Merencanakan dana pendidikan anak memang harus dilakukan sedini mungkin. Biaya pendidikan yang terus naik setiap tahunnya membuat calon orangtua berpikir keras untuk bisa membiayai pendidikan anak mereka kelak, tentunya di sekolah-sekolah yang bermutu tinggi. Berdasarkan penelitian dari ZAPFIN Research Division, kenaikan biaya pendidikan berkisar 15%-20% per tahunnya. Dewasa ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana pendidikan anak baik dengan cara menginvestasikannya lewat deposito ataupun dalam bentuk tabungan anak. Tapi dari kedua jenis simpanan tersebut, manakah yang terbaik untuk dana pendidikan anak?

  • Deposito

Mengingat tingkat inflasi biaya pendidikan yang terus terjadi, jenis investasi jangka panjang yang memilki nilai potensi pengembalian modal yang cukup besar menjadi sangat penting. Untuk membuka deposito memang dibutuhkan modal yang cukup besar, rata-rata berkisar antara Rp8,000,000-10,000,000. Dengan asumsi tingkat suku bunga deposito sekitar 6% per tahunnya dan jika inflasi terjadi sekitar 15% per tahun, maka simpanan deposito seditaknya dapat menutupi biaya pendidikan anak dengan catatan deposito sudah dilakukan minimal 2 tahun sebelum digunakan. Keuntungan lain dari deposito adalah bahwa Anda tidak dikenai pajak, berbeda dengan investasi dalam bentuk tabungan. Dari segi keamanan, deposito termasuk investasi dengan tingkat risiko rendah karena negara melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin pengembalian dana jika bank tempat Anda menyimpan deposito pailit.

Untuk jenis investasi deposito ada beberapa jangka waktu yang bisa dipilih dengan minimal 2 tahun waktu investasi dan jika Anda berniat menarik deposito sebelum jatuh tempo maka Anda akan dikenakan denda meskipun ada beberapa bank yang tidak lagi mengenakan denda bagi investor yang menarik deposito sebelum jatuh tempo. Terkadang ada beberapa bank yang menawarkan deposito untuk dana pendidikan anak sekaligus asuransi pendidikan meskipun nominal asuransinya tidak sebesar asuransi pendidikan pada umumnya.

  •  Tabungan

Untuk dana pendidikan anak, tabungan termasuk kategori investasi yang cukup populer. Prosesnya juga cukup mudah, Anda hanya cukup menyetorkan nominal tertentu setiap bulannya tanpa ada jumlah minimal nominal tertentu yang harus disetorkan atau terikat pada waktu tempo tertentu untuk penarikan dana tersebut.

Berbeda dengan jenis investasi deposito, Tabungan anak mayoritas hanya memiliki suku bunga sekitar maksimal 3% per tahunnya. Katakanlah biaya pendidikan mengalami inflasi sekitar 5% per tahunnya, maka tabungan anak tidak bisa menutupi biaya pendidikan saat ini. Ditambah kenyataan bahwa investasi dalam bentuk tabungan masih dipotong pajak sebesar 15-20% dari total saldo tabungan. Karena sifatnya yang tidak terikat, investasi dalam bentuk tabungan sangat cocok untuk dana pendidikan yang bersifat rutin dikeluarkan seperti biaya SPP atau uang bulanan les. Sedikit tips bagi Anda yang ingin membuka tabungan anak, lakukanlah secara jangka panjang mengingat suku bunganya yang kecil, sehingga nilai timbal baliknya juga tidak terlalu besar terlebih jika saldonya kecil.

Jenis investasi dalam bentuk tabungan anak sangat cocok bagi yang mengutamakan segi kepraktisan tanpa harus direpotkan dengan aturan-aturan seperti dalam pembukaan rekening deposito.

Masih bingung caranya membuat perhitungan dana pendidikan anak? Berikut tips dari Safir Senduk, seorang pakar perencana keuangan.

Misalkan anak Anda saat ini berusia 1 tahun dan Anda berniat menyekolahkannya ke Sekolah Dasar (SD) di usia 6 tahun dan untuk tahun ini biaya masuk SD masih berkisar Rp6,000,000, maka perhitungan biaya masuk SD 6 tahun kemudian akan seperti ini:

  • Pertama, perhitungkan inflasi. Jika inflasi terjadi 15% maka perhitungan barang seharga Rp1,000,000 akan naik menjadi Rp1.15 juta
  • Berarti dengan inflasi 15%, biaya masuk SD menjadi Rp7,750,000
  • Perhitungan untuk tahun kedua: Rp7,750,000 x 1.15 = Rp. 8.912.500
  • Untuk tahun ketiga hingga keenam, perhitungannya adalah angka di tahun terakhir ditambah dengan nilai inflasi setelah dikalikan dengan jumlah biaya tersebut.

Sedikit tips bagi calon orangtua, baik yang akan menginvestasikan dana pendidikannya ke dalam deposito maupun tabungan, persiapkanlah sedini mungkin mengingat biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Sisihkan minimal 10% dari pendapatan Anda untuk disetorkan ke dalam investasi dana pendidikan pilihan Anda. Rencanakan masa depan terbaik untuk putra-putri Anda tercinta.

Komentar