Online Banking di Indonesia Terus Mengalami Pertumbuhan
Pertumbuhan perekonomian Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signfikan. Indonesia kini menjadi salah satu negara yang diperbincangkan di tingkat dunia atas prestasinya untuk tumbuh stabil dalam tingkat ekonomi beberapa tahun belakangan ini. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas angka 5,5% pada tahun 2014. Pertumbuhan ini memiliki dampak terhadap meningkatnya jumlah masyarakat kalangan menengah dan atas.
Hal ini membuat Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi di urutan 10 besar dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang. Meningkatnya jumlah masyarakat kalangan menengah ke atas ini membuka peluang besar bagi industri perbankan Indonesia untuk mengeluarkan berbagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kalangan menengah ke atas tersebut. Data yang dirangkum Citibank melalui Emerging Affluent Survey terhadap 8,000 orang di enam negara Asia (Hong Kong, Singapura, India, Indonesia, Taiwan dan Korea) menemukan bahwa terdapat tren baru di kalangan kelas menengah (emerging affluent) dan kelas atas (affluent) dalam memenuhi kebutuhan perbankan. Tren baru yang dimaksudkan oleh Citibank yaitu
Pertama, 80% responden menginginkan layanan perbankan yang tidak lagi mengharuskan mereka menunggu dan 66% berharap kegiatan operasional bank dapat diperpanjang.
Kedua, 76% responden mencari bank yang menyajikan layanan online terbaik dan 68% responden mengungkapkan bahwa teknologi mempermudah kehidupan finansial mereka.
Data tersebut mengungkapkan bahwa masyarakat di negara emerging market, salah satunya Indonesia, membutuhkan suatu inovasi yang dapat memudahkan mereka dalam bertransaksi di perbankan. Industri perbankan dituntut untuk menyediakan berbagai fasilitas tersebut, termasuk memberikan edukasi yang memadai. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia saat ini telah melahirkan berbagai macam pemikiran baru seiring dengan kemajuan jaman. Orang tidak lagi menginginkan adanya transaksi dalam bentuk tunai namun menuntut industri perbankan untuk menyediakan fasilitas secara online agar mereka dapat melakukan transaksi meski tengah berada di rumah. Kini, pembayaran telepon, listrik, air, atau tagihan lain seperti kartu kredit, TV kabel dan internet atau pembelian pulsa telepon dapat dilakukan menggunakan internet banking, sms banking, atau phone banking, hanya dengan perangkat ponsel Anda.
Bank Indonesia (BI) terus mendukung perkembangan online banking di Indonesia dengan melakukan penguatan infrastruktur terkait pengembangan online banking yang tercermin dari pengoperasian layanan settlement Payment-versus-Payment (PvP) pada Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS). Kendati BI mendukung program pengembangan online banking, penetrasi industri perbankan Tanah Air masih perlu ditingkatkan lagi di masa yang akan datang. Sebagian besar masyarakat masih belum dapat memperoleh akses terhadap industri perbankan, bahkan kalangan menengah ke bawah masih banyak yang belum memiliki rekening di bank. Rendahnya tingkat penetrasi ini sebenarnya menjadi sebuah peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh industri perbankan. Apalagi, nilai transaksi internet banking di Indonesia telah mencapai Rp3.642 triliun. Jumlah tersebut melampaui nilai traksaksi ATM dan kartu debit yang berada pada Rp3.476 triliun selama 2012. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Tidak dipungkiri, untuk membangun online banking sebuah bank harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Jumlah ini diperlukan untuk pembangunan jaringan, sistem, teknologi, juga pencarian dan pengembangan sumber daya manusia sebagai pendukung sistem online banking ini.
Di Indonesia, tidak semua perbankan telah menyediakan online banking. Umumnya hanya bank-bank dengan modal besar yang mampu memberikan fasilitas ini. Bank di level daerah seperti Bank Pembangunan Daerah, misalnya, masih belum sanggup untuk membangun sistem online banking, demikian pula Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan online banking dari waktu ke waktu ini perlu didukung dengan peningkatan dari segi teknologi, salah satunya adalah dengan meningkatkan waktu respons atau kecepatan muat halaman, serta kecakapan sistem dalam memproses setiap transaksi yang dilakukan. Harapannya, jika peningkatan teknologi ini telah berhasil dilakukan, praktik online banking di Indonesia akan semakin aman dan nyaman bagi para nasabah bank yang bersangkutan.
Komentar