Mengapa Perlu Membeli Asuransi Kesehatan di Indonesia?

Jika Anda belum memiliki asuransi kesehatan, sekaranglah saatnya mempertimbangkan untuk membelinya. Tidak ada orang yang ingin terjebak dalam situasi di mana ia harus menghabiskan tabungan untuk membayar perawatan medis.
Asuransi kesehatan telah tersedia di Indonesia sejak tahun 1970-an. Dahulu, skemanya berupa asuransi kesehatan yang diberikan untuk pegawai negeri dan dikelola oleh Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK). Badan ini merupakan cikal bakal PT. Askes (Persero). Meskipun demikian, dulu orang sangat bergantung pada rumah sakit umum pemerintah yang memberikan perawatan kesehatan dengan biaya jauh lebih murah. Oleh karena itu, untuk melayani publik, asuransi kesehatan kemudian dibatasi hanya pada kecelakaan pribadi, kompensasi pekerja dan asuransi kendaraan bermotor (yaitu luka tubuh karena pihak ketiga).
Penjualan asuransi komersial sebelum tahun 1992 tidak mengalami pertumbuhan yang berarti karena landasan hukumnya tidak begitu jelas. Setelah tahun 1992, terjadi percepatan dalam pasar asuransi sejak ditetapkannya UU No.2 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa perusahaan asuransi jiwa diperbolehkan untuk menjual produk asuransi kesehatan.
Dana yang dikeluarkan oleh masyarakat Indonesia untuk layanan kesehatan per kapita adalah sebesar US$79 pada 2010, dibandingkan dengan Thailand sebesar US$185 dan Malaysia sebesar US$379. Perusahaan asuransi akan dapat mengambil keuntungan dan memanfaatkan kesempatan pasar yang tumbuh di tahap awal ini. Menurut perkiraan yang didasarkan pada studi oleh Roland Berger Strategy Consultant, pengeluaran untuk layanan kesehatan di Indonesia akan menjadi lebih dari dua kali lipat pada 2020, yaitu mencapai US$200 per kapita.
Dalam tahun-tahun terakhir, sejumlah besar masyarakat Indonesia beralih pada perawatan kesehatan swasta untuk mendapatkan layanan yang lebih cepat serta pilihan perawatan yang lebih beragam, namun biayanya tidak murah. Dengan total pengeluaran untuk perawatan kesehatan yang semakin meningkat, masuk akal untuk berpaling pada asuransi kesehatan saat membutuhkan bantuan finansial untuk membayar biaya medis yang besar.
Jika Anda belum memiliki asuransi kesehatan, sekaranglah saatnya mempertimbangkan untuk membelinya. Tidak ada orang yang ingin terjebak dalam situasi di mana ia harus menghabiskan tabungan untuk membayar perawatan medis.
Jenis asuransi kesehatan manakah yang Anda butuhkan?
Ada 4 jenis polis asuransi kesehatan utama:
- Kartu Medis/Kartu Kesehatan – memberikan penggantian biaya rumah sakit dan operasi
- Asuransi Dread Disease – memberikan keuntungan yang bersifat lump sum
- Asuransi Disability Income – memberikan aliran pendapatan saat Anda tidak mampu bekerja
- Asuransi Hospital Income – memberikan sejumlah khusus uang setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan saat Anda sedang dirawat di rumah sakit
Sangat disarankan bagi Anda untuk memiliki semua jenis polis di atas untuk memastikan perlindungan yang lebih baik. Meskipun demikian, jika Anda berada dalam usia berisiko rendah yang menjalani gaya hidup berisiko rendah pula, Anda dapat memilih perlindungan dasar, seperti kartu kesehatan, yang dapat digunakan untuk membayar biaya rumah sakit, perawatan, operasi, dan bahkan ICU saat Anda terserang penyakit.
Anda juga dapat memilih untuk tidak membeli asuransi Disability Income atau asuransi Hospital Income, khususnya jika Anda tidak memiliki tanggungan (seperti anak-anak atau orang tua yang sudah jompo).
Apa yang harus dilakukan saat membeli polis asuransi kesehatan?
1) Lakukan riset dan cari tahu polis-polis apa saja yang tersedia di pasaran.
2) Persempit daftar polis dari beberapa perusahaan asuransi yang berbeda dan tanyakan pada agen Anda untuk membandingkan perbedaan dalam polis-polis tersebut.
3) Begitu Anda membuat keputusan untuk memilih satu polis, putuskan jumlah yang akan diasuransikan dan pastikan jumlah preminya berada di angka yang nyaman bagi kantong Anda.
4) Baca dan pahami syarat-syarat dan ketentuan polis Anda sebelum membubuhkan tanda tangan di tempat yang telah disediakan. Untuk membantu pemegang polis memahami polis dengan lebih baik, gerakan menuju standardisasi istilah yang digunakan dalam polis dicanangkan untuk mengurangi kebingungan di antara pemegang polis.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
- definisi dan keterbatasan akan pembayaran keuntungan
- bagaimana suatu kecacatan didefinisikan
- berapa lama setelah klaim seseorang dapat mengajukan klaim kembali
- provisi khusus (pemindahtanganan kepada pemegang polis berikutnya setelah pemegang polis pertama meninggal untuk menghindari kerepotan menyatakan ulang kesehatan mereka)
- apakah polis tersebut memiliki jaminan dapat diperbarui – untuk memastikan bahwa perlindungan selalu tersedia setiap saat dan premi tetap dipertahankan meskipun pemegang polis baru mendapat diagnosis suatu penyakit.
Membeli polis asuransi kesehatan telah menjadi kebutuhan dan bukan sekadar keinginan di masyarakat masa kini. Meskipun demikian, sebagian orang masih skeptis mengenai pembelian asuransi kesehatan setelah mendengar cerita-cerita orang yang menemui kesulitan mengajukan klaim terhadap polis setelah menjalani operasi atau perawatan kesehatan tertentu.
Itulah mengapa sangat membantu untuk memahami apa saja hal yang ditanggung oleh polis asuransi kesehatan Anda dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya secara maksimal. Memilih perusahaan asuransi yang tepat juga dapat membantu menjamin proses klaim yang lancar, jika suatu saat nanti Anda membutuhkannya.
Komentar