Persiapan Dana Untuk Memiliki Buah Hati

Persiapan Dana Untuk Memiliki Buah Hati

Summary

Ada tiga pos pengeluaran yang wajib Anda persiapkan sebelum berencana memiliki buah hati. Pos tersebut antara lain pos pre kelahiran, pos kelahiran hingga pasca kelahiran.

Kehadiran sang buah hati merupakan momen berharga yang dinantikan setiap pasangan. Apalagi jika kelahiran tersebut merupakan yang pertama. Pasti banyak sekali persiapan yang dibutuhkan. Mulai dari biaya kelahiran, biaya obat-obatan, hingga keperluan sang buah hati ketika sudah lahir. Tentu semua kebutuhan tersebut masuk dalam dana untuk melahirkan.

Sejatinya, dana untuk memiliki buah hati ini perlu dipersiapkan beberapa bulan sebelum kelahiran. Sebaiknya ketika Anda menikah pun, sudah harus memikirkan hal ini terlebih jika ingin langsung memiliki buah hati. Banyak pasangan muda yang masih kebingungan mengatur dana untuk melahirkan. Harus mulai dari mana dan berapa kisaran biaya yang perlu dipersiapkan.

Sebagai panduan untuk Anda yang sedang menantikan kedatangan sang buah hati, kami akan memberi informasi mengenai pos-pos pengeluaran yang wajib Anda persiapkan. Supaya keuangan Anda terarah dan tidak mengalami defisit anggaran.

Pos Pre Kelahiran

Perasaan bahagia akan menghampiri Anda saat istri dinyatakan positif hamil. Tiba saatnya mempersiapkan dana untuk melahirkan. Selama masa kehamilan, pasangan Anda memerlukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi si jabang bayi. Umumnya biaya pemeriksaan itu mencakup biaya dokter, cek USG, vitamin serta obat-obatan.

Rata-rata biaya sekali check-up berkisar Rp 300 ribu -Rp 700 ribu. Tergantung kebijakan rumah sakit. AturDuit melakukan survey terhadap beberapa ibu muda yang baru saja melahirkan. Di RSIA Hermina, sekali pemeriksaan bisa menghabiskan Rp 500 ribu. Sudah termasuk dengan pemeriksaan USG dan pemberian vitamin bagi sang ibu. Di RSIA Bunda, Anda perlu merogoh kocek Rp 600 ribu untuk memeriksa keadaan jabang bayi.

Lain lagi di RSIA Yadika. Sekali periksa, calon ibu harus mengucurkan dana berkisar Rp 700 ribu. Dan di RS Eka Hospital dana untuk pemeriksaan ini berada di kisaran Rp 500 ribu – Rp 800 ribu. Sedangkan RSIA Tambak butuh dana Rp 650 ribu untuk pemeriksaan. Sebagai langkah aman, sebaiknya setiap bulan Anda dan pasangan menyisihkan Rp 1 juta. Pasalnya, ketika memasuki usia kehamilan 8 bulan, calon ibu harus rutin periksa. Dari sebulan sekali menjadi seminggu sekali.

Anda akan sangat terbantu apabila dari pihak kantor memberikan asuransi dan membiayai setiap pemeriksaan hingga proses kelahiran. Tetap saja harus memeriksa plafonnya. Misalnya, Anda ingin kamar VIP tapi kantor hanya membayari kelas 1. Maka selisihnya harus Anda bayarkan.

Simulasi

Biaya periksa    : Rp 1 juta x 12 kali periksa

Total                     : Rp 12 juta

Pos Persalinan

Dana untuk melahirkan di posisi ini adalah untuk membiayai saat proses persalinan. Itu berarti biaya yang dibutuhkan akan berkali lipat dari biaya pemeriksaan. Sama halnya dengan biaya pemeriksaan, biaya persalinan masing-masing rumah sakit bervariasi. Bagi Anda yang menginginkan persalinan normal, dana yang dikucurkan jauh lebih murah dibanding operasi Caesar.

Berapa sebenarnya kisaran dana untuk melahirkan saat persalinan? Tim AturDuit telah bertanya pada beberapa ibu yang baru saja melahirkan. Ini bisa menjadi acuan dan gambaran bagi Anda yang sedang mengandung atau baru merencanakan proses kehamilan supaya bisa menabung dari sekarang.

1. Beby Carmelita, 26 tahun

Print

Alasannya memilih RS Bunda yang terletak di daerah Menteng ini karena kualitasnya yang sudah terkenal mumpuni. Bahkan beberapa selebriti Indonesia melahirkan di RS ini. Beby mengatakan bahwa ia dan suaminya sepakat untuk melahirkan anak pertama mereka yang berjenis kelamin laki-laki di RS ini.

“Untungnya ada asuransi dari kantor suami yang bisa membiayai biaya persalinan. Dan bukannya saya tidak mau kelahiran normal, hanya saja anaknya belum mau lahir hingga waktunya tiba. Jadi harus dilakukan operasi”, katanya.

2. Jessica Nadine, 27 tahun

Print

Pemilihan RS untuk bersalin bagi Jessica sangat penting. Ia memilih RSIA Hermina, Ciputat yang berada tidak jauh dari rumahnya. Baginya, lokasi sangat menentukan dan beruntung sekali terdapat RSIA swasta yang kualitasnya sudah tak diragukan lagi. Di samping itu ia tidak mau memilih RS negeri karena takut mengantre terlalu lama meskipun sang suami memiliki layanan BPJS.

“Meski harus membayar tanpa asuransi saya tidak masalah. Buat saya yang terutama adalah anak saya bisa lahir dengan selamat dan sehat. Saya juga memilih dokter kandungan yang jadi rekomendasi di RS ini”, jelas ibu muda yang sedang menikmati masa bahagia nya karena telah memiliki buah hati yang merupakan anak pertama.

3. Anastasia Amanda, 26 tahun

Print

Sebagai staff asuransi, Anastasia memang memperoleh fasilitas asuransi dari kantornya. Namun, ia tak lantas sembarang memilih RS untuk melahirkan anak pertamanya. Bersama suami ia memutuskan untuk memilih RS Eka Hospital di daerah BSD. Ia menuturkan bahwa keputusannya tersebut karena jarak rumah yang dekat dengan rumah sakit. Kurang lebih hanya sekitar 20 menit.

“Sebelumnya sepupu saya juga melahirkan di sini dan dia mengatakan perawatannya serta penanganan tim medis sangat bagus. Jadi, kami putuskan untuk melahirkan di sini dan mengambil kelas VIP. Untung plafon dari kantor juga sesuai”, terangnya.

Pos Pasca Kelahiran

Setelah menikmati peranan baru menjadi orang tua tentu rasa gembira kerap menyelimuti Anda dan pasangan. Nah, pengeluaran Anda untuk sang buah hati belum selesai. Memiliki buah hati berarti pengeluaran Anda akan bertambah banyak.

Pasca melahirkan, Anda harus membeli beberapa kebutuhan sang bayi. Biaya-biaya untuk pemenuhan kebutuhan ini ternyata cukup banyak. Bila tidak dicicil sejak awal kehamilan rasanya memang berat. Terlebih harga kebutuhan bayi itu cukup mahal. Anda bisa memanfaatkan hibah dari kakak atau sepupu yang lebih dahulu melahirkan. Biasanya ada barang-barang yang masih layak dipakai seperti baju, kasur hingga stroller.

Rata-rata sebagai ibu baru, Anda pasti lebih menyukai untuk membeli semua kebutuhan si bayi tanpa menunggu hibah. Dan ini memang cukup memberatkan kantong. Pasalnya kebutuhan bayi itu sangatlah banyak. Dari mulai perlengkapan tidur, peralatan mandi, kasur, popok hingga stroller. Kurang lebih bisa menghabiskan sekitar Rp 6 juta-Rp 10 juta.

Ada cara yang efektif untuk memangkas biaya tersebut. Salah satunya adalah meminta keluarga, sahabat, dan teman kantor untuk memberi kado yang sesuai kebutuhan. Memberlakukan sistem request sangat menolong untuk mengurangi biaya belanja Anda.

Selain membeli kebutuhan bayi, biaya pasca kelahiran yang perlu Anda perhatikan adalah membayar pengasuh. Ini berlaku bagi ibu-ibu yang mau mempekerjakan pengasuh untuk menjaga anak Anda selama sang ibu bekerja. Rata-rata di Indonesia biaya pengasuh berkisar Rp 2,5 juta- Rp 4 juta per bulan.

Terakhir, jangan lupa persiapkan pengeluaran untuk biaya vaksinasi minimal hingga bayi usia satu tahun. Rata-rata untuk sekali vaksinasi membutuhkan dana Rp 500 ribu. Dan vaksinasi ini rutin setiap bulan. Buatlah pos pengeluaran sesuai dengan estimasi biaya dokter dan vaksinasi di rumah sakit pilihan ibu.

Kehadiran sang buah hati memang sangat membahagiakan, maka itu segera Lindungi Buah Hati Anda Dengan Asuransi Kesehatan Anak

 

 

Komentar