KPR Ditolak? Inilah yang Harus Anda Lakukan

kpr ditolak

Pernah ditolak saat mengajukan KPR? Mungkin Anda melupakan syarat-syarat penting yang dianjurkan guna mendapatkan KPR tersebut. Dengan KPR Anda bisa memiliki rumah impian Anda melalui perjanjian kredit. Jika uang muka sudah lunas, maka Anda bisa langsung menempati rumah idaman Anda. Memang terbilang mudah untuk mendapatkannya, tetapi jika dirunut, akan banyak syarat yang harus dipenuhi agar Anda diizinkan mengambil KPR oleh bank yang Anda tuju. Nasabah juga hanya perlu membayar uang muka sebesar 30%.

Berikut tips agar persyaratan KPR Anda segera disetujui:

1. Kelengkapan dokumen

Supaya masalah KPR ditolak bisa terselesaikan, lengkapi dokumen-dokumen di bawah ini:

• Mengisi formulir aplikasi pengajuan KPR dengan tandatangan pemohon dan pasangan
• fotokopi kartu penduduk (KTP) pemohon dan pasangan (istri/suami)
• fotokopi surat nikah/cerai
• fotokopi kartu keluarga
• fotokopi rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir
• fotokopi nomor pokok wajib pajak
• slip gaji terakhir asli/surat keterangan penghasilan
• surat keterangan jabatan
• fotokopi dokumen kepemilikan agunan, misal sertifikat hak milik atau sertifikat hak guna bangunan (SHM/SHGB), izin mendirikan bangunan (IMB), dan pajak bumi dan bangunan (PBB)
• apabila rumah tersebut masih dalam pembangunan dan belum tandatangan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB), maka sediakan surat pesanan rumah dari pengembang
• untuk para professional harus menyediakan informasi keuangan terakhir dari fotokopi izin praktik profesi
• Untuk para freelancer yang tidak memiliki izin khusus karena profesi yang dijalankan masih terbilang unik dan baru di Indonesia, maka yang harus disediakan adalah kontrak-kontrak kerja dengan para klien yang memperkerjakan, bukti pembayaran setoran pajak, dan mutasi rekening 6 bulan hingga 1 tahun terakhir
• Untuk wiraswasta, tambahan dokumen yang perlu diperlukan adalah fotokopi neraca laba rugi, fotokopi akta pendirian perusahaan dan izin-izin usaha.
• Masa kerja/usaha juga akan dilihat, untuk karyawan, bank akan meminta bukti sudah berapa tahun bekerja di perusahaan tersebut. Apabila belum satu tahun, maka harus ada bukti surat kerja dari perusahaan sebelumnya dan juga bukti penawaran di tempat kerja baru. Apabila masih dalam masa percobaan, sertakan surat pengangkatan untuk menjadi pegawai tetap. Untuk professional dan wiraswasta, paling tidak masa usaha Anda minimal 2 tahun

2. Lolos BI Checking

Jika KPR ditolak, Anda perlu melakukan pengecekan Bank Indonesia (BI). Anda harus mengisi surat atau formulir yang menyatakan bahwa pembelian rumah tersebut dengan sepengetahuan pasangan. Apabila Anda memiliki perjanjian pranikah maka wajib mencantumkan surat perjanjian tersebut. Apabila ini adalah pembelian rumah pertama, akan lebih mudah mendapatkan persetujuan KPR, karena belum ada track record Anda mencicil KPR lainnya. Ketika Anda, memiliki KPR lainnya, selain uang muka yang lebih besar daripada rumah pertama, kemampuan Anda membayar cicilan juga akan dipertimbangkan. Untuk BI checking, track record pembayaran utang Anda selama ini menjadi faktor penting. Cara paling mudah untuk mengeceknya adalah dengan melihat pembayaran tagihan kartu kredit Anda. Ketika Anda lancar, maka tingkat kelolosan BI checking semakin besar. Bagi Anda yang tidak pernah berutang, atau pun justru tidak mempunyai kartu kredit sama sekali atau jenis pinjaman lain, jangan dikira akan lebih mudah. Dengan tidak adanya record mengenai pembayaran cicilan utang, BI tidak dapat memastikan apakah Anda berisiko atau tidak, hali ini bisa saja menghambat Anda untuk mengajukan peminjaman. Disarankan untuk melunasi semua kewajiban Anda, 6 bulan sebelum proses pengajuan KPR.

3. Sesuaikan dengan kemampuan pembayaran

Bank akan melihat penghasilan serta cicilan utang yang sudah ada sekarang. bank hanya menyetujui jika total cicilan berkisar 30%-35% dari penghasilan. Anda pribadi harus mengecek kemampuan membayar Anda sebelum mengajukan KPR. Untuk memperkecil cicilan, Anda bisa memperbesar DP dan juga memperpanjang tenor pinjaman. Bagi yang berpenghasilan tidak tetap, maka Anda mesti memperhitungkan penghasilan rata-rata dan bukan penghasilan tertinggi yang Anda dapat. Untuk usia masuk aplikasi KPR adalah minimum 21 tahun dan pada saat kredit berakhir maksimal usia 55 tahun untuk pegawai dan maksimal 60 tahun untuk professional/wiraswasta. Sebaiknya, pendapatan Anda juga berkisar 3 kali lipat dari kewajiban Anda membayar tagihan per bulannya. Sehingga persoalan untuk KPR ditolak pun, bisa diminimalisasi.

4. Pilih bank rekanan developer yang tepat

Apabila rumah yang ingin Anda beli masih baru dan belum memiliki SHM/SHGB,maka hanya bank yang sudah melalukan memorandum of understanding (MOU) dengan developer yang menerima aplikasi KPR Anda. Developer alias pengembang biasanya memberikan informasi bank-bank yang sudah menjadi rekanan. Jadi, bila ada tawaran promosi KPR yang menggiurkan di suatu bank, Anda harus cek apakah bank tersebut sudah memiliki kerjasama dengan developer Anda atau belum. Belum tentu Anda bisa mendapatkan KPR di bank tersebut, meskipun Anda tertarik dengan tawaran promosinya. Di setiap bank, kebijakan pengajuan KPR bisa berbeda-beda persyaratan yang dibutuhkan. Pilihlah bank yang memberikan masa pinjaman yang panjang, sebaiknya pilih bank yang mengenakan bunga flat sepanjang pinjaman sehingga besar bunga tidak naik turun dan mempengaruhi besar cicilan per bulan Anda.

Pilihlah bank yang memberikan masa pinjaman yang panjang. Kalau bisa, pilih bank yang mengenakan bunga flat sepanjang pinjaman sehingga besar bunga tidak naik turun dan mempengaruhi besar cicilan per bulan Anda.

KPR ditolak? Sudah bukan masalah bagi Anda.

Bagi Anda yang ingin mengetahui KPR bersubsidi.

Komentar