Pilih Apartemen atau Rumah Tapak Sebagai Investasi?

rumah tapak

Memiliki sebuah hunian adalah impian semua orang. Pun hunian atau tempat tinggal merupakan kebutuhan primer. Variasi hunian saat ini sudah merajalela mulai dari apartemen, rumah tapak hingga rumah susun. Masyarakat tinggal memilih manakah hunian untuk investasi yang sesuai kebutuhan serta kemampuan finansial untuk dijadikan investasi. Pun, pada dasarnya hunian dapat dijadikan investasi. Meski begitu, masing-masing jenis hunian tersebut tentu memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.

Kondisi tanah untuk membangun lahan perumahan yang semakin padat dan harga kian melejit setiap tahun menyurutkan minat masyarakat dalam berinvestasi rumah. Sehingga menjadikan rumah tapak sebagai investasi bisa jadi menguntungkan asal bisa mengelolanya dengan baik. Apartemen juga bisa jadi opsi sebagai sarana investasi karena ada fasilitas yang lengkap. Jadi, keduanya punya sisi positif maupun negatif.

Bagi Anda yang sedang memiliki pergumulan untuk membeli hunian yang akan merangkap sebagai investasi coba telusuri dahulu kekurangan serta kelebihannya. Faktor terpenting jangan sampai Anda membeli tempat hunian yang melebihi kapasitas finansial. Berikut tips-tips memilih tempat hunian , apakah Anda lebih cocok membeli apartemen atau rumah tapak sebagai investasi.

Kelebihan Apartemen

1) Fasilitas lengkap

Umumnya pengembang apartemen ingin memudahkan para penghuninya saat beraktivitas. Baik untuk memenuhi kebutuhan perut hingga kesehatan. Oleh karena itu beberapa apartemen menyediakan mini market, restoran, kolam renang, pusat kebugaran hingga jasa laundry. Sehingga sebagai investor, Anda bisa meyakinkan penyewa bahwa semua kebutuhan yang diperlukan tersedia.

2) Tersedia jasa keamanan dan kebersihan

Pengembang apartemen ingin memanjakan para penghuni agar bisa memperoleh kenyamanan di dalamnya. Untuk itu, rata-rata setiap apartemen dilengkapi dengan jasa keamanan, sistem kebersihan,  pengairan, dan listrik. Semua kelengkapan tersebut sudah termasuk dalam fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Ini merupakan salah satu keuntungan saat investasi apartemen.

3) Cocok untuk investasi jangka menengah

Berinvestasi apartemen jauh lebih mudah karena peminatnya banyak. Biasanya unit apartemen akan menguntungkan bila disewakan kembali. Lebih untung lagi jika Anda memiliki apartemen yang berada di lokasi strategis karena harga sewanya bisa jadi lebih tinggi. Misalnya, apartemen di sekitar Sudirman, Kemang, Thamrin akan menuai potensi karena penyewanya mayoritas pekerja lokal dan luar negeri yang bekerja di Indonesia. Di samping itu lokasinya berada di aera Central Business District (CBD).

Kelemahan Apartemen

1) Terdapat peraturan yang wajib dipatuhi

Mayoritas pengembang apartemen memberikan peraturan yang wajib dipatuhi oleh setiap penghuninya. Misalnya, tidak diperkenankan membawa binatang peliharaan, dilarang berkebun dan menanam tanaman di sekitar unit apartemen dan lainnya. Peraturan-peraturan seperti ini membuat penghuni kurang bebas dalam mengekspresikan keinginannya.

2) Hidup individualisme

Para penghuni apartemen akan cenderung hidup individualisme dan interaksi sulit terbentuk karena ruangan yang tertutup. Malahan antara satu penghuni apartemen dengan yang lainnya bisa tak saling mengenal meski berada di satu lantai yang sama. Sehingga Anda hanya menjadikan apartemen sebagai tempat beristirahat saja dan tak bisa bersosialisasi dengan penghuni lain.

 

Kelebihan Rumah Tapak

1) Investasi jangka panjang

Pada umumnya berinvestasi rumah bertujuan untuk jangka panjang. Periodenya bisa 20-30 tahun. Untuk itu, bagi Anda yang punya rencana mengumpulkan dana masa depan, untuk pensiun misalnya maka investasi rumah tapak sangat menguntungkan. Anda bisa menyewakan kembali atau menjualnya di saat harga tanah sedang tinggi.

2) Harga tanah semakin meningkat

Setiap tahun harga tanah mengalami peningkatan signifikan. Akibatnya, capital gain juga lebih untung ketimbang investasi apartemen. Kembali lagi lokasi juga jadi prioritas. Rumah tapak yang berada di area strategis akan membuat peminat datang berbondong-bondong. Selain itu, rumah yang berada di area bebas banjir juga akan jadi favorit. Lahan yang semakin berkurang dan tingginya permintaan masyarakat akan membuat harga properti semakin tinggi.

3) Dapat diperluas

Sebagai investor tentu Anda harus bisa meyakinkan dan merebut hati calon pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Bagi Anda yang lebih memilih rumah tapak sebagai investasi maka katakan pada calon pembeli bahwa rumah dapat diperluas. Rumah dapat dikembangkan secara horizontal bila ada lahan sisa dan secara vertikal alias bertingkat jika tak ada sisa.

Kelemahan Rumah Tapak

1) Perlu waktu lama memasarkannya

Tak seperti apartemen yang lebih mudah terjual atau tersewa. Mencari penyewa atau pembeli rumah tapak lebih sulit dan perlu waktu lama. Sebab, ada banyak pertimbangan dalam menarik calon pembeli, salah satunya adalah tren. Contohnya, ketergantungan pada kebijakan arah pengembangan wilayah. Dengan demikian, dibutuhkan taktik untuk memilih lokasi yang tepat agar investasi Anda bisa menguntungkan.

2) Biaya perawatan besar

Siap-siap merogoh dana lebih jika memilih rumah tapak sebagai investasi. Ketika Anda tak menempatinya dan masih menunggu calon penyewa serta pembeli maka rumah pun memerlukan perawatan lebih, misalnya jika ada kebocoran, cat yang mengelupas, bahkan adanya hama rayap. Anda tentu perlu menjaganya tetap prima agar kualitasnya tak menurunkan harga rumah tersebut.

Sudah siap mau investasi apa? Baca juga cara memilih lokasi rumah dengan prospek investasi tinggi

 

Komentar