Seri Perencanaan Keuangan: Antara Asuransi, Unit link dan Investasi
Warren Buffet, tokoh investasi terkemuka memberi saran yang menarik tentang sebuah investasi. Banyak diantara kita terjebak dengan pola fikir bahwa untuk berinvestasi harus kaya dulu, padahal menurut Buffet berinvestasilah pada keuangan dan Anda akan kaya. Ada banyak instrumental investasi yang ada di Indonesia, mulai dari komoditas (emas, perak, dsb), pasar modal (saham, reksadana, dsb) sampai dengan produk kombinasi asuransi dan investasi yang biasa kita kenal dengan istilah Unit Link. Nah produk apakah yang Anda pilih dan paling tepat buat Anda? Mari kita simak detail produk tersebut sehingga Anda bisa memilih produk yang paling tepat buat Anda. Hal yang paling utama di tentukan di awal adalah: “Apapun produk pilihan Anda, kembalikan ke tujuan awal keuangan Anda”.
Tujuan Awal dari Perencanaan Keuangan Anda
Secara prinsip ada 2 hal yang harus kita pahami di awal:
- Anda mencari produk proteksi atau
- Anda mencari produk investasi
Jika Anda mencari proteksi, misal karena usia sudah tua (diatas 50 tahun), ambil saja Asuransi murni tanpa investasi, misal asuransi jiwa, personal accident, asuransi kesehatan dsb. Jika Anda berani ambil resiko dan memburu gain/margin keuntungan yang besar, ambil saja produk murni investasi tanpa ada proteksi, misal saham, reksadana, komoditas emas, dsb. Kedua pilihan diatas akan memberikan hasil maksimal bagi tujuan keuangan Anda.
Bagaimana dengan kombinasi antara kedua produk diatas? Satu hal yang pasti, hasilnya tidak akan maksimal, namun Anda akan mendapatkan kedua tujuan keuangan diatas sekaligus, yaitu proteksi sekaligus investasi. Artinya apa? Nilai premi yang Anda bayarkan akan bertumbuh, dan Anda juga akan mendapatkan proteksi diri sesuai pilihan cover Asuransi yang Anda ambil walaupun kedua benefit diatas tidak maksimal dibandingkan jika Anda ambil salah satu produk saja.
Tabel ilustrasi sebagai berikut:
Produk |
Tujuan Keuangan |
Manfaat Produk |
Kelebihan |
Kekurangan |
Asuransi Murni | Proteksi keuangan | Resiko keuangan dilindungi | Premi rendah | Tidak ada klaim, Dana Hilang |
Asuransi Unit link | Proteksi keuangan | Resiko keuangan dilindungi | Tidak ada klaim, dana tetap bisa cair | Premi mahal |
Investasi Murni | Keuntungan Maksimum | Dana investasi besar | Gain yang besar | Tidak ada proteksi, dan potensial total loss |
Penjelasan tambahan yang membedakan ketiga produk keuangan diatas:
Unit Link, Uang Pertanggungan (UP) jika terjadi klaim, akan kecil karena alokasi premi banyak di sektor investasi, sementara untuk asuransi murni nilai UP nya besar. Misalnya terjadi klaim meninggal dunia, maka produk unit link hanya akan memberi porsi senilai UP nya saja, jika nilai investasinya belum berkembang, sementara jika di asuransi murni nilai UP akan full tanpa dipotong biaya investasi.
- Anda bisa membayangkan misalnya pada saat pemegang polis melakukan claim meninggal, harga unitlink lagi turun drastis, maka ahli waris hanya akan mendapatkan UP yang sangat kecil . Asuransi Unit Link memang cocok untuk usia muda dibawah 35 tahun, sedangkan bagi Anda yang sudah masuk usia senja 35 – 50 th, sebaiknya ambil Asuransi murni tanpa investasi supaya hasil proteksi besar sehingga saat terjadi claim nilai UP nya besar.
- Ilustrasi sederhana, misalnya jika Anda ambil produk Asuransi Murni dengan premi 500ribu/bulan, maka kita akan mendapatkan proteksi asuransi dengan nilai UP yang besarjika dibandingankan dengan Unit Link, namun demikian produk ini mewajibkan kita menabung seumur hidup supaya kita bisa dicover sampai seumur hidup juga. Sementara itu jika Anda ambil Asuransi plus investasi atau unit link dengan membayar premi 500ribu/bulan selama 10 tahun maka Anda sudah bisa mendapatkan coveran proteksi asuransi seumur hidup walaupun nilai UP nya lebih kecil dibandingkan Asuransi murni. Premi untuk cover proteksi selama seumur hidup untuk produk unit link diambilkan dari tingkat return dari investasi yang ditanamkan.
Untuk mendapatkan informasi dan aplikasi online GRATIS tentang asuransi mobil di Indonesia silahkan ke AturDuit.com.
*Dipublikasikan juga di sarjanaku.com
Komentar