
Inilah Kucuran Investasi Dari Kunjungan Kerja Jokowi ke Amerika
Selama empat hari Jokowi ke Amerika, ia berhasil mengantongi investasi senilai US$ 20,075 miliar bagi Indonesia
Presiden Jokowi telah usai melakukan kunjungan kerjanya ke Amerika selama empat hari. Meskipun singkat, kunjungan kerja Jokowi ke Amerika pada 25-28 Oktober 2015 menghasilkan kesepakatan bisnis yang mumpuni memajukan berbagai lini sektor tanah air. Dalam lawatan ke negeri Paman Sam tersebut, Jokowi berhasil mengantongi investasi yang nilainya sangat fantastis, yakni sekitar US$ 20,075 miliar bagi Indonesia.
Dilansir dari data resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), setidaknya terdapat 14 penandatanganan kerja sama bisnis yang disepakati antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan perusahaan-perusahaan besar di Amerika. Kerja sama tersebut bertujuan membangun bisnis di bidang energi, transportasi dan perluasan pabrik. Pada saat yang sama, juga diumumkan enam kesepakatan bisnis antara lain di bidang energi, konservasi air dan perbankan syariah.
Selama Jokowi di Amerika, ia melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama. Selesai melakukan pembicaraan resmi kedua Pemimpin Negara, Presiden Obama mengajak Presiden Jokowi keliling Gedung Putih, bahkan diajak singgah ke area housing, tempat tinggal keluarganya. Bukan hanya itu, agenda kunjungan kerja Jokowi ke Amerika bertujuan untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian bisnis, roundtable discussion, resepsi dengan 100 pengusaha swasta AS dan Indonesia serta gala dinner yang dilaksanakan oleh Kadin negara itu.
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi yang turut serta dalam kunjungan kerja Jokowi ke Amerika menyampaikan hasil pertemuan. Kunjungan yang terbilang singkat ini sangat menghasilkan pembaruan bagi Indonesia.
Kunjungan ini menghasilkan hasil yang konkret berupa business deal dan kepercayaan dari private sector AS terhadap kebijakan ekonomi yang diambil Presiden Jokowi,” kata Retno
Ada sekitar 14 Business Deal ditandatangani, termasuk 11 bidang energi. Investasi US$ 3,5 miliar disepakati. Transaksi bisnis senilai US$ 17 miliar ditandatangani. Pun kedua pemimpin negara juga membicarakan perihal semua aspek strategis. Investasi, ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi, hingga urusan kesehatan rakyat.
Dari kesepakatan yang terjadi, diyakini menghasilkan komitmen investasi senilai US$ 20,075 miliar bagi Indonesia. Jumlah tersebut di antaranya, berupa US$ 2,402 miliar dalam bentuk investasi langsung AS atau Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia atau sekitar Rp32,43 triliun serta US$175 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun berupa outward investment di Texas, AS. Dan kucuran investasi yang berhasil diperoleh Jokowi ketika terbang ke negeri Paman Sam tersebut antara lain berupa ;
Investasi proyek gas alam cair
Salah satu yang menjadi fokus Jokowi ketika hendak bertolak ke Amerika adalah mengembangkan proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Hal ini dibuktikannya dengan menjebolkan investasi senilai US$ 13 miliar atau setara Rp 177 triliun. Investasi tersebut berasal dari kerja sama antara Cheniere Energy dengan PT Pertamina (Persero). Dan investasi yang rencananya akan dikucurkan bertahap , mulai dari tahun 2019 sampai 2039 ini termasuk investasi terbesar.
Investasi pembangkit listrik
Nilai investasi terbesar kedua bersumber dari proyek pembangunan pembangkit listrik. Investasi sebesar US$ 5,8 miliar atau setara dengan Rp 78,9 triliun berasal dari General Electric (GE) yang membuat nota kesepahaman pembentukan perusahaan patungan dengan PT PLN (Persero). Kucuran investasi tersebut bertujuan untuk membangun pembangkit listrik di daerah-daerah terpencil Indonesia. Di samping itu, PLN juga akan membeli turbin gas dari GE sebanyak 400 buah.
Investasi saham
Perusahaan perkasa PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk yang pemilik mayoritas sahamnya berada di tangan Philip Morris menduduki peringkat investasi terbesar ketiga. Dana segar sebesar US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 27,2 triliun akan diperoleh HM Sampoerna karena melepas 269,72 sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum terbatas dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Direktur Utama HM Sampoerna, Paul Janelle mengatakan bahwa dana tersebut rencananya akan dipergunakan untuk keperluan operasional perusahaan. Pun, untuk memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia.
Investasi lainnya
Selama empat hari kunjungan kerja Jokowi ke Amerika, tercipta juga beberapa kesepakatan lainnya yang bisa dikatakan menguntungkan berbagai sektor di Indonesia. Adapun komitmen investasi tersebut adalah ;
- Investasi sebesar US$ 750 juta atau setara dengan RP 10,2 triliun dari Cargill selama periode 2015-2019.
- Coca Cola Company akan melakukan ekspansi dua lini pabrik baru senilai US$ 500 juta atau Rp 6,8 triliun di Bekasi.
- P&G yang akan menanam US$ 100 juta yang setara dengan Rp 1,36 triliun untuk menambah kapasitas produksi.
- Monsanto berencana investasi US$ 40 juta atau setara dengan Rp 544 miliar.
- Caterpillar akan menanam modal Rp 200 miliar untuk membangun fasilitas remanufacturing cylinder heads dan pembangkit listrik hibrid kapasitas 2GW.
- Palapa Venture Capital yang akan meluncurkan PVC Indonesian backed venture capital firm di Silicon Valley.
- Kontrak pembelian 60 pesawat Boeing 787 dan 737 oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
- Pengembangan jaringan internet balon udara oleh Google di Indonesia.
- Pengembangan R&D Development di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Solo oleh Apple Inc.
Selain mengetahui hasil kerja sama bisnis saat Jokowi ke Amerika, Anda perlu tahu juga ada Kerugian Finansial Akibat Dampak Kabut Asap!
Komentar