Jeje ‘JELI’ Prambors : Asuransi Itu Investasi Berharga (Eksklusif Interview)

Summary

Jeje Prambors yang berprofesi sebagai penyiar radio memilih asuransi sebagai produk investasinya saat ini

Kawula muda (Sebutan untuk pendengar setia Prambors) yang sering mendengar program JELI, pasti hafal betul dengan penyiar yang satu ini. Perempuan yang akrab disapa Jeje ini mengudara setiap Senin hingga Jumat dari pukul 8-12 malam. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos setia menemani kawula muda yang masih terjebak dalam kemacetan.

Jeje yang lahir pada 14 Desember 1990 memiliki hobi traveling, wisata kuliner, karaoke serta nonton dvd. Ternyata untuk urusan finansial wanita bernama lengkap Eleonora Jessica Evelyn Sandy ini cukup tertata dengan baik. Dan Jeje sangat mementingkan investasi di masa tua yang disalurkannya melalui asuransi. Mau tahu bagaimana cara Jeje menata investasi berharganya tersebut serta tips menata keuangan bagi wanita single?

Ceritain dong awal mula karir Jeje sebagai penyiar?

Pertamanya saya bergabung di radio kampus. Kurang lebih sekitar satu tahun aktif di radio kampus. Waktu itu ada undangan dari Prambors untuk bergabung jadi penyiar. Dan mereka mengirim undangan ke lima universitas. Ada Binus, London school, UI , UPH , sama Atmajaya yang notabene kampus saya.  Terus saya iseng saja nyoba ikutan. Sama sekali nggak niat banget waktu mau kirim CV ke Prambors.

Lalu, kok bisa diterima di Prambors?

Jadi setelah saya kirim CV ternyata dipanggil dan lolos tes di hari pertama. Ada 60 orang yang berasal dari 5 kampus tadi. Kemudian di tes lagi disuruh baca naskah untuk disaring jadi 25 besar. Hingga tahap itu, saya masih masuk dan akhirnya berhasil sampai 5 besar setelah melalui proses seleksi yang ketat.

Waktu itu dari mana saja yang lolos jadi penyiar Prambors?

Empat orang dari Binus dan seorang lagi dari Atmajaya, yaitu saya (sambil tertawa)

Hebat juga, Jeje bisa lolos. Setelah itu Prambors memberikan pelatihan untuk jadi penyiar tidak?

Iya banget. Saya di training selama 4 bulan.

Apa saja sih yang kamu peroleh selama masa training?

Banyak banget. Di sini saya belajar pengucapan artikulasi supaya jelas terdengar. Belajar juga mengenai intonasi di mana kita harus bisa menyampaikan berita duka dengan intonasi yang tepat jadi pendengar tahu kalau kita sedang membawakan berita duka. Di saat bercanda, pendengar tahu kalau intonasi kita memang ditujukan untuk bercanda. Ini namanya power of announcer yang bisa memainkan perasaan orang hanya dengan mendengar suara tanpa menatap muka kita.

jeje prambors 5

Hanin, tim konten AturDuit.com bersama Jeje

Selain belajar cara berbicara yang baik dan benar sebagai penyiar , apa lagi yang Jeje pelajari?

Teknik pengoperasian selama siaran juga tak luput dari pelajaran. Meski saat siaran ada operator dan produser, tapi masing-masing penyiar harus tahu cara mengoperasikan alat-alat dalam ruang siaran sendiri. Misalnya, cara mengoperasikan mixer saat sedang siaran. Terus harus bisa multitasking, jadi sembari siaran kita juga dituntut untuk membacakan pesan di layar komputer dengan mengoperasikan sendiri plus mengaktifkan mixer untuk muter lagu. Pokoknya banyak ilmu berharga yang bisa diambil.

Berapa lama Jeje bisa menguasai teknik tersebut?

Wah lama banget , soalnya saya ini orangnya rada lemot (diiringi tertawa). Cuma saya belajar dari pepatah yang mengatakan “bisa karena terbiasa”, jadi ya pelan-pelan belajar. Ibarat belajar menyetir saja, semakin sering bawa mobil kan akhirnya jadi lancar juga.

Sudah berapa lama sih Jeje bergabung di Prambors?

Ini sudah masuk tahun ke empat

Apakah Jeje memang suka banget jadi penyiar ya?

Jujur memang suka. Saya kan waktu SMA di Bengkulu, dan di sana hiburannya minim banget. Di sana itu ada radio untuk anak muda dan kebetulan banget rumah saya dekat dengan radio tersebut. Setiap hari saya kirim-kirim atensi ke radio itu, kalau zaman sekarang kirim salam namanya. Hingga akhirnya pernah diundang siaran bareng penyair yang suka bacain atensi saya. Happy banget sih ,saya merasa kalau siaran di radio itu seru banget.

Apa saja sih kejadian lucu yang biasanya Jeje alami saat siaran?

Banyak ya.. Pernah suatu saat saya tidak sengaja shutdown komputer. Padahal sudah ada urutan lagu-lagu yang akan diputarkan, jadi mau nggak mau saya harus ngomong panjang lebar selama empat menit selagi operator memasukkan lagu lagi ke komputer. Terus pernah juga lupa mematikan microphone waktu lagu sedang diputar. Alhasil, suara saya dan Julio (partner siaran Jeje di JELI) didengar kawula muda deh selagi lagu diputar hehe.. Terus pernah juga salah baca iklan padahal itu kan harusnya tidak boleh terjadi. Tapi ya semua jadi pelajaran sih.

Apa Jeje berniat menekuni dunia broadcast ini?

Niat banget. Soalnya dunia broadcast itu kan dinamis ya. Dunia broadcast itu sebenarnya nyandu . Kita tetap punya privasi tapi di satu sisi kita juga berasa dekat sama pendengar setia kita. Buat saya kalau siaran kita didengar orang tuh rasanya menyenangkan sekali.  Misalkan, ketemu di jalan ada yang menyapa “Jeje ya? Gw sering dengar siaran lo loh!”. Kaya begitu saja saya senangnya minta ampun soalnya kan jam siaran saya menjelang tengah malam di mana orang-orang biasanya sudah tidur.

Dok : pribadi

Dok : pribadi

Keuntungan yang Jeje peroleh dari dunia siaran ini apa saja?

Pertama saya suka dapat panggilan untuk MC berkat siaran. Bisa bertemu artis-artis idola sekaligus wawancara mereka. Selain itu, saya bisa VO (voice offer) untuk dubbing iklan. Semua berkat siaran.

Apa sih Je yang buat kamu jatuh cinta sama dunia broadcast?

Dunia broadcast itu menciptakan ambience yang sangat enak banget. Apalagi di Prambors. Kita berasa dekat banget sama sesama penyiar. Sama pendengar juga begitu. Sudah kaya teman dekat padahal kan kita tidak tahu mereka siapa. Kita bisa tahu cerita mereka tanpa harus tau mereka siapa dan itu menyenangkan. Nagih sih.

Apa harapan Jeje ke depannya untuk dunia siaran ini?

Terpikir untuk sharing sama anak-anak di radio kampus, jadi pembicara buat bagi-bagi ilmu di dunia broadcast ini. Jujur saja dunia broadcast ini tidak memandang usia, jenis kelamin bahkan paras kita. Selama kita enjoy menjalankannya ya go ahead.

Punya mimpi apa Je yang belum kesampaian?

Saya sih maunya punya acara sendiri di televisi (sambil tertawa kecil). Namanya mimpi ya, nggak apa-apa kan. Mimpi tuh harus tinggi.

Siapa penyiar favorit Jeje?

Saya suka banget sama Yudha Perdana. Dia bisa membuat perempuan – perempuan meleleh (sambil mengembuskan napas) karena dengar suaranya doang. Saya juga mengidolakan Darto. Menurut saya dia orangnya sangat serius dan bertanggung jawab sama kerjaan.

Beralih ke finansial, bagaimana cara Jeje mengatur finansial saat pertama kali kerja di Prambors?

Masalah finansial jujur saya itu orangnya boros banget.  Tipe yang nggak bisa lihat barang lucu sedikit, soalnya pasti dibeli.

Apa sih yang biasanya Jeje beli?

Namanya perempuan biasanya banyak yang mau dibeli ya. Mulai dari make up, pakaian sampai casing hand phone.

Berapa penghasilan Jeje waktu pertama kali kerja jadi penyiar?

Sebulan Rp 350 ribu. Tapi, empat tahun lalu uang segitu cukup untuk memenuhi kebutuhan plus bisa beli pulsa, jalan ke mall, nonton.  Seiring waktu ya lama-lama gaji naik juga. Terus tawaran MC lumayan banyak.

Apakah sampai sekarang kamu masih tergolong tipe spender?

Sampai tahun lalu saya masih jadi orang yang boros. Dan sekarang sudah mulai berpikir untuk investasi dan menabung.

Jenis investasi apa yang Jeje punya saat ini?

Kalau dalam bentuk emas, saham atau deposito seperti itu belum ada. Cuma saya punya tiga asuransi. Dan bagi saya asuransi itu sangat berharga apalagi berguna untuk jangka panjang.

Kok bisa sampai punya tiga asuransi?

Jadi pertama karena dari kantor. Kedua karena ibu saya yang mendaftarkan, terus terakhir saya bikin BPJS.

Apa sih yang membuat Jeje berpikir untuk masuk dalam asuransi? Apa memang untuk investasi jangka panjang atau proteksi diri?

Biaya berobat di Jakarta kan mahal, sakit batuk pilek saja bisa habis Rp 500rb. Hidup di Jakarta juga rentan penyakit sih menurut saya. Jadi ya harus berpikir untuk punya asuransi. Di saat sakit kan kita cuma bisa mengandalkan diri sendiri. Selain itu, asuransi penting banget untuk masa depan. Meski kadang kita berat menyisihkan uang untuk membayar tiap bulan dan manfaatnya belum bisa dirasakan langsung. Anggap saja ini sebagai investasi.

Sampai sekarang asuransinya masih berjalan?

Masih aktif tiga-tiganya.

Dok : pribadi

Dok : pribadi

Pernah berpikir untuk buka usaha?

Banget. Soalnya menurut saya hidup di Jakarta itu keras banget. Terkadang butuh sampingan untuk menghidupi sehari-hari. Dan kalau mau terjun di dunia bisnis, maunya sih bisnis – bisnis makanan Soalnya tante – tante saya pada pintar memasak. Siapa tahu bisa dicuri resepnya hahaha…

Mengapa tertarik dengan bisnis kuliner?

Menurut saya kuliner paling aman sih, soalnya balik modalnya cepat. Apalagi promosinya bisa dilakukan dengan beberapa kemudahan. Salah satunya sosial media, jadi kita tidak harus punya toko. Tinggal bikin saja akun di instagram terus delivery nya pakai sistem Go Food dari Go-Jek.  . Kemajuan teknologi sebenarnya membantu sekali.

Nah, Jeje kan tadi sempat cerita kalau dulu boros banget. Bisa kasih tips buat pembaca AturDuit supaya terhindar dan berhenti dari sifat konsumtif?

Intinya sih kita harus pintar menata penghasilan kita ya. Begitu dapat gaji langsung memprioritaskan untuk bayar kewajiban yang penting dahulu dan untuk kebutuhan sehari-hari. Sisanya baru ditabung dan untuk investasi. Terus pikirkan juga target ke depannya supaya di masa tua punya pegangan. Jadi di umur 20-30 tahun itu kita fokus sama pekerjaan, usia 40 sudah harus settle, dan di umur 50 waktunya menikmati masa tua. Dan saya menjadikan ibu saya sebagai konsultan keuangan pribadi karena beliau sering memberi tahu barang apa sja yang perlu dibeli dan tidak.

Di samping itu, saya dikelilingi oleh lingkungan yang produktif. Teman-teman saya ada yang punya brand sepatu sudah sampai masuk ke department store di Jepang. Ada yang dapat beasiswa, punya usaha catering makanan yang sudah diliput TV. Jadi lingkungan sekitar kita otomatis membentuk diri sendiri juga kan. Kita jadi berpikir dan malu, apa sih yang sudah saya hasilkan dari pekerjaan saya dan penghasilan saya. Kita jadi terpacu untuk berbuat sesuatu juga untuk diri sendiri.

Seusai interview dengan  Jeje Prambors

Seusai interview dengan Jeje Prambors

Apa kamu punya target dalam segi finansial saat ini?

Saya sih maunya sebelum usia 30 tahun sudah punya rumah dan mobil dari hasil kerja keras sendiri. Harus bisa dan niat sih supaya ketahuan larinya penghasilan kita selama ini ke mana saja.

Apa Jeje belajar soal pengaturan finansial sendiri atau pakar keuangan?

Pernah melihat juga acara dari pakar-pakar keuangan gitu soal menata keuangan yang benar. Terus saya juga dikelilingi oleh lingkungan yang produktif dari segi finansial serta bidang usaha.  Pernah juga waktu jadi MC membicarakan soal finansial. Beruntung banget sih soalnya ada ilmu yang bisa saya peroleh dari situ dan gratis.

Penggemar setia Jeje yang mau lebih dekat dengan wanita friendly ini bisa berkomunikasi lewat akun Twitter dan Instagramnya

Komentar