Tren Animo Pengguna Kartu Kredit
Penggunaan ‘uang plastik’ atau yang kita sebut sebagai kartu kredit atau debit, sudah bukan hal asing di Indonesia. Menurut Global Payment Tracker (GPT) tahun 2012, setiap bulannya sekitar 57% transaksi perbelanjaan menggunakan kartu debit, sedangkan 83% transaksi menggunakan kartu kredit. Kartu kredit sendiri bisa dikatakan menjadi tren atau bagian dari gaya hidup masyarakat menengah ke atas di Indonesia. Transaksi menggunakan kartu kredit meningkat di berbagai sektor, seperti kuliner, aksesoris, fesyen, dan teknologi informasi. Mari kita lihat lebih jauh mengenai tren penggunaan kartu kredit.
Visa International meliris laporan,bahwa penggunaan kartu kredit terbanyak ada di sektor fashion, baik itu untuk pembelian baju maupun aksesoris. Penggunaan kartu kredit dari HSBC menduduki tempat teratas dalam kategori belanja pakaian dan aksesoris ini. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar dibanding sektor lain, yaitu sekitar 19 persen (menurut Visa).
Peningkatan gairah belanja masyarakat di sektor ini juga disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Dalam penggunaan kartu kredit ini, yang menggunakannya adalah masyarakat kelas menengah ke atas, di mana mereka ingin menggunakan produk fesyen orisinil langsung dari produsen atau merk aslinya. Pertumbuhan mal atau pusat perbelanjaan di Indonesia juga mendorong meningkatnya transaksi di sektor ini. Selain dengan langsung mengunjungi toko-toko penjual baju dan aksesoris, banyak juga yang memilih untuk belanja online. Saat ini memang ada penurunan kepercayaan di tengah masyarakat Indonesia untuk belanja online menggunakan kartu kredit, namun masih ada beberapa situs belanja yang hanya menerima kartu kredit online. Mengenai hal ini, tentu saja masyarakat dihimbau untuk memilih situ-situs belanja yang terpercaya.
Perkembangan sektor teknologi informasi juga mendorong penggunaan kartu kredit di sektor ini. Selain membeli melalui gadget, keinginan masyarakat untuk memiliki gadget terbaru juga meningkat. Hal ini bisa diperhatikan dari perilaku masyarakat Indonesia yang sangat tertarik dengan teknologi. Ada banyak tawaran di beberapa vendor gadget untuk para pengguna kartu kredit. Penggunaan kartu kredit untuk membeli gadget juga didorong oleh harga sebuah gadget. Gadget dengan harga mahal tidak memungkinkan konsumen untuk membeli secara tunai, dikarenakan alasan keamanan. Kartu kredit menjadi fasilitas untuk mempermudah konsumen dalam bertransaksi secara aman, ditambah lagi promosi seperti cicilan ringan atau potongan harga yang ditawarkan penerbit kartu kredit. Layaknya gayung bersambut, maraknya pembelian gadget ini juga mendorong transaksi di sektor lain. Hal ini dikarenakan masyarakat luas makin mudah mengakses situs-situs belanja kapan saja dan di mana saja melalui fasilitas internet.
Sektor lainnya yang dibanjiri pengguna kartu kredit adalah sektor kuliner. Budaya makan bersama atau makan di luar menjadi pendorong maraknya pengguna kartu kredit untuk bertransaksi di sektor ini. Banyak tawaran yang diberikan oleh penerbit kartu kredit berupa potongan harga, atau bonus. Tawaran-tawaran ini umumnya ada di restoran untuk kalangan menengah ke atas yang seringkali ramai dikunjungi orang. Layaknya kebanyakan orang Indonesia yang erat dengan budaya menjamu, atau memanjakan lidah kerabat dan tamunya, sektor kuliner juga menjadi potensi bagi meningkatnya transaksi dengan menggunakan uang plastik ini.
Selain budaya Indonesia yang menyukai makanan, meningkatnya penggunaan kartu kredit di sektor kuliner pun didorong oleh maraknya restoran atau cabang restoran baru. Tentunya tidak sulit untuk diamati merambahnya franchaise restoran-restoran besar hampir di seluruh Indonesia, bahkan ada restoran-restoran baru yang juga menawarkan bonus dan kemudahan untuk transaksi melalui kartu kredit. Jika dihubungkan, budaya makan masyarakat dan tawaran kemudahan bagi pengguna kartu kredit membuka peluang lebar bagi majunya industri kuliner di Indonesia.
Selama ini ketiga sektor di atas memang merupakan sektor yang banyak dikunjungi pengguna kartu kredit. Namun demikian, memang masih banyak jenis usaha lain yang juga menarik perhatian pengguna kartu kredit, seperti; hiburan, jasa perjalanan, kecantikan, kesehatan, bahkan pendidikan. Pemakaian kartu kredit yang menjadi tren di Indonesia juga membantu pertumbuhan ekonomi, selain sebagai indikasi bahwa daya beli masyarakat Indonesia memang meningkat.
Dengan peraturan mengenai suku bunga bank, dan keamanan pemakaian kartu kredit, pengguna memang disarankan untuk berhati-hati. Menggunakan kartu kredit dengan bijak dan bertanggung jawab dapat menyelamatkan pengguna dari hutang, sehingga dapat menikmati kemudahan kartu kredit dengan nyaman. Untuk informasi lebih lanjut tentang kartu kredit idaman Anda, temukan di AturDuit.com
Komentar