
Lebih Ekonomiskah Menggunakan Bright Gas?
Gas LPG (Liquified Petroleum Gas), biasa digunakan oleh para ibu dari kita untuk memasak menggunakan kompor. Bisa juga digunakan pedagang untuk memasak dagangannya. Yang sekarang banyak dikenal sudah pasti Gas LPG 12kg dan 3kg. Di mana di saat awal-awal kemunculan gas 3kg itu banyak terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan bagi penggunanya. Banyak pula meme yang beredar mengenai gas LPG 3kg itu diibaratkan sebagai petasan.
Gas LPG 12kg untuk saat sekarang justru sering digunakan sebagai kebutuhan pokok ibu-ibu rumah tangga, yang dalam sebulan bisa kurang lebih dua kali membeli gas tersebut. Banyak juga yang mulai beralih ke gas 3kg, dengan harga yang lebih terjangkau dan karena penggunaan gas yang jarang mungkin menjadi alasan orang untuk beralih ke gas tersebut.
Untuk gas LPG 3kg sendiri banyak digunakan untuk pedagang-pedagang berskala kecil, misalnya, penjual mie ayam, warung nasi dan lain sebagainya, tidak menutup kemungkinan untuk skala yang lebih besar lagi, banyak digunakan gas LPG 12kg. Untuk Anda ketahui, harga dari gas 3kg yang mulai langka ini ada di kisaran Rp 17.500, sedangkan untuk harga LPG 12 kg ada di angka Rp 135.300 per tabung, untuk 12kg mengalami penurunan harga dari Rp 145.000.
Baru-baru ini Pertamina meluncurkan varian baru elpiji non subsidi Bright Gas dengan ukuran 5.5kg. Bright gas 5.5kg tersebut diberi label harga Rp 66.000 per tabung. Elpiiji ini dijajakan di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) dan modern outlet. Tetapi, harga tersebut belum berikut harga tabungnya.
Bright Gas 5.5kg ini memiliki berat total 12.6kg terdiri dari berat gas 5.5kg dan berat tabung 7.1kg. tabung Bright Gas. Tabung Bright Gas 5.5kg memiliki katup ganda (valve double spindle) pada ujung tabung tempat keluarnya gas. Katup ganda tersebut berfungsi untuk menaikkan tingkat keamanan dibanding produk elpiji lainnya.
Selain itu, Bright Gas 5.5kg juga memiliki safety release valve sehingga lebih aman untuk meminimalisir kebocoran dan dapat mengatur tekanan yang berlebih.
Pihak Pertamina juga memberikan layanan antar khusus penjualan elpiji tersbeut. Untuk masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas layan antar bisa menghubungi contact center Pertamina 500-000.
Untuk tahap awal, Bright Gas ini akan diluncurkan di tga daerah yaitu, Jakarta, Depok dan Tangerang.
Pertamina menambahkan, akan menyalurkan 70 tabung elpiji yang dikemas dengan tabung berwarna pink tersebut. Agar masyarakat tertarik menggunakan elpiji 5.5kg. pertamina akan memberikan promo bila tidak ada perubahan.
Sebenarnya Bright Gas, sudah ada kira-kira setahun yang lalu. Namun, baru muncul dengan berat gas 12kg, dengan tabung berwarna biru metalik. Untuk Bright Gas yang ada sekarang tampil dengan tabung berwarna pink dan berat 5.5kg.
Pertamina menyebut, mengapa memilih warna pink, karena mayoritas pemerhati kebutuhan dapur adalah seorang istri dan ibu daripada anak-anaknya, ini sangat mengikuti kebutuhan pasar. Dengan berat yang lebih ringan dari LPG 12kg, memudahkan para ibu juga untuk mengangkut, memindahkan atau menggeser sendiri Bright Gas tersebut, dan tidak menutup mata jika, seorang ibu pun bisa mengganti gas yang sudah habis dengan Bright Gas menggunakan tangannya sendiri tanpa bantuan suami atau anak laki-lakinya. Cocok bagi mereka yang tinggal di apartemen yang selalu memerhatikan estetika dan memadupadankan dengan suasana dapur, jauh bila dibandingkan dengan LPG 12kg, terlebih yang 3kg.
Untuk keamanan, Bright Gas memiliki fitur Katup Ganda DSVS (Double Spindle Valve System) yang 2x lebih aman dalam mencegah kebocoran pada kepala tabung. Untuk menjamin kualitas dan ketepatan isi, dilengkapi dengan Segel Hologram dengan fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan. Selain itu, tabung Bright Gas 5.5kg juga terdapat sticker safety penggunaan tabung sehingga konsumen dapat lebih tersosialisasikan bagaimana cara memasang dan menggunakan tabung yang benar.
Selain dari sudut pandang ibu rumah tangga. Dari kacamata pemerintah dengan diwakilkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan subsidi elpiji untuk tabung gas 3kg pada tahun depan akan berkurang hingga Rp 5.2 triliun. Ini semua berkat hadirnya Bright Gas tersebut.
Taksirannya, merujuk pada perpindahan konsumen yang mencapai 20%. Jadi, dengan dana subsidi elpiji rata-rata Rp 26 triliun per tahun, potensi penghematan subsidi berkat kehadiran Bright Gas mencapai Rp 5.2 triliun. Dana tersebut bisa dialihkan untuk membiayai sektor infrastruktur, kesehatan dan lain sebagainya.
Di sisi lain, Pertamina menargetkan pernjualan Bright Gas mencapai 100 ribu tabung. Dengan begitu, berdasarkan hitungan, dana subsidi untuk elpiji 3kg bisa berkurang Rp 1.1 triliun pada akhir 2015. Perlu diketahui, subsidi per kilogram pada elpiji 3kg sekitar Rp 2.000.
Komentar