Tidak Ada Biaya untuk Renovasi Rumah? Dapatkan Solusinya!
Mempunyai rumah tentunya menjadi idaman setiap keluarga baru. Bagi mereka yang tidak sanggup membeli secara tunai, terdapat fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk membeli rumah idaman secara kredit. Namun setelah beberapa lama memiliki rumah, permasalahan baru muncul yaitu renovasi bagian-bagian rumah yang biayanya tidak sedikit. Meskipun rumah Anda baru dibeli atau dibangun, banyak di antara pemilik rumah yang merasa tidak puas dengan bentuk rumahnya sehingga berencana untuk melakukan renovasi rumah. Kebutuhan renovasi ini bahkan semakin mendesak apabila kondisi beberapa bagian rumah Anda rusak dan membutuhkan perbaikan segera. Masalah muncul jika dana yang Anda miliki untuk renovasi tersebut masih jauh di bawah rencana anggaran biaya atau bahkan nol. Anda tidak perlu khawatir, beberapa tips di bawah ini dapat membantu untuk memberi Anda jalan keluar.
1. Ajukan kredit renovasi rumah.
Anda dapat menjaminkan sertifikat rumah Anda ke bank untuk mendapatkan kredit renovasi. Holcim, salah satu perusahaan penghasil semen di Indonesia mempunyai program layanan pembiayaan renovasi tersebut melalui kerja sama mereka dengan BRI dan BNI. Anda dapat menghubungi gerai Holcim terdekat di kota Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program ini.
2. Manfaatkan fasilitas kredit renovasi rumah dari Jamsostek.
Bagi Anda karyawan yang sudah terdaftar sebagai anggota Jamsostek (saat ini dinamakan BPJS ketenagakerjaan) dan sudah menjadi peserta minimal 5 tahun, Anda dapat memanfaatkan fasilitas kredit renovasi rumah dari Jamsostek ini. Dalam membiayai kredit renovasi rumah ini, pihak Jamsostek juga bekerja sama dengan bank tertentu. Jaminannya adalah dana Anda yang tersimpan dalam rekening Jamsostek. Prosesnya mudah, Anda tinggal datang ke kantor Jamsosek terdekat dan melengkapi persyaratan yang diminta.
3. Manfaatkan fasilitas top up untuk biaya renovasi rumah Anda.
Bagi Anda yang memiliki rumah dengan fasilitas KPR yang status pembayarannya belum lunas, sementara kondisi rumah sudah membutuhkan renovasi, maka solusi paling cepat dan aman adalah memanfaatkan fasilitas top up dari KPR Anda. Fasilitas top up adalah pengajuan dana pinjaman dengan jaminan rumah yang saat ini masih dibiayai bank dalam bentuk KPR. Fasilitas ini umumnya dapat diberikan setelah nasabah melewati separuh dari masa kredit dan mempunyai riwayat kredit yang baik. KPR awal Anda akan ditutup dan Anda akan mempunyai kredit baru. Selisih dana plafon pinjaman Anda setelah dikurangi sisa KPR sebelumnya dapat Anda manfaatkan untuk renovasi rumah. Beberapa bank medukung fasilitas ini.
4. Lakukan oper alih KPR Anda untuk mendapatkan dana renovasi.
Jika rumah yang Anda miliki saat ini masih berstatus kredit (KPR), maka Anda dapat melakukan oper/alih kredit ke bank lain untuk mendapatkan dana renovasi. Selisih plafon kredit dengan sisa pinjaman dapat Anda gunakan untuk biaya renovasi. Cara ini dapat Anda lakukan jika Anda tidak dapat melakukan pengajuan fasilitas top up kepada bank pemberi KPR Anda.
5. Kerjasama dengan toko material dalam bentuk pembayaran berjangka.
Jika Anda hanya punya anggaran terbatas untuk renovasi rumah (jika tidak punya biaya sama sekali, sebaiknya Anda menabung terlebih dahulu), maka Anda dapat menyiasati biaya renovasi dengan melakukan kerja sama dengan toko material dalam bentuk pembayaran pembelian material bangunan secara berjangka melalui angsuran bulanan.
Perlu Anda ketahui bahwa toko material mempunyai target dari pihak penyuplai (distributor) untuk segera menghabiskan stok di toko. Berdasarkan hal ini dan pemahaman bahwa biaya renovasi rumah relatif besar, toko material menghabiskan stok dengan memberi kemudahan bagi calon pembeli yang akan melakukan renovasi dengan cara mengangsur untuk pembelian material bangunan di toko mereka. Tempo pembayaran biasanya dalam jangka pendek 1-3 bulan dan syarat utamanya adalah Anda dikenal baik oleh toko material bangunan tersebut. Anda dapat saja mengajukan perpanjangan tempo pembayaran jika reputasi Anda bagus atau mencari toko bangunan lainnya. Biaya terbesar dalam proses renovasi rumah adalah pembelian material bangunan. Jika Anda sudah mendapatkan solusi untuk ini, maka Anda tinggal mencari biaya untuk tukang bangunannya. Jika Anda dapat mencari kontraktor banungan yang dapat diajak kerjasama pembayaran berjangka, tentu saja hal ini lebih memudahkan Anda dalam melakukan renovasi rumah.
Komentar