Obligasi vs Deposito: Mengapa Obligasi Lebih Menguntungkan

obligasi vs deposito

Masih bingung mencari bentuk investasi bank yang aman dan menguntungkan? Ada beberapa jenis produk investasi selain tabungan. Anda tentu pernah mendengar mengenai deposito (deposit atau fixed deposit) dan surat obligasi (bond). Tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, namun Anda perlu menentukan kebutuhan Anda terlebih dahulu. Apakah Anda ingin mengambil dana dalam jangka waktu tertentu? Atau Anda menginginkan penghasilan tetap dari investasi Anda?

Surat Obligasi dan Deposito Tetap

Ada dua tawaran  investasi yang dapat Anda pilih untuk keuntungan jangka panjang, yaitu obligasi dan deposito. Obligasi adalah surat penundaan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan, atau instansi tertentu untuk diserahkan pada pemegang obligasi. Surat obligasi sendiri memiliki sistem yang sama seperti saham, yaitu harus tercatat dalam bursa efek setempat. Namun demikian, perdagangan obligasi dilakukan secara Over The Counter, yang artinya tidak ada tempat khusus untuk melakukan transaksi surat obligasi ini. Transaksi jual beli surat obligasi dapat dilakukan dengan cara online, juga lewat telepon. Saat ini, semua orang secara individual dapat menjadi pemegang obligasi.

Selain obligasi, ada pula deposito tetap yang berfungsi sebagai produk penyimpanan uang atau tabungan. Layanan ini hanya diberikan oleh bank dan merupakan layanan simpanan berjangka. Nasabah boleh memilih jangka waktu penyimpanan uang mereka. Tidak seperti obligasi, nasabah harus datang dan menyetorkan uang tunai ke bank untuk membuka rekening deposito. Jika nasabah menarik uangnya sebelum masa perjanjian habis, maka ia akan mendapat denda. Nominal denda untuk penarikan uang dari rekening deposito sebelum jatuh tempo cukup signifikan.

Kedua jenis investasi pasti memiliki keuntungan dan risiko. Pada deposito tetap, risiko yang akan dihadapi terbilang rendah. Oleh karena itu, nominal bunga dan keuntungannya juga rendah. Sedangkan pada jenis investasi obligasi, nominal keuntungannya lebih tinggi dari harga pembelian. Berikut penjelasan lebih jauh tentang anggapan bahwa investasi obligasi adalah pilihan menguntungkan.

Mengapa Pilih Obligasi?

Dalam sistem investasi obligasi, manfaat yang didapat memang hampir sama dengan saham. Tentu saja sistem ini memiliki manfaat dan risiko. Manfaat obligasi yang cukup menguntungkan yaitu suku bunganya yang stabil dan kemampuan pemegang obligasi untuk memperkirakan penghasilannya. Manfaat ini diperoleh karena suku bunga obligasi tidak dipengaruhi oleh harga pasar obligasi atau inflasi. Oleh karena itu, didapatkan suku bunga yang stabil, berbeda dengan saham mata uang atau investasi lain di bank yang suku bunganya dipengaruhi oleh inflasi. Selain itu, perkiraan pendapatan yang akan diterima dapat diketahui karena tercantum dalam surat perjanjian.

Dalam deposito tetap, suku bunga memang lebih tinggi dari simpanan atau tabungan biasa. Bunga deposito juga dapat diambil setiap bulannya, namun angkanya tidak boleh lebih besar dari angka yang ditentukan oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), untuk menjamin keamanannya. Suku bunga untuk periode 15 Januari 2014 sampai 14 Mei 2014 yang diterbitkan oleh LPS adalah 7,5% untuk simpanan dalam rupiah, dan 1,5 % untuk simpanan dalam valuta asing. Suku bunga ini tentu dapat berubah setelah jangka waktu yang ditetapkan, tergantung kondisi ekonomi yang sedang berjalan.

Ada berbagai macam investasi obligasi yang dapat Anda pilih. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan, dan pertimbangkan pula tingkat risiko yang mungkin akan terjadi. Deposito memang dipandang sebagai sistem investasi dengan risiko rendah, namun tingkat keuntungan dan bunga yang ditawarkan juga rendah. Anda juga tidak dapat menarik dana sebelum jatuh tempo, atau Anda akan dikenakan penalti. Dalam investasi obligasi, Anda dapat memilih jenis perjanjiannya. Anda bisa memilih perjanjian obligasi untuk jangka waktu tertentu, atau Anda bisa menjual surat obligasi kepada penerbit sebelum jatuh tempo. Surat obligasi juga bisa diwariskan, dan bisa dijadikan agunan (jaminan) untuk membeli instrumen aktiva lain.

Anda tidak membutuhkan panduan lebih lanjut saat membuka rekening untuk deposito tetap. Hal ini karena selain perjanjian yang Anda lakukan dengan bank bersifat tetap, Anda tidak dapat mengendalikan waktu penarikan dana. Anda juga tidak dapat mengharapkan keuntungan yang tetap, karena setelah jatuh tempo, uang dapat dikembalikan atau diperpanjang.

Pada investasi obligasi, sebagaimana sempat disebutkan di atas, Anda bisa mengendalikan kapan menjual atau membeli. Oleh karena itu, penting untuk mencari konsultan keuangan yang kompeten mengenai masalah obligasi. Anda tidak perlu menggantungkan keuntungan Anda pada pialang, karena sistem transaksi yang dilakukan adalah Over The Counter, atau bisa dilakukan sendiri. Risiko utama yang biasanya ditakutkan adalah jika instansi penerbit surat obligasi bangkrut. Untuk itu, sebelum melakukan investasi obligasi dan memilih perjanjian obligasi, sebaiknya Anda mencari tahu mengenai profil instansi atau lembaga penerbit surat obligasi.

Jika Anda ingin mengetahui keunggulan deposito sebagai perbandingan, baca Alasan Deposito Layak Jadi Pilihan Investasi.

 

Komentar