Pertimbangan Karakteristik Risiko dalam Pengajuan Kredit

karakteristik risiko

Bagi mereka yang hidup di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan sebagainya, kebutuhan akan dana memang sangat tinggi, tentu dengan berbagai alasan yang dimiliki tiap individu dalam masyarakat. Tidak dipungkiri, kebutuhan dana menjadi sangat penting ketika dihadapkan pada persoalan yang mengharuskan seseorang untuk menyediakan dana besar dalam waktu singkat. Contohnya cicilan rumah yang menunggak, pembayaran biaya kuliah, tagihan rumah sakit, tunggakan kartu kredit, dan semacamnya.

Saat mengalami situasi di atas, mungkin pendapatan bulanan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pada situasi seperti inilah, banyak orang yang kebingungan mencari cara untuk mendapatkan dana. Biasanya alternatif yang dilakukan adalah berhutang kepada keluarga, teman atau tetangga, juga institusi jasa keuangan.

Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, kegiatan berhutang tidak asing lagi. Sekarang ini, sebagian masyarakat di Indonesia lebih senang membeli suatu barang dengan cara mencicil atau kredit. Bisa dikatakan, hal ini sudah menjadi tren.

Kegiatan berhutang juga didukung dengan berbagai macam produk yang dikeluarkan oleh industri jasa keuangan, terutama industri perbankan. Produk kartu kredit yang menyediakan berbagai macam penawaran menggiurkan dan pelayanan yang mudah membuat orang terlena dalam menggunakannya sehingga mereka terus melakukan kegiatan berhutang atas barang dan jasa yang dikonsumsi.

Tidak dipungkiri, keinginan manusia memang tidak terbatas, namun di sisi lain, harus disadari bahwa dana yang tersedia untuk memenuhi keinginan yang tidak terbatas tersebut ada batasnya. Artinya, perlu ada pengelolaan yang bijak agar pengeluaran seimbang dengan pendapatan.

Sekarang ini, cukup banyak masyarakat yang menggunakan produk perbankan dalam rangka memenuhi kebutuhan keuangan. Salah satu produk yang sering digunakan adalah Kredit Tanpa Anggunan atau disingkat KTA. Produk ini menjadi pilihan dengan alasan tidak perlunya penjaminan aset kepada bank. Karena tidak berdasarkan aset, maka tingkat pinjaman yang diberikan didasarkan pada kemampuan seseorang dalam mengembalikan pinjaman tersebut kepada bank.

Memang benar, penggunaan KTA ketika seseorang membutuhkan dana terbilang menguntungkan, karena penggunaan pinjaman terbilang bebas dan sesuai dengan kebutuhan, suku bunga terbilang tetap dan tidak mengikuti pasar, persyaratan terbilang mudah dan prosesnya termasuk cepat, serta tidak menggunakan jaminan. Namun, kendati memiliki keuntungan, masyarakat juga perlu mengetahui risiko KTA. Dalam konteks ini, suku bunga dan besaran dana yang harus dikembalikan kepada bank perlu diperhatikan. Jangan sembarangan mengajukan KTA bila memang tidak mampu mengembalikan dana.

Jangan Asal Memilih Institusi Keuangan

Pada dasarnya, cukup banyak alternatif lain dalam mencari dana selain dari KTA. Namun, untuk memilih institusi mana yang sesuai, hal ini tergantung pada kemampuan risiko seseorang. Jangan asal memilih institusi keuangan dalam mencari dana atau melakukan peminjaman.

Sebelum meminjam, tidak ada salahnya mengetahui profil risiko diri sendiri. Dengan mengetahui dan menyadari hal tersebut, akan mudah bagi Anda untuk memilih institusi mana yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Selain itu, perlu juga diketahui tujuan penggunaan pinjaman, juga pengukuran tempo kebutuhan, jangka panjang atau jangka pendek. Hal ini perlu diperhatikan karena akan ada pengaruhnya terhadap proses pengembalian dana pinjaman.

Untuk mendapatkan dana selain dari KTA, masyarakat bisa mencari alternatif dari institusi lain, seperti perusahaan pembiayaan, pegadaian, koperasi, perusahaan asuransi dan sebagainya.

Bila masyarakat membutuhkan kendaraan seperti sepeda motor atau mobil, tidak ada salahnya mengakses perusahaan pembiayaan. Prosesnya termasuk cepat dan syaratnya terbilang mudah. Cukup dengan mendatangi salah satu perusahaan pembiayaan yang terpercaya dan memenuhi berbagai macam persyaratan yang diberikan, Anda dapat langsung mengantongi dana yang Anda butuhkan.

Bila membutuhkan dana untuk membiayai rumah sakit maka tidak ada salahnya mengakses perusahaan asuransi. Pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki ikatan kerja sama dengan banyak rumah sakit, karena akan memudahkan seseorang untuk mengakses dana asuransi jika pihak rumah sakit telah familiar dengan perusahaan tersebut.

Kesimpulannya adalah, Anda perlu menentukan untuk apa Anda butuh dana, berapa lama dana tersebut bisa Anda kembalikan, dan bagaimana tingkat risikonya berkaitan dengan aset yang Anda miliki saat ini. Dengan mengetahui dan menyadari hal-hal di atas, pengelolaan dana akan lebih optimal dan Anda akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk informasi lebih lanjut seputar keuangan di Indonesia, pastikan Anda memeriksa AturDuit.com

Komentar