Fakta:Tabungan Pendidikan Bukan Solusi Biaya Pendidikan Anak

tabungan pendidikan anakSetiap orang tua pasti mendambakan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya. Sebagai passport menuju gerbang dunia, pendidikan jadi salah satu hal terpenting dalam kehidupan semua insan manusia. Sayangnya, biaya pendidikan yang semakin meningkat setiap tahun membuat orang tua menjerit histeris. Kondisi ekonomi orang tua yang tak sepadan dengan kenaikan biaya pendidikan ini menyebabkan banyak anak yang terpaksa harus melewatkan masa-masa di bangku sekolah. Memprihatinkan memang, di saat pendidikan jadi salah satu hal penting bagi setiap anak, justru biaya semakin meninggi. Dan membuka tabungan pendidikan, asuransi pendidikan hingga investasi di berbagai instrumen investasi menjadi solusi.

Tujuan utamanya hanya satu, yakni mengumpulkan pundi-pundi untuk menyiapkan biaya pendidikan anak di masa mendatang. Mayoritas orang tua memilih tabungan pendidikan sebagai jalan keluar dari peliknya biaya pendidikan yang tak kunjung redam. Ternyata tabungan pendidikan bukan solusi untuk biaya pendidikan anak. Berikut penjelasannya :

1.Bunga relatif rendah

Jangan menyamakan bunga tabungan biasa dengan bunga tabungan pendidikan. Jelas, bunga tabungan pendidikan lebih tinggi. Beberapa bank menawarkan bunga yang variasi. Bunga bank dalam tabungan pendidikan berkisar antara 3 sampai 7 persen/tahun. Bunga tersebut cenderung rendah apabila Anda hendak menabung untuk biaya pendidikan anak dari usia TK sampai menuju Universitas. Pada dasarnya, bunga yang diberikan oleh tabungan pendidikan hanya bisa dinikmati untuk mempersiapkan dana pendidikan dalam jangka waktu pendek. Waktunya berkisar antara 2-5 tahun.

Sudah jelas seandainya Anda ingin membuka tabungan pendidikan untuk membiayai pendidikan buah hati Anda sampai ke jenjang Universitas tentu tidak mencukupi. Bunga yang relatif rendah ini menimbulkan risiko bahwa tujuan menabung Anda tidak tercapai. Ditambah biaya pendidikan yang pergerakannya selalu melesat ke atas dan tidak pernah turun. Meskipun bunga dalam tabungan pendidikan ada yang bersifat tetap, belum juga bisa mengatasi risiko yang timbul yaitu dampak inflasi. Kita akan bahas dalam poin berikutnya.

2.Terkena dampak inflasi

Dengan adanya bunga yang relatif kecil, dampak inflasi tidak bisa ditangkal. Bila Anda hanya menggantungkan biaya pendidikan anak pada tabungan pendidikan maka siap-siap harus mencari dana tambahan. Jumlah bunga tabungan pendidikan yang hanya 5,5 persen setiap tahun tidak bisa mengatasi tingkat inflasi tahunan yang mencapai sekitar 4 – 5% setahun. Selisihnya hanya 0,5 persen setahun. Dan sejarah pernah mencatat tingkat inflasi ekonomi di Indonesia bahkan pernah mencapai pada titik 6-8% setahun. Tingkat inflasi ini menyebabkan tabungan pendidikan Anda tidak ada artinya.

Safir Senduk, seorang pakar perencana keuangan memberikan gambaran bahwa inflasi bisa menggerus upaya Anda dalam menabung di tabungan pendidikan. Misalnya, anak Anda saat ini berusia 1 tahun dan Anda berniat menyekolahkannya ke Sekolah Dasar (SD) di usia 6 tahun dan untuk tahun ini biaya masuk SD masih berkisar Rp6.000.000, maka perhitungan biaya masuk SD 6 tahun kemudian akan seperti ini.
Pertama, perhitungkan inflasi. Jika inflasi terjadi 15% maka perhitungan barang seharga Rp1.000.000 akan naik menjadi Rp1.150.000 juta. Itu berarti dengan inflasi 15%, biaya masuk SD menjadi Rp7.750.000. Selanjutnya untuk menghitung inflasi di tahun kedua adalah Rp 7.750.000 + (Rp7.750. 000 x 15 %) = Rp. 8.912.500. Di tahun ketiga hingga keenam, perhitungannya adalah angka di tahun terakhir ditambah dengan nilai inflasi setelah dikalikan dengan jumlah biaya tersebut. Hasilnya belum bisa mengimbangi kenaikan inflasi yang terus meningkat.

Tabungan anak tidak bisa menutupi biaya pendidikan saat ini. Bahkan kenyataannya, investasi dalam bentuk tabungan masih dipotong pajak sebesar 15-20% dari total saldo tabungan. Investasi dalam bentuk tabungan pendidikan bisa dimanfaatkan untuk membayar biaya SPP atau uang les bulanan. Bila Anda tetap ingin membuka tabungan pendidikan anak lakukan secara jangka panjang. Mengingat suku bunga yang diberikan kecil sehingga nilai timbal baliknya tidak terlalu besar jika saldonya kecil.

3.Bukan tujuan keuangan pendidikan terbaik

Membuka tabungan pendidikan tidak disarankan apabila hendak mencapai tujuan keuangan pendidikan terbaik. Jika Anda ingin mencapai tujuan keuangan dengan memenuhi dana pendidikan pada waktunya jelas tabungan pendidikan bukan jawabannya. Dua poin sebelumnya sudah sangat menjelaskan mengapa tabungan pendidikan solusi tepat. Jenis investasi dalam bentuk tabungan pendidikan anak sangat cocok bagi yang mengutamakan segi kepraktisan tanpa harus direpotkan dengan aturan-aturan seperti dalam pembukaan rekening deposito.

Langkah yang harus Anda tempuh untuk mencapai tujuan keuangan pendidikan terbaik ialah terjun di dunia investasi. Anda bisa memulainya dengan deposito yang bunganya per tahun bisa mencapai 7,5 persen atau investasi emas. Dengan berinvestasi emas, Anda tidak mengalami inflasi karena nilai emas dari tahun ke tahun stabil bahkan cenderung naik.

Agar mumpuni mengumpulkan pundi-pundi untuk biaya pendidikan anak lakukanlah Tips Berhemat bagi Keluarga Muda Indonesia.

Komentar

komentar