
Banyak Orang Indonesia Berburu Rumah Dibawa Rp 250 Juta
Jelas bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih rumah tapak daripada rumah vertikal seperti rumah susun atau apartemen. Hal ini karena mereka menganggap bahwa membeli rumah dengan lahannya lebih menguntungkan daripada hanya membeli bangunannya saja. Selain itu, masyarakat Indonesia paling banyak mengincar rumah dengan harga di bawah Rp 250 juta.
Hal ini senada dengan data yang didapatkan oleh Inside.ID, lembaga riset pemasaran online di bawah naungan Non-Fiction Innovative Research Agency. Sebanyak 76% orang Indonesia memilih untuk membeli rumah tapak dibandingkan dengan rumah susun.
“Salah satu alasan orang Indonesia lebih memilih rumah tapak karena memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan menjadi pekarangan atau tempat bermain anak,” jelas Andres Christian, Head of Research Inside.ID.
Andres menjelaskan, hunian apartemen yang kebanyakan berada di pusat kota terlalu mahal untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bagi orang Indonesia, rumah bukan hanya sebagai tempat hunian, melainkan juga sebagai investasi jangka panjang. Pemahaman akan nilai properti yang makin meningkat menjadi pemicu bagi banyak orang untuk memiliki rumah pribadi.
Investasi berupa rumah ini tidak membutuhkan usaha tambahan. Nilainya akan naik dengan sendirinya seiring dengan makin padatnya penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan hunian layak. Bahkan bagi sebagian orang, rumah juga dapat menjadi sumber pendapatan pasif. Misalnya rumah yang disewakan sebagai kontrakan atau kos.
Dari riset yang diadakan oleh Inside.id, sekitar 41% responden sedang mencari produk properti yang akan dimanfaatkan sebagai investasi. Properti yang banyak dicari adalah rumah tapak sebanyak 76%, tanah sebanyak 14%, apartemen sebanyak 8%. Sisanya 2% mencari properti jenis rusun.
Pertimbangan
Sebagai harta tetap yang akan digunakan dalam jangka panjang, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membeli rumah baik sebagai tempat tinggal maupun investasi.
Pertama, pastikan kelengkapan dokumen seperti sertifikat tanah, SHM, dan dokumen lainnya. Kedua, harga properti harus sesuai dengan budget yang ditentukan atau setidaknya memiliki harga yang terjangkau bagi calon pembeli.
Ketiga, lokasi yang strategis, seperti area pusat kota atau area dimana sarana transportasi mudah untuk dijangkau. Keempat, lingkungan yang baik, karena kondisi lingkungan yang baik juga bisa mempengaruhi nilai properti juga menjadikan penghuninya merasa nyaman. Kelima, kondisi bangunan yang layak.
“Dari hasil riset yang sama terungkap sebanyak 75 persen responden yang berasal dari seluruh Indonesia mencari informasi melalui internet, baik dengan mengakses situs penyedia properti ataupun lewat mesin pencarian,” tutur Andres.
[source]
Komentar