Kawasan Paling Dicari Untuk Investasi Properti di Indonesia

Kawasan Paling Dicari Untuk Investasi Properti di Indonesia

Investasi properti memang sudah bukan rahasia lagi untuk bisa mendapatkan keuntungan berlipat. Namun, bagaimana prediksi terkait investasi properti di tahun 2016? Banyak pakar mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 akan tumbuh di atas 5% dan untuk pasar properti, bisa naik hingga 8%-9%. Jadi jangan takut duluan untuk berinvestasi properti.

Banyak kalangan investor yang mulai ragu meletakan investasi di saham, emas dan bisnis, tentu mencari sarana investasi yang aman dan masih menguntungkan, sambil menunggu kondisi ekonomi kembali stabil. Dengan alasan tersebut mereka menjatuhkan pilihan ke sektor properti.

Mereka sangat paham akan potensi sektor properti yang dalam kondisi apapun terus meningkat, terutama menyambut kedatangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada awal tahun 2016. Dengan adanya potensi pergerakan masuk dan keluar tenaga kerja, diperkirakan akan terjadi peningkatan tenaga kerja asing ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Hal inilah yang membuat potensi investasi di industri properti justru menguat.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) mempunyai pendapat bahwa lokasi-lokasi panas sebagai destinasi investasi yang paling diburu tahun depan.

Wilayah Indonesia Timur akan muncul sebagai kuda hitam, menyaingi wilayah Indonesia Barat. Kawasan-kawasan tersebut adalah Balikpapan, Samarinda, Makassar, Ambon, Manado, Kupang, dan Mataram.

Sementara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), para pengembang akan mengubah peta areanya ke Koridor Timur. Salah satu lokasinya adalah Bekasi.

Di kawasan ini, harga tanah masih relatif lebih kompetitif yakni sekitar Rp 3 juta hingga Rp 9 juta per meter persegi. Dengan kisaran harga sebesar ini, masih punya peluang besar untuk berkembang.

Di kemudian hari, Bekasi akan mendapatkan sebuah keuntungan karena akan punya banyak akses yang menuju ke sana. Ada Tol Cakung-Cilincing dari Tanjung Priok, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Tol Cimanggis-Cibitung, dan rel kereta.

Selain Bekasi dan wilayah lainnya di Koridor Timur, kawasan Sentul, Bogor juga akan menjadi titik panas pembangunan dan wilayah ekspansi pengembang pada tahun 2016.

Sementara Serpong, BSD City dan Alam Sutera tidak lagi menjadi sasaran utama karena harganya sudah terlampau mahal.

Untuk informasi tambahan, harga tanah di Serpong dan sekitarnya pada saat ini berada di kisaran harga Rp 17 juta hingga Rp 24 juta per meter persegi.

Kelas Menengah

Selain kawasan panas, tahun depan juga diprediksi merupakan kebangkitan bisnis properti. Segmen menengah masih menjadi sasaran primadona pengembang dan investor properti.
Segmen menengah yang dimaksud adalah mereka dengan kemampuan daya beli rumah atau apartemen seharga Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar.

Di tahun mendatang akan banyak kelas menengah berharga Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 miliar untuk rumah tinggal, dan harga Rp 300 juta hingga Rp 500 juta untuk apartemen.

Meski begitu, masih diragukan para pengembang akan masuk ke pasar ini. Kalau pun mereka terjun, maka hal itu terpaksa dilakukan karena baru menyadari betapa besar potensinya.

Potensi pasar rumah menengah ke bawah memang cukup besar. Cushman & Wakefield Indonesia melansir, dari segi komposisi penjualan, rumah untuk segmen kelas menengah bawah membuat lonjakan yang signifikan yakni 37% pada tahun ini dari sebelumnya hanya 6% pada tahun lalu.

Sedangkan untuk segmen menengah, komposisinya relatif stabil dengan menginjak angka 35% dari total penjualan.
Para pengembang sudah mengetahui bahwa pasar paling potensial untuk sekarang ada di kisaran harga Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar. Jadi celah itu yang semestinya dimasuki oleh pengembang, untuk memperluas proyek bagi segmen menengah ke bawah. Sekarang pun banyak pengembang yang melakukan penyesuaian untuk harga rumah.

Berikut bisa Anda simak, mengapa investasi properti memang menguntungkan dalam kondisi apapun dalam artikel Keuntungan Investasi Properti Dibanding Lainnya.

Komentar