Investasi Berprospek Cerah 2016

Investasi Berprospek Cerah 2016

Tahun 2015 sudah hampir berakhir. Bagaimana dengan pencapaian Anda di tahun ini? Sudah terbilang sukses atau masih ada beberapa yang harus Anda kerjakan untuk memetik kesuksesan tersebut? Jangan sampai terlambat untuk meraihnya. Waktu di tahun 2015 memang belum habis, tetapi akan lebih baik jika bisa merealisasikan target sebelum 2015 ini berakhir.

Di tahun 2015 ini bisa dibilang terjadi perang mata uang, terlihat nyata dengan menguatnya dollar US terhadap mata uang Indonesia, rupiah selama beberapa waktu kemarin. Dengan adanya krisis tersebut, bukan tidak mungkin justru peluang besar terbuka lebar.

Agar Anda tidak terkena dampak seperti itu lagi di tahun mendatang, apakah Anda sudah menyiapkan target untuk di tahun 2016? Atau dengan kata lain, menyiapkan strategi untuk kemajuan bisnis Anda, mau pun investasi yang akan Anda mulai di 2016. Dengan banyaknya investasi yang dapat Anda lakukan, mungkin sebagian dari Anda masih bingung, akan menjatuhkan pilihan terhadap investasi yang paling tepat menurut Anda.

Di sini kami akan membantu Anda dalam menentukan sebuah pilihan investasi yang tepat, beberapa investasi dirasa baik dan memiliki prospek yang bagus di tahun 2016.

Berikut peluang investasi tersebut:

1. Investasi Emas

2016

Emas merupakan salah satu logam mulia yang memiliki keindahan. Emas pun mempunyai nilai investasi yang teramat tinggi serta sangat aman dalam beraneka keadaan, dikarenakan emas memiliki nilai yang stabil dan anti inflasi, bahkan di saat ini nilai emas melambung tinggi setiap harinya. Harga yang selalu meingkay tersebut jika dapat dinvestasikan selama kurang lebih 5 tahun saja, Anda dapat meraup keuntungan berlimpah.

Di tahun 2016 nanti emas masih menjadi salah satu pilhan investasi yang menggiurkan, walaupun harga emas dalam USDollar masih cenderung turun, namun penguatan mata uang USDollar membuat nilai emas masih akan meningkat.

2. Investasi Properti

2016

Investasi di sektor properti diprediksi bakal mengalami peningkatan sebesar 10% hingga 15% pada tahun 2016. Lonjakan investasi tersebut bisa menjadi kenyataan jika disandingkan dengan beberapa faktor krusial.

Penurunan suku bunga SBI yang saat ini masih berada pada level 7.5%, penurunan suku bunga pinjaman dan stabilitas kurs Rupiah terhadap Dollar AS, serta meningkatnya daya beli masyarakat dan kepastian arah kebijakan. Jika hal-hal tersebut memang terjadi, maka peningkatan investasi itu akan terealisasi.

Hal lain yang menjadikan investasi properti selalu tampak menggiurkan adalah sektor perumahan menengah bawah akan selalu diminati, karena demand berasal dari end user yang memerlukan tempat tinggal. Real demand ini yang membuat permintaan di sektor ini tetap terjaga.

3. Investasi Saham

2016

Memang benar adanya bahwa pasar saham memiliki risiko tinggi, tetapi sebaliknya, pasar saham juga menjanjikan keuntungan yang tinggi pula. Itu sebabnya disebut high risk high return. Artinya, risiko dan peluang keuntungan berbanding lurus. Tetap perlu diketahui, risiko pasar saham bukan tidak bisa dikalkulasi, dengan demikian, dampaknya bisa diminimalisasi.

Satu nasihat standar dan terbukti paling mujur bagi yang berinvestasi di pasar saham adalah berorientasi jangka panjang. Jika mengandalkan hasil riset dan informasi secara cermat, investor sudah membuat langkah aman agar investasinya bisa menghasilkan return optimal. Mengapa investasi jangka panjang? Data historis Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa menjadi acuan. Berdasarkan hasil riset, sejak BEI diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai dengan tahun 2013, indeks harga saham gabungan (IHSG) bertumbuh rata-rata 18.6%.

Dalam beberapa tahun tertentu IHSG bahkan bisa melesat di atas 30%. Itu sebabnya jika menggunakan rentang lebih pendek, bisa 5 atau 10 tahun, pertumbuhan IHSG bisa di atas 25%.

4. Investasi Reksadana

2016

Reksadana yakni sebuah investasi yang memanfaatkan surat-surat bernilai yang merupakan bukti klaim atau modal. Keunggulan investasi ini ialah jumlahnya pilihan yang sanggup diambil investor buat menanamkan uangnya, merupakan saham, obligasi, atau pasar duit. Sebagai investor Anda tinggal pilih instrumen investasi yang paling pas dengan efek yang bisa Anda tanggung.

Peluang untung abnormal dalam investasi ini justru terjadi ketika ada krisis. Periode krisis bisa menjadi peluang mencari keuntungan yang tidak biasa di reksadana saham menurut analisis Bareksa. Setiap kali reksadana saham mencatat return negatif, saat sudah terjadi pemulihan return yang dihasilkan bisa dua kali lipat dari return negatif tersebut berdasar pada data reksadana saham periode 10 tahun terakhir.

Itulah beberapa peluang investasi yang bisa Anda gapai di tahun 2016. Buat perinciannya sedetail mungkin, jika masih kurang yakin Anda bisa terus mempelajari jenis investasi yang menurut Anda paling cocok dengan Anda. Jangan lupa, perhatikan juga kesalahan ketika menjadi investor pemula di 5 Kesalahan Umum Investor Pemula.

Komentar