Kaleidoskop Finansial Indonesia Di Tahun 2014

Kaleidoskop finansial Indonesia di tahun 2014

Banyak hal terjadi sepanjang tahun 2014 ini dan berdampak pada kondisi keuangan Indonesia, terutama nilai tukar rupiah terhadap dolar. Salah satu peristiwa besar yang terjadi pada tahun 2014 adalah pemilihan presiden yang berujung terpilihnya pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019. Terpilihnya kedua pasangan tersebut berdampak positif terhadap pergerakan ekonomi Indonesia. Karena adanya peralihan pemerintahan di Indonesia tersebut, yang disertai perombakan susunan menteri, tidak banyak terjadi penetapan kebijakan ekonomi maupun keuangan yang baru sepanjang tahun 2014. Namun, antara pemerintahan lama maupun baru, ada beberapa kebijakan ekonomi dari pemerintah yang cukup menarik perhatian masyarakat. Berikut ini adalah kaleidoskop finansial Indonesia di tahun 2014.

Januari

– Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram

Kaleidoskop finansial Indonesia di tahun 2014 yang pertama ditandai kenaikan harga elpiji. PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram menjadi Rp122.400 per tabung pada 1 Januari 2014. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya harga pokok elpiji di pasaran dan turunnya nilai tukar rupiah. Namun, pada 7 Januari 2014, kenaikan harga ini direvisi menjadi antara Rp89.000 hingga Rp120.100, tergantung pada lokasinya.

– Bank Indonesia catat utang luar negeri Indonesia naik 7,1%

Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2014 tercatat sebesar US$269,3 miliar atau naik 7,1 persen (YoY), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada Desember 2013 yang sebesar 4,6 persen (YoY). Peningkatan pertumbuhan tersebut terutama dipengaruhi kenaikan posisi ULN sektor swasta sebesar 12,2 persen (YoY) menjadi US$141,4 miliar.

Februari

– Nilai tukar rupiah menguat dibanding 150 mata uang negara lain

Pada 18 Februari 2014, nilai tukar rupiah menguat 3,3 persen sejak 10 Februari, dan ditutup di Rp11.785 per dolar. Akibatnya, relative strength index (RSI) 14 hari turun menjadi 24, terendah sejak Mei 2011. Level di bawah 30 menunjukkan adanya tren penguatan. Hal ini membuat penguatan nilai tukar rupiah selama seminggu terakhir menjadi yang paling besar di antara sekitar 150 mata uang yang disurvei oleh Bloomberg.

Maret

– Miliarder terkaya di Indonesia versi Forbes

Dua bersaudara pemilik Grup Djarum didaulat menjadi orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Budi Hartono mengantongi kekayaan US$7,6 miliar, sementara Michael Hartono US$7,3 miliar.

April

– Pertumbuhan PDB pada kuartal pertama 2014 mandek

Pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal pertama 2014 mengalami moderasi lebih jauh, menjadi 5,2 persen (YoY) dari 5,7 persen (YoY) pada kuartal sebelumnya. Tingkat pertumbuhan yang lebih lambat sebagian diakibatkan tindakan stabilisasi moneter dan nilai tukar yang telah dilakukan untuk memperkuat neraca anggaran dan meningkatkan tingkat kepercayaan investor. Namun, ekspor masih tetap lambat, sebagian akibat dampak larangan ekspor mineral mentah pada bulan Januari.

Mei

– Dana nasabah Bank Mandiri hilang Rp3 miliar

Sekitar 800 nasabah Bank Mandiri menjadi korban kejahatan dengan metode skimming. Akibatnya, Bank Mandiri mengalami kerugian Rp3 miliar. Tragedi ini membuat panik nasabah karena isu yang beredar sempat membuat heboh. Namun, ketika pelaku pembobolan itu tertangkap, pelaku hanya mengaku membobol sebesar Rp1,5 miliar. Tak mau kejadian itu terulang lagi, Bank Mandiri melakukan edukasi kepada nasabahnya tentang cara bertransaksi yang baik dan aman dengan kartu ATM.

Juni

– Petinggi Cipaganti Group terlibat skandal investasi

Tiga petinggi Cipaganti Group ditangkap lantaran melakukan penipuan terhadap 8.700 investornya. Total dana yang dihimpun dari para investornya sejumlah Rp3,2 triliun ternyata dialokasikan untuk PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) senilai Rp200 miliar, PT Cipaganti Global Transporindo (CGT) senilai Rp500 miliar, dan PT CGP senilai Rp885 juta. Padahal para investor dijanjikan dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembangunan perumahan, SPBU, transportasi, perhotelan, alat berat, dan tambang, dengan sistem bagi hasil 1,6 persen sampai 1,95 persen per bulan.

Kaleidoskop finansial Indonesia di tahun 2014

Juli

– Tiger Air Mandala gulung tikar

Sejak tanggal 1 Juli 2014, Tiger Air Mandala telah berhenti beroperasi. Keputusan itu diambil Dewan Direksi dari PT Mandala Airlines karena maskapai tersebut mengalami kerugian sejak pertama kali kembali beroperasi di tahun 2012. Dewan Direksi beralasan kerugian tersebut disebabkan kondisi pasar yang sedang turun serta meningkatnya biaya operasional akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam. Alhasil, rute penerbangan Tiger Air Mandala diambil alih maskapai Citilink, Lion Air, dan Nam Air.

Agustus

– Penerbitan uang NKRI

Pemerintah menerbitkan uang NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada Agustus 2014 dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia yang ke-69 tahun. Uang NKRI ini dalam bentuk pecahan Rp100.000. Pada tahap pertama uang tersebut diedarkan senilai Rp4 triliun secara bertahap. Uang tersebut diedarkan melalui 31 kantor BI di seluruh Indonesia.

September

– Dolar Amerika menguat

Pada bulan September, IHSG bergerak cukup stabil. Namun, nilai tukar rupiah justru melemah dihantam faktor eksternal, yakni menguatnya dolar Amerika. Penguatan ini disebabkan kebijakan bank sentral Amerika melanjutkan program pengurangan stimulus (tappering off) dan rencana menaikkan suku bunga acuan (Fed Rate).

Oktober

– Kondisi utang Indonesia mirip tahun 1998

Tingkat rasio utang luar negeri Indonesia tahun 2014 semakin meningkat. Hal itu disebabkan oleh utang swasta yang lebih mendominasi dibanding utang pemerintah. Jika terjadi penarikan dan keluar oleh investor asing akan membuat perekonomian Indonesia krisis seperti tahun 1998. Berdasarkan hal tersebut, Bank Indonesia langsung melakukan pemantauan dan membatasi utang valas perusahaan.

November

– Harga BBM bersubsidi termahal dalam sejarah

Salah satu kaleidoskop finansial Indonesia di tahun 2014 yang paling menarik perhatian adalah kenaikan harga BBM bersubsidi. Pada November, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menaikkan harga bahan bakar bersubsidi sebesar Rp2.000. Dengan demikian, harga bahan bakar premium menjadi Rp8.500 per liter. Pengalihan subsidi tersebut akan digunakan untuk sektor produktif, seperti mendorong perkembangan infrastruktur.

Desember

– Nilai tukar rupiah terendah sepanjang sejarah

Kaleidoskop finansial Indonesia di tahun 2014 ditutup dengan nilai tukar rupiah yang menurun drastis. Pada akhir tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar anjlok hingga mencapai level paling rendah sepanjang sejarah, yakni menyentuh angka Rp12.900 per dolar Amerika Serikat. Hal tersebut disebabkan oleh menguatnya dolar Amerika dengan naiknya suku bunga acuan The Fed.

Walaupun ekonomi Indonesia naik-turun, tapi kondisi keuangan Anda harus tetap stabil. Hindari kesalahan finansial yang terjadi di setiap dekade

Komentar