Donny Michael: Investasi Selagi Masih Muda (Ekslusif Interview)
Donny Michael, aktor yang lahir di Jakarta, 3 Oktober 1990. Mulai melakoni dunia keartisannya melalui iklan-iklan pada saat duduk di bangku sekolah dasar. Artis muda ini sudah lama malang melintang di ranah selebriti dan membintangi beberapa sinetron seperti Melati untuk Marvel, Dia Bukan Cinderella dan Raden Kian Santang. Meskipun usianya masih muda, namun Donny sudah memikirkan dan mantap mengambil langkah untuk berinvestasi demi menunjang masa depannya. Ia pun mencoba menepis anggapan bahwa anak muda identik dengan aktivitas menghamburkan uang untuk sekadar mengikuti gaya hidup. Seperti apakah isi pemikiran Donny yang berhubungan dengan finansial? Simak wawancara lengkapnya bersama tim AturDuit.com.
Bagaimana awal mula karir di sinetron atau dunia entertainment?
Awalnya bermula dari main iklan. Lalu waktu saya SMP baru tandatangan kontrak sama MD. Ssaya kerja sama dengan MD sudah sampai 13 tahun. “Tua di situ gua. Hahaha”, kelakar Donny. Sinetron awal saya itu Melati untuk Marvel. Setelah itu disusul Dia Bukan Cinderella, Nada Cinta dan Raden Kian Santang yang mencapai 850 episode. Terakhir saya syuting sinetron berjudul Bromo tapi hanya 21 Episode.
Apakah memang bercita-cita dari kecil untuk menjadi seorang aktor?
Cita-cita sebenarnya bukan menjadi seorang aktor, tetapi jadi insinyur. Ceritanya dulu, pas mau ke dokter sama ibu, kita mampir ke mall dulu untuk makan siang. Saat lagi makan, tiba-tiba ada orang yang bergerak di dunia hiburan menghampiri kita kemudian menawarkan casting untuk saya. Nyatanya saya kecemplung di bidang ini sampai sekarang. Insinyurnya malah tidak selesai-selesai.
Dari sekian banyak sinetron yang telah dibintangi, mana yang paling berkesan dan mengapa?
Paling berkesan itu Melati untuk Marvel, karena dari semua tim, crew, sampai pemain sudah seperti keluarga. Walau baru pulang syuting sampai jam 10 malam, kita menyempatkan untuk jalan bareng ke tempat yang ramai. Nah, kalau yang paling seru itu Nada Cinta, karena semuanya udah seperti sahabat. Sebenarnya tergantung dari lingkungan juga, di bawa seru saja. Kalau di lokasi cuma diam saja, terlalu serius ya sulit.
Apakah ada keinginan main di film layar lebar?
Saat ini sih belum terpikir dan belum ada hasrat. Soalnya kita harus prepare waktu, mempersiapkan diri, banyak yang dibutuhkan, beda dengan stripping, datang ke lokasi, syuting, pulang, tidur, bangun, lokasi lagi, syuting lagi. Dan pembayaran pun dihitung per episode. Menurut saya, lebih untung bermain sinetron stripping daripada layar lebar, karena stripping berjalan terus setiap hari.
Apa pernah ada yang menawarkan main film layar lebar?
Sudah beberapa kali salah satunya Lawang Sewu. Hanya kalau untuk zaman sekarang, karena banyak orang yang masuk dunia entertainment, muncul bintang-bintang baru. Sehingga harga pemain juga terus baru bahkan bisa dikatakan jadi merusak harga pasaran artis. Misalnya, untuk layar lebar, artis bisa memperoleh Rp 50 juta untuk satu film. Padahal dulu ada juga artis yang mendapat bayaran sekitar Rp 200 juta dengan pengerjaan 3-4 bulan untuk satu film udah termasuk reading, proses, finishing sampai launching. Jadi menurut saya, lebih untung bermain sinetron stripping daripada layar lebar, karena stripping berjalan terus setiap hari.
Sekarang lagi sibuk syuting, bagaimana membagi waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga atau teman?
Ini pertanyaan yang patut saya jawab, contohnya kita berteman lalu ada yang mengajak ketemuan terus kita tidak bisa. Lalu mereka menjawab ‘Donny sombong nih, susah diajak ketemuan mentang-mentang udah jadi artis, syuting mulu.’ Itu sebenarnya salah persepsi karena yang namanya kerja itu tidak ada yang enak. Kita kan sebagai artis ga tahu berapa scene yang harus diambil hari itu. Ya, biasanya kalau jumlah scenenya di bawah 10 terus siang udah mulai syuting, sorenya bisa selesai dan hang-out, atau bisa juga izin.
Apa saja perubahan dari Donny yang dulu belum terkenal dengan yang terkenal seperti sekarang?
Tidak ada bedanya sih, biasa saja. Saya orangnya seperti itu, tapi banyak artis baru yang tiba-tiba masuk dapet karakter yang baik, terus banyak disukai penonton, tiba-tiba jadi artis yang saat itu terkenal terus menjadi star syndrom. Kalau saya sih efisien saja, yang penting kapasitas kerjanya seperti itu, jangan dilebih-lebihkan.
Apa yang dilakukan di waktu luang biasanya jika tidak ada syuting?
Paling hang-out sama teman, main game, olahraga. Dulu sempet hobby lari, karena dulu pernah ada project syuting tapi prosesnya harus diundur 2 bulan karena nunggu saya kurus jadi sempet lari gitu untuk menguruskan badan, futsal juga suka, sama adventure. Terakhir saya ke Citarik.
Donny ini tipenya spender atau saver?
Saya saver, kaya investasi. Investasi bisa tanah, rumah, emas. Kalau untuk mobil, tidak terlalu penting karena bisa jatuh harganya. Saya hanya pakai yang bermesin diesel karena harga BBM yang naik turun dan lokasi syuting bisa di Puncak, Cibubur, kadang di tempat yang tidak menentu. Sehingga, saya pilih mobil tersebut, bisa lebih efisien dan juga irit.
Kalau untuk di umur sekarang ini, biasanya anak-anak muda melupakan pentingnya investasi untuk masa depan, kalau Donny bagaimana? Sudah berinvestasi?
Ya harus pastinya, saya tidak selamanya syuting juga, nanti saya menua, menikah dan punya anak. Investasi yang penting itu bisa berupa deposit, emas antam, rumah, tanah karena tidak akan ada matinya. Kalau anak muda sekarang kan lagi zamannya batu, menurut saya itu salah, investasi seperti itu hanya sekadar tren saja. Justru malah buang-buang uang, malah nanti jika keuangan Anda sedang goyang, yang ada malah dijual. Uang yang ada lebih baik diinvestasikan 5 tahun ke depan.
Kalau untuk investasi dalam bentuk usaha seperti distro atau kuliner bagaimana?
Kalau untuk itu belum sih, karena usaha tersebut harus ada yang handle sesuai dengan bidangnya seperti chef untuk restaurant dan designer untuk fashion. Nanti saya mau ke Bali, rencananya mau survey tempat-tempat untuk usaha travel. Karena saya pengen punya usaha yang banyak orang butuhkan, seperti liburan.
Jadi investasi apa yang Donny sukai?
Maunya coba bisnis travel. Soalnya bisa dipantau dari rumah, yang jaga kan memperkerjakan orang lain, jadi tidak repot harus datang ke lokasi langsung, bisa minta info lewat handphone. Semua bisa dikerjakan lewat handphone saja, komunikasi tidak perlu sulit. Saya tidak terlalu menyukai pekerjaan seperti di kantor, pulang pergi setiap hari.
Bagaimana cara Donny mengelola keuangan ?
Saya mengelola keuangan sendiri. Intinya setiap bulan pemasukan dan pengeluaran sudah diperinci secara jelas, misal untuk listrik dan lainnya. Saya juga menyiapkan uang untuk hiburan seperti makan dan jalan-jalan. Jadi sudah disisihkan mana yang harus disimpan dan dibelanjakan. Jangan sampai pemasukan yang ada langsung dihabiskan buat macam-macam, karena anak muda kan masih identik seperti itu.