Meninggalkan Warisan Berupa Utang Atau Uang?

Meninggalkan warisan berupa rumahTak ada yang bersifat pasti di dunia ini, kecuali kematian. Kematian tidak dapat dihindari oleh setiap manusia, tapi kapan datangnya kematian itu tidak ada yang bisa tahu. Karena itu, sebelum ajal menjemput, manusia hanya bisa mempersiapkan segala yang terbaik untuk kehidupan di dunia lain nanti, seperti melakukan hal yang baik-baik dan beribadah.
Namun, ternyata manusia juga tidak bisa hanya mempersiapkan untuk kehidupan di akhirat nanti, tapi setiap orang juga harus menyelesaikan segala kewajibannya dulu di dunia. Jangan sampai, misalnya Anda, meninggalkan dunia dengan tenang tetapi justru membuat orang-orang yang Anda tinggalkan kesusahan, seperti utang yang belum Anda lunasi. Pilihan Anda adalah meninggalkan warisan berupa utang atau uang.

Tak bisa dimungkiri memang, segala sesuatu yang berhubungan dengan uang sifatnya sensitif. Walaupun Anda wafat dengan meninggalkan utang, si pemberi pinjaman tetap saja akan menagih sisanya kepada keluarga atau orang-orang terdekat Anda. Karena itu, sebelum ajal menjemput, sebisa mungkin Anda pergi dengan tenang tanpa meninggalkan utang. Bahkan, akan lebih baik lagi apabila Anda meninggalkan warisan bagi keluarga dan anak-anak Anda. Karena itu, keempat hal berikut ini mungkin bisa Anda lakukan untuk meninggalkan warisan yang positif bagi keluarga Anda.

1. Rekening Tabungan Bersama

Ketika hidup di dunia, hampir semua orang memiliki rekening tabungan di bank, termasuk Anda. Rekening tabungan biasanya atas nama satu orang untuk mencegah terjadinya kriminalitas yang membobol rekening. Namun, hal itu akan menimbulkan kesulitan apabila pemilik rekening dunia meninggal dunia, sebab keluarganya pun tak bisa mengakses rekening tersebut dan mengambil uangnya.

Karena itu, sebisa mungkin jauh-jauh hari Anda membuka rekening bersama, di mana rekening tersebut atas nama dua atau tiga orang sehingga ketika Anda meninggal dunia, uang di dalam rekening tersebut bisa diambil dan dimanfaatkan dengan baik oleh pemegang rekening lain. Anda bisa mendaftarkan rekening tersebut atas nama suami atau istri, atau bisa juga atas nama ibu kandung Anda sendiri.

Namun, di sisi lain, jika Anda membuka rekening bersama untuk meminta pinjaman pribadi ke bank, Anda atau pemegang rekening lainnya akan menjadi penanggung utang utama apabila salah satu dari pemilik rekening itu meninggal dunia.

2. Asuransi Jiwa

Hal lain dan juga cukup penting bagi Anda untuk dimiliki adalah asuransi jiwa. Asuransi jiwa ini akan memberikan sejumlah uang kepada keluarga yang Anda tinggalkan ketika Anda meninggal dunia. Dengan begitu, uang tersebut bisa digunakan oleh keluarga Anda untuk membayar utang-utang tersisa atau untuk biaya hidup ke depannya. Dengan demikian, Anda pun masih bisa menghidupi keluarga yang Anda cintai walaupun Anda telah pergi meninggalkan dunia.

Asuransi jiwa tak hanya penting ketika Anda meninggal dunia. Namun, semasa masih hidup pun asuransi jiwa akan sangat membantu apabila Anda sering berobat ke rumah sakit.

3. Antisipasi Kuasa dari Pelaksana Wasiat

Jika rekening tabungan atau aset lain yang dimiliki atas nama Anda sendiri, Anda mungkin akan menunjuk seorang kuasa hukum sebagai pelaksana wasiat Anda untuk mendistribusikan warisan Anda kepada suami/istri dan anak-anak Anda. Dengan demikian, kuasa hukum tersebut memiliki kekuatan atas warisan maupun utang-utang Anda. Kuasa hukum tersebut akan menyelesaikan persoalan mengenai utang kartu kredit dan utang lainnya, juga akan mendistribusikan warisan dan aset yang Anda tinggalkan.

Agar kekuasaan yang diberikan kepada kuasa hukum tidak disalahgunakan, sebaiknya Anda telah membuat pembagian warisan sendiri secara tertulis. Atau, cara lainnya adalah dengan menunjuk kuasa hukum yang Anda kenal dan bisa dipercaya, misalnya salah satu dari saudara Anda yang berprofesi di bidang hukum.

4. Memilih Pewaris Kekayaan Dengan Tepat

Jika Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak, Anda mungkin akan berusaha membagi-bagikan warisan Anda dengan adil. Mau tak mau, suami atau istri beserta anak-anak Anda akan mendapat warisan, yang membedakan adalah besaran warisan yang diterima masing-masing.

Oleh karena itu, Anda harus memperhitungkan pembagian warisan itu dengan adil. Anda juga harus mengetahui mengenai konsep pembagian warisan yang telah ditentukan oleh suku maupun agama Anda. Misalnya, jika Anda beragama Islam, sudah pasti warisan yang diterima oleh anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan. Jangan sampai keluarga yang Anda tinggalkan justru ribut karena masalah pembagian warisan yang tidak adil.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Meninggal

Sebelum Anda meninggal dan meninggalkan warisan, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan secara finansial. Selain untuk memberikan kenyamanan bagi keluarga yang ditinggalkan, hal itu juga untuk mengatur pembagian warisan. Hal-hal yang dapat Anda lakukan ketika masih hidup di dunia adalah:

  • Membuat wasiat
  • Membuat rekening bersama atau menambahkan pemegang lain atas rekening Anda
  • Menutup rekening bersama yang digunakan untuk pinjaman pribadi
  • Mencantumkan nama penerima warisan di asuransi jiwa Anda
  • Menyelesaikan urusan utang-piutang, dan sebisa mungkin tidak banyak berutang

Jika Anda sudah merencanakan keuangan Anda ketika masih muda hingga hari tua, bahkan setelah Anda meninggal, keluarga yang Anda tinggalkan pun masih bisa hidup dengan bahagia tanpa kesulitan keuangan.

Tak hanya menabung ketika masih muda, ketika sudah tua pun Anda masih bisa melakukannya. Inilah jenis usaha di masa pensiun yang dapat Anda lakukan.

Komentar