Modus Penipuan Kartu Kredit Di Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman, tindakan kriminal muncul dalam bentuk yang makin beragam. Tujuannya cuma satu, yaitu untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah satu bentuk kejahatan di era teknologi ini yaitu penipuan kartu kredit.
Pelaku kejahatan menggunakan berbagai modus untuk bisa mendapatkan keuntungan dari pemegang kartu kredit, mulai dari pembuatan kartu kredit palsu hingga pembobolan data perbankan. Pihak berwajib dan bank yang menerbitkan kartu kredit tentu sudah berupaya mengatasi masalah ini. Namun, di zaman yang serba canggih ini, kejahatan terus berkembang untuk melawan sistem pengamanan yang ada. Berikut adalah beberapa modus kejahatan penipuan kartu kredit.
Jasa Pembuatan Kartu Kredit Palsu
Penipuan dengan menggunakan modus kartu kredit menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Penipuan ini biasanya menggunakan modus pembuatan kartu kredit secara cepat. Peluang yang didapat oleh para penipu cukup besar karena kebanyakan masyarakat Indonesia belum memahami mengenai seluk-beluk pembuatan kartu kredit. Selain itu, masyarakat Indonesia juga terbiasa dengan budaya “bayar dan beres” sehingga mereka mudah dijebak oleh para penawar jasa palsu.
Kebanyakan penawaran jasa palsu ini dilakukan secara online. Calon korban akan diminta untuk mengirimkan sejumlah uang melalui nomor rekening. Uang yang diminta jumlahnya akan disesuaikan dengan limit dan durasi pembuatan kartu kredit yang diinginkan korban. Misalnya, untuk kartu kredit dengan limit 100 juta rupiah korban dikenakan biaya sampai dua juta rupiah. Ketika semua persyaratan yang diminta sudah dipenuhi, korban akan mendapatkan kartu kredit palsu. Kartu kredit palsu ini tentunya akan berbentuk sama dengan kartu kredit asli yang diterbitkan oleh bank nasional di Indonesia, sesuai pesanan korban.
Iming-iming yang dilontarkan untuk menjerat korban tidak hanya berupa limit yang besar, melainkan juga berupa janji bahwa durasi pembuatan akan lebih cepat. Bahkan, ada yang menawarkan pembuatan kartu kredit instan. Korban akan diberi tahu bahwa mereka cukup menunggu selama 24 jam untuk mendapatkan kartu kreditnya. Kartu akan dikirim ke rumah korban melalui jasa pengiriman dokumen atau pos. Tentu saja jika kemudian korban sadar bahwa yang ia terima adalah kartu kredit palsu, si penipu akan menggunakan segala cara agar mereka tidak tertangkap.
Masyarakat Indonesia masih membutuhkan informasi dan pengetahuan lebih mengenai dunia perbankan, khususnya dalam hal pembuatan kartu kredit. Banyaknya situs yang menawarkan jasa pembuatan kartu kredit palsu menunjukkan bahwa penipuan kartu kredit dengan cara ini masih menjerat banyak korban. Agar tidak menjadi korban penipuan ini, Anda harus paham bahwa mengajukan aplikasi kartu kredit langsung ke bank yang diinginkan akan lebih aman daripada menggunakan perantara.
Situs Belanja Online Palsu
Saat melakukan riset untuk artikel ini, kami menemukan beberapa blog yang memuat penipuan dengan modus situs belanja online. Korban akan diminta melakukan proses belanja sebagaimana di situs-situs belanja lainnya, namun hingga waktu pengiriman yang dijanjikan barang tidak kunjung datang. Tentu saja korban akan mencoba menghubungi pihak penjual, dan tentu saja nomor telepon bahkan alamat yang diberikan adalah palsu.
Bisa dikatakan agak sulit untuk mengetahui apakah situs belanja yang dikunjungi dapat dipercaya atau tidak. Oleh karena itu, jika Anda ingin belanja online, belanjalah melalui situs belanja yang diiklankan di media resmi, seperti media cetak lokal, stasiun radio, atau televisi. Lebih aman lagi, belanjalah di situs yang menawarkan COD (Cash On Delivery).
Pembobolan Data Nasabah Kartu Kredit
Bentuk kejahatan dengan penipuan kartu kredit yang meresahkan adalah pembobolan identitas atau data para pengguna kartu kredit. Kejahatan ini sudah terjadi di banyak negara, salah satunya adalah Indonesia. Pelaku dari pembobolan data ini merupakan sebuah jaringan yang rapi. Hal ini menyulitkan pihak berwajib untuk menangkap para pembobol ini. Bahkan kejahatan ini tidak hanya terjadi secara online, beberapa outlet penjualan barang-barang dengan merek ternama juga sudah menjadi korban. Dalam kasus di mana korbannya adalah sebuah perusahaan, polisi akan melacak aliran dana dari perusahaan tersebut untuk menemukan pelaku pencurian data.
Modus atau metode yang digunakan untuk membobol data nasabah kartu kredit juga beragam. Ada yang melakukan penipuan melalui telepon, email, pengunduhan program, sampai penawaran pemberian pinjaman dalam jumlah besar. Untuk melakukan kejahatan melalui telepon, penipu akan berpura-pura menjadi petugas dari bank penerbit kartu kredit korban. Kemudian, ia akan meminta data korban, termasuk PIN, nomor kartu kredit, dan data perbankan lainnya.
Pencurian data dengan cara meminta langsung ke pengguna kartu kredit juga sering dilakukan melalui email. Penipu akan mengirimkan email resmi lengkap dengan logo dari bank penerbit kartu kredit. Lalu korban diminta untuk mengisi formulir atau data-data perbankannya untuk berbagai tujuan, seperti undian berhadiah atau penawaran pinjaman. Oleh karena itu, jika Anda menerima email dari bank yang bukan penerbit kartu kredit Anda, atau email yang berisikan penawaran menggiurkan, maka kemungkinan besar Anda adalah target penipuan.
Para pemegang kartu kredit harus berhati-hati terhadap kejahatan dengan maksud memanfaatkan kartu kredit korban. Melakukan transaksi perbankan di situs atau tempat yang resmi dan tepercaya adalah hal yang krusial. Jika Anda ingin mendapatkan pinjaman, hubungilah pihak bank secara langsung. Jika Anda ingin memiliki program komputer, unduhlah dari situs resmi atau membeli langsung dari toko resmi. Mungkin Anda akan menjalani berbagai tahap prosedural, tapi itu lebih aman daripada tertipu para pembobol data nasabah kartu kredit.
Komentar