Tips Penting Dalam Membeli Rumah Bekas

Tips membeli rumah bekas

Ketika harga properti dan tanah semakin mahal, maka Anda tak perlu ragu untuk membeli rumah bekas. Saat ini, banyak rumah bekas yang dijual dengan kualitas cukup baik, yang penting Anda harus teliti dan jeli saat memilihnya. Membeli rumah bekas tentu biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan jika membeli rumah baru. Jika Anda hendak membeli rumah bekas, mungkin tips penting dalam membeli rumah bekas berikut ini dapat dijadikan panduan agar mendapatkan rumah bekas rasa rumah baru.

Fisik Rumah

Tips penting dalam membeli rumah bekas yang pertama adalah memerhatikan kondisi fisik rumah. Hal pertama yang pasti dilihat dari sebuah rumah adalah tampilan luarnya. Namun, Anda jangan sampai tertipu dengan tampilan luarnya yang menarik. Ketika melihat-lihat rumah bekas, ajaklah teman atau saudara Anda yang mengerti mengenai arsitek atau yang berpengalaman dalam bangunan rumah. Hal itu akan sangat Anda butuhkan untuk menilai kelayakan rumah bekas yang jadi incaran Anda.

Anda harus mengecek kekuatan dinding, saluran air yang bocor, dinding yang retak, kayu yang lapuk, langit-langit yang rendah, serta jumlah tempat sirkulasi udara yang dapat berfungsi sebagai jalur keluar-masuk cahaya dan udara. Rumah yang memiliki sedikit tempat sirkulasi udara, termasuk jendela, biasanya pengap dan lembap. Hal itu juga membuat udara yang ada di dalam rumah kurang sehat.

Sumber Air

Memerhatikan sumber air bersih di sebuah rumah juga merupakan tips penting dalam membeli rumah bekas. Cek lokasi sumber air yang digunakan rumah tersebut. Jika rumah bekas yang pilih menggunakan sumber air dari sumur, lokasi sumur tersebut haruslah berjarak minimal 10 meter dari septic tank. Jika jaraknya kurang dari 10 meter, bisa dipastikan sumber air bersih tersebut akan tercemar dan kurang layak dikonsumsi.

Bila sumber air berasal dari PALYJA, pastikan pemilik rumah sebelumnya tidak bermasalah dengan tagihan air. Selain itu, pastikan juga bahwa aliran air melalui PALYJA tidak bermasalah.

Listrik

Salah satu hal terpenting yang harus ada di sebuah rumah adalah aliran listrik. Jika tak ada listrik, hidup di dalam rumah akan gelap-gulita seperti tidak ada kehidupan. Karena itu, aliran listrik di rumah bekas yang Anda incar juga wajib dicek. Ajaklah ahli listrik untuk membantu memeriksanya.

Cek apakah tegangan listrik di rumah tersebut cukup untuk memenuhi segala peralatan elektronik Anda. Jika tegangannya tidak cukup, nanti listrik di rumah Anda akan sering mati. Selain itu, pastikan juga kabel-kabel listrik yang mengalir di rumah itu masih dalam kondisi baik. Hal itu untuk menghindari terjadinya korslet listrik yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran.

Usia Bangunan

Tanyakanlah mengenai usia bangunan rumah bekas tersebut. Jika si pemilik tidak mengetahui persis umurnya, klasifikasikan saja umur ke dalam usia 10 tahunan, 20 tahunan, 30 tahunan, dan seterusnya.

Tanyakan juga apakah rumah tersebut pernah direnovasi atau tidak, baik itu renovasi sebagian maupun renovasi total. Jika pernah direnovasi, tanyakan kapan renovasi terakhir dilakukan. Namun, hal itu juga bukanlah patokan pasti, sebab bangunan rumah juga ditentukan dari kualitas bahan bangunan yang digunakan, struktur, dan kualitas pengerjaannya. Yang jelas, semakin tua usia rumah tersebut, maka siap-siaplah untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk melakukan renovasi maupun perbaikan rumah bekas tersebut.

Surat-Surat

Setelah memeriksa fisik bangunan rumah bekas, hal berikutnya dan terpenting adalah memeriksa kelengkapan surat-surat rumah tersebut. Anda harus memeriksa Surat Hak Milik (SHM), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan sertifikat rumah beserta tanah tersebut. Pastikan juga apakah pemilik yang tertera di surat-surat tersebut adalah pemilik asli rumah tersebut. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga harus Anda tanyakan dan minta bukti pembayarannya.

Selain itu, Anda juga perlu menanyakan apakah rumah bekas tersebut tidak sedang dalam perebutan warisan keluarga atau tidak. Jika ternyata rumah yang Anda inginkan sedang dalam sengketa keluarga terkait ahli waris, sebaiknya Anda urungkan niat membeli rumah tersebut daripada harus direpotkan kemudian hari.

Anda juga sebaiknya membeli rumah bekas langsung dari pemiliknya, bukan melalui perantara. Selain proses tanya-jawab mengenai rumah terkait lebih cepat, Anda juga tidak perlu mengeluarkan uang jasa untuk perantara.

Lingkungan Rumah

Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan ketika akan membeli rumah, baik itu rumah baru maupun rumah bekas, adalah keadaan lingkungan di sekitar rumah tersebut. Anda harus mengecek apakah di daerah itu sering terjadi kemalingan, tidak dilewati angkutan umum, penerangan jalan ada atau tidak, dan apakah rumah tersebut maupun daerah di sekitarnya terendam banjir atau tidak ketika musim hujan.

Anggaran Rumah

Ketika akan membeli rumah bekas, Anda harus mempertimbangkannya apakah akan membayar tunai atau kredit. Anda harus memiliki perencanaan keuangan yang baik sebelum membeli rumah. Selain itu, Anda juga harus menambahkan anggaran 10 persen ketika akan membeli rumah bekas. Anggaran 10 persen itu akan Anda gunakan untuk biaya memperbaiki rumah apabila ada bagian rumah yang dirasa sudah kurang layak.

Setelah mengetahui tips penting dalam membeli rumah bekas di atas, semoga Anda tidak lagi kesulitan atau tertipu ketika hendak membeli rumah bekas. Jika beruntung, Anda akan mendapatkan rumah bekas dengan rasa seperti rumah baru. Semoga beruntung!

Jika Anda tidak berminat membeli rumah bekas dan lebih memilih membeli rumah baru melalui fasilitas KPR, cobalah pilih produk KPR yang sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda

Komentar