Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Charge

Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Charge

Summary

Kartu charge memiliki fungsi yang hampir sama dengan kartu kredit. Akan tetapi, pembayaran kartu charge harus dilunasi semua saat tagihan datang.

Jauh sebelum pengertian kartu kredit sebagai alat pembayaran eksis, kartu charge telah lahir lebih dahulu. Seiring perkembangannya, kartu kredit memang lebih mendominasi dan jadi pilihan banyak orang sebagai alat transaksi yang sah. Lantas bagaimana nasib kartu charge saat ini?

Sebelum kita masuk pada pembahasan yang mendalam mengenai kartu charge serta perbedaannya dengan kartu kredit, perlu Anda ketahui bahwa kartu charge sudah ada sejak tahun 1950. Bermula dari kejadian yang menimpa seorang businessman bernama Frank McNamara ketika sedang santap malam. Ia lupa membawa dompet sehingga membuatnya memutar otak untuk melakukan pembayaran. Dan kemudian ia membayarnya dengan menggunakan kartu pembayaran yang unik yaitu kartu charge. Ini merupakan cikal bakal tercetusnya kartu charge.

Kala itu, kartu charge didefinisikan sebagai alat transaksi pengganti bila konsumen hendak menunda pembayaran saat berbelanja atau bersantap. Kemudian pihak bank akan membayarkan dahulu pada pemilik toko. Kurang lebih cara kerjanya tak berbeda jauh dengan kartu kredit, hanya saja pada saat bank menagih ke konsumen, jumlah yang dibayarkan harus penuh. Tak ada pembayaran minimum.

Perkembangan Kartu Charge

kartu charge pertama dikeluarkan oleh Diners Club

kartu charge pertama dikeluarkan oleh Diners Club

Setelah kejadian yang menimpa Frank McNamara, kartu charge perlahan mulai dikenal. Kala itu Diners Club merupakan kartu charge pertama di dunia.  Bagi pemegang Diners Club bisa makan dan minum tanpa membawa uang tunai. Perusahaan Diners Club akan membayar terlebih dulu kepada toko atau restoran, lalu baru akan ditagihkan di bulan berikutnya kepada si pemilik kartu.

Semenjak itu di tahun 1951 penggunaan kartu Diners Club terkenal di Amerika. Di tahun yang sama pula kartu charge bermetamorfosis dari bahan kertas menjadi bahan plastik. Tubuhnya pun semakin memesona. Setelah Diners Club, American Express juga tergiur untuk menerbitkan kartu charge. Namun, perlahan-lahan karena ketenaran kartu kredit yang semakin memudahkan proses transaksi, akhirnya Amex pun tak lagi mengeluarkan kartu charge.

Ketenaran kartu charge makin memudar karena gempuran dari produk kartu kredit. Apalagi proses serta pembayarannya lebih mudah. Di samping itu VISA dan MasterCard sebagai pelopor kartu kredit kerap memopulerkan produknya di seluruh dunia. Pun keduanya terus memperluas jaringan dengan beberapa merchant dan menambah layanan yang sama persis dengan kartu kredit. Hingga akhirnya masyarakat Indonesia justru jauh lebih memilih dan mengenal kartu kredit sebagai alat pembayaran yang sah ketimbang kartu charge.

Kartu Charge di Indonesia

American Express merupakan salah satu pelopor masuknya kartu charge di Indonesia. Pemilik kartu tersebut bisa menggunakannya sebagai pembayaran. Sayang, hanya dapat dipergunakan ketika melancong ke luar negeri terutama ke kota-kota besar di Amerika. Hal ini karena di Indonesia tempat untuk menggesek kartu charge sudah semakin minim.

Selain AMEX, beberapa jenis kartu charge yang pernah beredar di pasar Indonesia antara lain Danamon, BNI, CIMB, BCA Blue Card, dsb. Eksistensi BCA Blue Card juga sudah punah akibat gempuran VISA dan MasterCard yang menjadi principal kartu kredit di seluruh dunia. Sementara itu Danamon, BNI dan CIMB masih menerapkan kartu charge dengan konsep syariah.

Syariah charge card bisa Anda temukan di perbankan syariah. Memang pemainnya masih sedikit di pasar Indonesia. Anda bisa menemukan kartu charge syariah ini di BNI Syariah, Danamon Syariah, dan CIMB Niaga Syariah. Salah satu keuntungan memakai kartu charge yang ditawarkan bank-bank tersebut adalah biayanya lebih murah dibanding kartu kredit konvensional.

Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Charge

Lantas, setelah mulai mengenal kartu charge, apa yang membedakannya dengan kartu kredit? Keduanya sama-sama kartu utang yang memudahkan Anda dalam bertransaksi. Keduanya sama-sama memberikan kewajiban pembayaran sebulan setelah dipergunakan. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, kedua kartu ini menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Berikut rangkuman perbedaan kedua kartu tersebut ;

PerbedaanKartu KreditKartu Charge
Cara PenggunaanGesek di mesin EDCGesek di mesin EDC
Sistem PembayaranPembayaran minimum 10% – 20% dari total saldo tagihan dan dibayarkan paling lambat pada tanggal jatuh tempo penagihan yang ditentukan setiap bulan.Pembayaran penuh atas semua tagihan sebelum tagihan berikutnya
Limit KartuJumlah limit diberikan kepada setiap anggota yang tergantung dari jenis kartu (Gold, Regular atau Classic)Tidak terkena limit penggunaan dalam melakukan transaksi.
Pemberlakuan Denda Denda akan dikenakan apabila ada keterlambatan pembayaran (setelah tanggal jatuh tempo) sebesar persentase tertentu dari pembayaran minimum atau sejumlah tertentu tanpa dikaitkan dengan jumlah pembayaran minimum.Denda berlaku bila pembayaran tidak dilakukan secara penuh, jumlahnya sebesar persentase tertentu.
Tingkat BungaTingkat bunga dikenakan atas saldo kredit, besarnya sesuai tingkat bunga pasar.Setiap pembayaran tagihan tidak dikenakan tingkat bunga
Proses PengajuanCukup mudah, saat ini bisa dilakukan melalui online sekalipun. Asalkan memiliki IDI historis yang bersih.Rumit, karena tidak semua orang bisa memilikinya. Diutamakan bagi nasabah-nasabah atau orang-orang terpilih yang secara keuangan sangatlah mapan.
Masa BerlakuUmumnya 5 tahun. Selama saldo masih ada dan pembayaran tagihan tidak penuh kartu tetap bisa digunakan.Pada saat tidak membayar penuh maka secara otomatis kartu charge tersebut tidak bisa dipergunakan sama sekali (diblokir).

Melihat perbedaan itu semua, Anda bisa melihat bahwa kartu kredit memiliki keunggulan dan daya tarik sebagai kartu utang. Tak heran, ada individu yang bahkan bisa memiliki dua sampai tiga kartu kredit. Meskipun demikian, Anda tetap harus berhati-hati dengan keuangan Anda.

Anda bisa memiliki keduanya bila mampu. Pun keduanya mumpuni membantu Anda di kala kondisi keuangan sedang terjepit. Terutama saat menghadapi masalah darurat seperti biaya perawatan rumah sakit, membuka usaha hingga renovasi rumah.

Setelah tahu perbedaan kedua kertu tersebut, ketahui juga bahwa ada 9 Alasan Mengapa Kartu Kredit Indonesia Tidak Baik Untuk Anda!

Komentar